Part 8~Sekolah

15 1 0
                                    

Yang sulit bukan cinta tapi kebahagiaan yang ditutupi...

~Angelina amelia
________________________________

Hari hari berganti rasa pun hadir, hari ini adalah hari spesial buat seorang gadis dimana ia slalu menebarkan kebahagiaan dimana mana.

Pagi yang indah, burung burung berterbangan dan berkicau ria membangunkan gadis yang tengah tidur.

"Yak bangun! Udah siang ngak sekolah apa..."

"Angelina Amelia ayo bangun dah siang..."

Di luar kamar gadis itu ada yang sedang mengomel untuk membangunkan sang adik.

"Yaelah sya! Elo kayak ngak tauh Qia aja, kalo ngak di buka tuh pintu ngak bakal bangun..."

"Yaelo kir! Kalo sewot bangunin sendiri tuh kan adek lo..." Omel syakir.

"Emang adek gua, lo kan ngak punya adek awas lo kalo deket deket dia..." Pancing Fakir.

"Apa apaan! Napa jadi bacot gih bangunin gua mau siap siap dulu..."

Clek...

Suara pintu terbuka, Syakir kini tengah mendekati sang adik nya untuk membangunkan nya dari tidur.

"Yak bangun dek dah siang..."

Perintah nya sambil membuka selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

"Baaaa-- ayo kena kerjain kan, lagian udah tahu kalo Qia udah selesai dari tadi, tinggal pergi aja eh mala kak Fakir ngedor ngedor pintu..." Berhasil mengejutkan sang kakak ia pun mengomelinya dengan gaya betenya.

"Owh jadi dari tadi kamu udah bangun, sengaja ya buat kakak jantungan..."

"OMG!! Sejak kapan kakak jantungan kok Qia baru tahu..."

"Mulai deh jahilnya kambuh, btw udah bacotnya Fakir dah lama nunggu kamu, gih pergi ke sekolah..."

"Iya bawelll..." Kejahilan yang ia buat membuat kakaknya keregetan.

●●●

"QIA...."

"Yak ayo buruan turun..."

"Apaan sih bang jerit jerit nih rumah bukan hutan, pagi pagi dah demo aja..." Ia menuruni anak tangga satu persatu.

"Lagian kamu lama amat beres beres..."

"Ya maaf bang..."

"Yaudah yok sekolah..." Mereka berjalan menuju kendaraan yang akan menghantarkan mereka ke sekolahnya.

"Bang..."

"Hm..."

"Ih bang---..."

"Apaan dek..."

"Lagian jutek banget jawabnya..." Sebelnya.

"Iya adek ku sayang, ada apa mangil mangil..." Jawabnya dengan raut wajah yang melas.

"Entar di sekolah jangan panggil Qia adek ya, panggil aja lo..."

"Lo kok gitu..." Kaget dengan perkataan sang adik membuat raut wajah berubah menjadi sendu.

"Ya Qia ngak mau aja, kita disekolah pura pura ngak kenal aja lah..."

"Qia malu punya abang kayak bang Fakir..."

"Ih-- bukan gitu, maksud Qia itu biar semua fans abang ngak manfaatin Qia buat PDKT amah abang..." Jelasnya dengan sejelas jelasnya.

"Oh! Ngomong aja kalo adek abang ini mau jadi fake nerd gril iya kan jujur aja..."

 A story of love for QIA [Complet]~Masa SMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang