❄️21❄️

2.1K 126 0
                                    

Chapter 21

"Rencana"

⚫⚫⚫

·‧໋݊  ⃝⃕🍉·᳝∴̣࣭ ݈݈-݇ ) “Yeonmi, jangan menyusahkan Taehyung. Dan Taehyung, terima kasih sudah mau mengantarkan adikku pulang.”

Taehyung hanya tersenyum kecil. Tepatnya sebuah senyum keterpaksaan. Membiarkan Yoongi berdua dengan Yoonrae merupakan sebuah pilihan terberat. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk mencegah mereka.

Taehyung tiba-tiba menyeringai. Membuat Yeonmi kebingungan yang sedari tadi memandanginya. Sepertinya Yoonrae tak menggubris sama sekali peringatan yang sudah dia berikan.

Taehyung sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyingkirkan Yoonrae. Dan cepat atau lambat Yoongi akan segera menjadi miliknya.

Just wait a little more, Yoonrae. Just a little more.

⚫⚫⚫

Mereka berhenti tepat di depan pintu rumah Yoonrae. Yoongi segera mengulurkan tangannya untuk mengetuk pintu. Ia kembali mengulanginya, namun pintu itu tak kunjung terbuka.

“Masuk saja sunbae. Mungkin ibu sedang keluar,” ujar Yoonrae dengan suara serak.

Yoongi hanya mengangguk dan menuntun Yoonrae ke dalam. Ruangan itu terlihat gelap tak ada satu lampu pun yang menyala. Yoonrae mengeratkan pelukannya pada tubuh Yoongi. Ia takut.

“Sunbae..”

Yoongi membelai lembut rambut Yoonrae.

“Tak apa, ada aku disini,” ungkapnya dengan pelan. Ia segera mencari saklar untuk menyalakan lampu.

Setelah ketemu, ia langsung menekannya. Ruangan yang tadi gelap, sekarang menjadi terang. Namun Yoonrae masih belum melepaskan pelukannya pada tubuh Yoongi.

Sepertinya ia tidak menyadarinya atau memang tubuh Yoongi terlalu nyaman untuknya?

“Sampai kapan kau akan memelukku? Lampunya sudah menyala, Yoonrae.”

Yoonrae tersentak mendengar kata-kata Yoongi. Ia segera melepaskan pelukannya dengan gugup. Wajahnya menunduk menyembunyikan semburat merah di kedua pipinya.

Yoongi yang melihatnya hanya terkekeh geli. Tingkahnya membuat Yoonrae semakin terlihat manis. Uh, Yoongi semakin merasa gemas padanya.

“Dimana kamarmu?”

Ia menunjuk sebuah pintu yang berada di pojok ruangan sebelah kiri. Tanpa banyak bicara, Yoongi segera menuntun Yoonrae kesana. Ia memutar kenop pintu dan menyalakan lampu ruangan.

“Istirahatlah. Aku akan mengambilkanmu segelas air. Oh ya, dimana dapurnya?”

“Dua pintu dari kamarku sunbae,”

Yoongi segera melangkahkan kakinya menuju dapur. Setelah tubuh Yoongi melewati pintu kamarnya, Yoonrae segera membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Matanya memandangi langit-langit kamar. Yoonrae kembali berpikir, tak seharusnya ia bersama Yoongi. Sebisa mungkin ia harus menghindar darinya.

Namun hatinya berkata lain. Ia ingin selalu berada di dekat Yoongi. Menghabiskan hari-hari mereka bersama. Ia tak kuasa untuk menuruti kata-kata Taehyung. Menjauhi Yoongi sama saja dengan membunuh dirinya sendiri dengan perlahan, dan itu sakit.

Lebih sakit dari apa yang telah Taehyung lakukan padanya.

Yoongi kembali lagi ke kamarnya dengan membawa segelas air putih. Ia segera dudukdan menyandarkan kepalanya pada headboard tempat tidur.

“Minumlah,” ujar Yoongi sambil menyodorkan air putih yang dibawanya pada Yoonrae.

Ia segera menerimanya dan meminumnya dengan perlahan. Yoongi mendudukkan tubuhnya di samping Yoonrae. Ia mengambil tas sekolahnya dan segera membukanya.

Tangannya sibuk mencari sesuatu yang ada di dalam tas. Setelah lama mencari akhirnya ia menemukannya, plester bermotif hati merah. Dan ternyata itu tak hanya satu, namun banyak. Sekitar sepuluh buah.

Sebuah plester tersemat apik pada luka yang berada di wajahnya. Ia memandangi Yoongi sambil memegangi lukanya yang sudah tertutupi plester.

Yoongi tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Yoonrae. Yoonrae yang terkejut reflek memundurkan kepalanya. Tangan Yoongi terulur memegang pipi Yoonrae dan menyematkan sebuah plester disana.

Yoonrae bisa merasakan hembusan nafas Yoongi di permukaan wajahnya dengan jarak sedekat ini. Untuk beberapa alasan yang tidak ia ketahui, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Yoongi masih belum menjauhkan wajahnya. Masih ada dua luka lagi yang belum ia tutupi dengan plester. Tepatnya di bibir bawah Yoonrae dan di dekat dagunya.

Ia lebih dulu menyematkan plester pada luka yang berada di dekat dagu. Dan kembali naik pada bibir Yoonrae. Dengan pelan ia menyematkan plester itu disana. Sejenak ia memandangi bibir Yoonrae.

Ibu jarinya terulur untuk memegangi bibir itu dan mengelusnya dengan lembut. Yoonrae terpaku dengan perlakuan Yoongi. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan.

Wajah Yoongi terlihat sangat tampan dengan jarak sedekat ini. Bibirnya yang tipis serta matanya yang sipit membuatnya semakin terlihat menawan. Yoonrae tak bisa berhenti mengaguminya.

Kiss Addict ; MYG [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang