Prolog.....

59 7 2
                                    

Pekenalan itu adalah sebuah kata yang menyatuhkan kita...
___________________________

Gadis kecil nan menawan tawa dan senyumnya bisa membuat orang bahagia, gadis itu tak tahu apakah dirinya telah bahagia...

Hidupnya selalu diisi dengan canda tawa tidak pernah air mata nya menetes karena sedih, gadis cantik dan manis itu mempunyai dua orang saudara...

Gadis yang cantik dan juga memiliki nama yang cantik yaitu Angelina Amelia yang memiliki dua orang kakak yang bernama syakir Padilla dan fakir padilla, lia memiliki dua saudara syakir yang berusia 20 tahun dan fakir berusia 17 tahun.

Saat itu suasana dirumahnya ramai, banyak keluarga datang ke rumah Angel tidak ada acara hanya silatuhrahmi saja.

Gadis itu terlihat asik bercerita kepada teman teman nya tawa mengiringi setiap waktu nya, sampai ketika.

"Ngel..." panggilan itu membuat aktivitas yang gadis itu lakukan terhenti.

"Apa kak!! Ngel lagi asik nih..." Jawabnya dengan berdecak sebal.

"Ngel... sini bentar deh ada yang mau ketemu nih, kamu akan nyesel lo kalo ngak ketemu sam...--" Belum selesai kakak nya berbicara angel langsung belari memeluk kakek nya yang akrab dipanggil 'ayah'.

"Ayahhhh.... angel kangen ayah..." Sambil memeluk erat tubuh sang kakek nya, seorang yang dekat dan paling ia cintai datang kerumahnya untuk menemuinya sudah sepekan Angel tak menemuinya.

"Oh anak ayah.. ayah juga kangen ama lia, gimana sekolah lia baik ngak." Tanya kakek nya kepada lia.

Angel adalah gadis yang berusia 14 tahun, yap dia baru masuk disekolah menengah saat ini ia bersekolah sangat jauh dari rumah nya, namun Angel tetap semangat karena saat Angel berjalan menuju sekolah nya dia melihat pemandangan indah dipinggil jalan sekolahnya banyak pepohonan, dan kali kecil di ujung kali terletak sebuah pabrik.

Dan satuhal lagi sekolah angel berada didaerah desa bisa dibilang sekolahnya di daerah perdesaan, tetapi Angel tak malu karena dia bangga dengan apa yang ia punya.

Semua hal yang ia ceritakan saat ia berada di pelukan sang kakek tercinta.

Gadis yang bisa dibilang bahagia jika bersama orang yang ia sayangi tetapi takdir tak bisa dihindari ada kebahagiaan pasti ada kesedihan.

"Lia kan udah besar angel harus mengejar cita cita lia ya, jika ayah ngak ada lagi didunia lia harus semangat ya untuk mencapai kesuksesan yang lia mau." Saat kakek nya berpesan lia hanya cukup memahaminya saja.

"Apa pun propesi lia nanti angel harus terima karena sebuah cita cita adalah imajinasi lia yang harus berusaha untuk mencapainya, angel semua udah ada yang ngatur kita hidup hanya untuk ngejalani nya saja dan angel harus tetap di jalan yang diridho jangan tersesat." Angel tampak binggung dengan kalimat yang diucapkan oleh kakeknya.

"Emang ayah mau pergi kemana ya?? Lia ikut donk." Tanya gadis itu dengan polos dan lugu.

"Lia ayah ngak pergi kemana mana kok ayah slalu disini di dalam hatinya lia." Sambil menunjuk kearah dadanya angel, kakeknya berusaha untuk tidak membuatnya binggung.

"Ayah kalo lia sukses, lia mau ajak ayah kerumah tuhan..." kalimat yang polos telontar kembali dari mulut gadis itu.

"Iya ia, lia jika ayah ngak ada berarti ayah udah duluan kerumah allah di sana, kalo kia rindu ayah lia boleh kok keluar dan lihat bintang bintang itu." Sambil menunjukan kearah langit.

Gadis itu meneteskan air matanya ia tak tahu maksud dari air matanya namun perasaan nya begitu peruh mendengar ucapan sang kakek.

