Karena hidup bukan tentang siapa yang paling teratas. Tapi tentang siapa yang paling terpantas untuk menjadi pengisi dalam hidup kita.
******
Sebuah mobil mini Cooper maroon mendarat mulus di parkiran SMA Patriot. Tiga saudara kembar, Alkana, Alkuna, dan Alkena turun dari mobil itu. Siapa yang tak kenal mereka? Cucu pemilik yayasan SMA Patriot, anak dari pengusaha kaya raya, memiliki paras yang keterlaluan menawan. Namun, ketiganya memiliki sifat yang amat berbeda 180 derajat!
Alkana, sifat dinginnya yang terlalu over, dengan senyumnya yang limited edition, dan suka banget puasa ngomong. Siapa sangka paras tampannya mampu mengikat banyak kaum hawa di sekolahnya, namun tak ada yang berani berdekatan dengannya. Dia tidak mau hidupnya diusik!
Alkuna, satu satunya saudara kembar yang bergender perempuan. Dia bisa dibilang primadona SMA Patriot, parasnya yang keterlaluan cantik, murah senyum, periang, ramah, dan lugu. Banyak sekali kaum Adam yang mengidolakan Alkuna, bahkan banyak yang terang terangan mengungkapkan perasaan kepadanya, tapi hanya dengan satu jawaban mereka tampak tak berkutik 'Aku takut dengan kakakku, jika serius, mintalah restu dari kak Alkan dan luluhkan hati bekunya,'
Alkena, merupakan anak bungsu, dia memiliki paras yang tampan dan sikap yang manis. Dan kelebihannya itu yang membuat ia gampang menaklukkan hati cewek. Bahkan semua list cewek famous, hitz, dan cantik SMA Patriot telah dikencaninya! Mungkin, ke-playboyannya sudah mendarah daging sejak lahir.
Mereka berjalan dari lobi, melewati koridor sekolah, dan masuk ke kelas. Karena kelas ketiganya sama, yaitu kelas 12 IPA 1. Berisi kumpulan makhluk-makhluk yang pintar.
Kuna duduk dengan sahabatnya di depan deretan yang kedua, sedangkan Alkan dan Ken duduk dibelakangnya namun di deretan ketiga.
"Kak Alkan, Kuna pinjam catatan matematika yang kemarin," pinta Kuna, Alkan menatapnya datar dan langsung memberi apa mau adik perempuannya itu. Lalu pria itu mengeluarkan buku paket fisika yang lumayan tebal. Berbeda dengan Ken disampingnya, pria itu sibuk dengan game online di ponselnya, dengan earphone yang bertengger sempurna di telinganya.
Kuna menghela berat, baru saja mau mencatat, namun sangat terganggu dengan sampah yang berserakan di meja dan lacinya. Eh salah bukan sampah, melainkan surat cinta, sebuket bunga, dan coklat. Kuna sudah terbiasa dengan hal itu, jadi dia harus memasukkan semua kedalam tasnya, dia tak mungkin membuangnya, karena dia juga menghargai perasaan orang lain terhadapnya. Setelah selesai, dia mulai mencatat catatan matematika, menyalin dari buku kakaknya.
Tak lama kemudian Bu Sandra datang. Guru matematika paruh baya, namun masih memiliki paras yang menawan.
"Selamat pagi anak-anak," sapanya ramah
"Pagi Bu," jawab mereka serentak.
"Kita lanjutkan pelajaran bab kemarin, sekarang buka buku paketnya," ujarnya. Dan aktivitas belajar dan mengajar berlangsung saat itu.
****
Suara riuh kantin terdengar jelas di pendengaran Kuna, ya saat ini gadis itu tengah berada di area kantin. Banyak sorot mata yang memeperhatikan gadis itu, sesekali ada beberapa pria yang menyapanya. Dan yang hanya bisa Kuna lakukan adalah tersenyum ramah.
Gadis cantik itu mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang. Kuna tersenyum tipis saat melihat Alkan dan Ken yang duduk bersama. Gadis itu langsung menghampiri kedua saudara kembarnya. Tanpa rasa bersalah, Kuna langsung menyeruput pop ice cokelat milik Ken.
"Kuna, enak aja lo minum minuman gue!" pekik Ken yang sadar akan hal itu,
"Sama kakak sendiri gak boleh pelit Ken," balas Kuna santai. Ken memutar bola matanya jengah,

KAMU SEDANG MEMBACA
Fairytale
Romansa"Percaya gak sih kalo cerita cinta dalam dongeng itu bisa jadi nyata?" "Percaya." "Kenapa bisa percaya?" "Karena aku yang akan mewujudkannya jadi nyata, untuk kamu. Bersama kamu." Dia yang selalu berusaha mewujudkan mimpi dan menentang kebenaran yan...