Panik sang kakek pun tertunduk dan mencoba menghapus air mata cucunya itu.

"Lia kenapa nangis??." Tanya sang kakek.

"Lia ngak tahu kenapa lia nangis!! Setelah denger ucapan kakek lia menangis tampa alasan, mungkin mata lia kelilipan." Polos! Itu yang lia ucapkan dan memberi wajah polosnya.

Setelah cukup lama bercerita lia dan kakek nya pun meninggalkan halaman rumahnya, keluarga lia bukan keluarga yang elit namun keluarga yang sederhana, papanya mempunyai pabrik kecil kecilan sedangkan ibu nya hanyalah koki di sebuah restoran.

Disaat keluarga yang sedang asik ngobrol "lia..." panggil seseorang yang tak asing ditelinganya.

"Apa yah!!." Jawab lia sedikit kaget.

"Kemari ada yang ingin ayah berikan kekamu.." Ternyata itu adalah kakek nya.

Sebuah kotak yang berukuran sedang membuat hatinya gembira.

"Ini kado untuk ulang tahun mu ke 15 ayah minta maaf jika ayah ngak bisa hadir ke pesta mu." Kalimat itu membuat hati gadis itu hancur mood nya hilang.

Dan kotak itu kembali diserahkan ke pada sang kakek nya "Nih! Lia ngak butuh yang lia butuhin itu adalah ayah." Diam kakek nya membuat mood gadis itu semakin hancur.

Gadis itu binggung dengan sikap sang kakek nya dan pergi meninggalkan kakek nya dan kotak itu, sambil menangis ia berlari kekamarnya.

●●●

Tok...Tok..Tok
Suara ketukan pintu kamar gadis itu yang membuat lia terbangun dalam kesedihannya.

"Lia... nih kak syakir, keluar yok kita makan malam ntar kamu sakit lo." Namun lia acuh dia masih sibuk dengan laptopnya ntah apa yang ia tulis disana.

Suara ketukan itu hilang dan berapa saat ketukan itu kembali terdengar.

"Lia nih kak fakir keluar yok kakek udah mau pulang ama nenek." Kalimat itu sontak membuat lia keluar kamar nya.

"Berhasil juga buat lo keluar dek."

"Kak faki boong ya ama lia." Tanya kia dengan julid.

"Masyaallah dek... dek gua mah ngak pernah boong kalo lo ngak percaya cepat turun dan liat kebawah sebelum terlambat." Jawab fakir dengan nyolot.

"Yah deh gua turun." Lia mengalah dan turun mengikuti kakaknya.

Memang benar yang diucap kan oleh fakir kalo kakeknya akan pulang.

"Tunggu!! Ayah mau pulang??." Tanya lia.

"Iya ayah pulang dulu ya, ntar ayah besok kesini tapi ngak janji." Sambil memeluk dan mencium cucunya.

"Eh-- oke lah tapi besok kesini yah." Lia berusaha mengalah dan ia merelakan kakek nya pulang.

"Da... yah see you bye, lia sayang ayah." Jeritnya dan melambaikan tanggan nya.

"Yah kakek kesayangan nya udah pulang." Ejek fakir

"Ih-- ngak capek apa hidup lo nyailin gua ah.." fakir mengacak rambut kia setelah lia ngomong yang membuatnya gemes.

"Sampe mati gua ngak akan berhenti untuk nyailin adik gua." Ejek kembali fakri dan berusaha berlari agar tak dikejar adik nya itu

"Kak syakir liat kak fakir jahat ama lia.." Keluh kia ke syakir.

"Ngak apa apa lia sekali aja kan ngak masalah." Bukan membantu adiknya syakir malah ikutan sekongkol.

"Ih-- kalian nyebelin, awas ya." Lia berusaha mengejar mereka berdua.

_______________________________

Nih gays cerita gua setelah ARAN dan gua janji bakalan up secepat nya dan pasti kritik dan saran kalian dibutuhin kali ini dan jangan lupa VOTMENT ya

Salam kuno...

 A story of love for QIA [Complet]~Masa SMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang