5. Pangeran Berkuda Besi

89 9 0
                                    

Definisi bahagia, saat aku mendengar langkahmu menuju ke arahku. 

*****

Pagi buta sekali. Hal yang membuat Kuna lebih dalam membenci Ken adalah saat subuh-subuh Ken sudah menggedor-gedor pintu kamar Kuna dan memaksakan Kuna untuk membukanya. Ken sangat mengganggu mimpi indah Kuna bersama pangeran-pangerannya! Dan yang membuat Kuna lebih lagi ingin membunuh saudara kembarnya itu, karena alasan Ken melakukan hal itu hanya untuk meminjam sisir Kuna. Laknat emang si Ken!

Gara-gara insiden pagi buta tadi, Kuna tak bisa melanjutkan lagi mimpinya. Sialan, Padahal ini hari weekend. Kuna hanya ingin bermalas-malasan di istananya yang penuh dengan boneka dan minatur para puteri disney. Kuna seperti orang yang tak punya tujuan hidup, Ia juga takut untuk menghidupkan ponselnya. Pasalnya gara-gara Ken menuliskan beberapa pesan kepada banyak pria yang mengincarnya, Kuna menjadi seperti buronan orang kredit yang setiap saat ada telepon masuk dengan nomor yang berbeda-beda! Kuna mendesah pelan. Kenapa semua masalah dalam hidupnya diciptakan oleh Ken? Andai saja membunuh saudara kembar seperti Ken tak berdosa, maka Kuna akan melakukannya sejak masih menjadi zigot! 

Kuna beranjak dari kamarnya dan menuruni anak tangga, karena kamar Kuna berada di lantai dua. Kuna menuju meja makan, disana sudah ada Adelia-- mamanya yang tengah menyiapkan makanan. 

"Tumben sudah bangun sayang?" tanya Adelia sambil menata beberapa makanan di meja makan. 

"Gara-gara Ken!" kesalnya, Adelia tersenyum simpul. "Masa dia gedor-gedor kamar Kuna subuh-subuh cuma mau pinjam sisir!" lanjut Kuna mengomel. 

"Kamu harusnya berterimakasih sama Ken, karena dia sudah bangunin kamu. Ambil sisi positifnya sayang," ujar Adelia lembut. Kuna hanya mendesah pelan, Bundanya selalu saja membela Ken! "Mandi sana kamu!" perintah Adelia. Sedangkan Kuna memakan beberapa lauk yang tersedia di meja makan.

"Libur sekolah, libur mandi juga bunda," Jawab Kuna membuat Adelia menggelengkan kepalanya. Kuna mah emang gitu, jarang mandi. Katanya takut kecantikannya luntur kena air. Kadang saja sekolah hanya cuci muka dan gosok gigi. Selainnya serahkan pada minyak wangi! 

"Bunda, kok sepi banget sih, yang lain pada kemana?" tanya Kuna.

"Papa keluar kota berangkat tengah malam. Ken keluar main pagi-pagi banget, katanya mau car free day bareng teman-temannya. Kalau Alkan, palingan masih tidur," jawab Adelia. Satu hal yang harus kalian ketahui, bahwa Alkan kalau tidur sudah kayak mayat. Susah di bangunkan! 

Kuna beranjak dari meja makan kembali menuju kamarnya. Hari minggu yang membosankan. Kuna membantingkan tubuhnya di ranjang. Gini aja terus, ngebangke di kasur setiap weekend! batin Kuna. 

"Ya Allah, kasih Kuna pangeran nyungsep kek kesini. Jemput Kuna terus ajak Kuna jalan-jalan pakai Kuda putihnya," gumam Kuna sembari membayangkan adegan itu sambil tersenyum-senyum sendiri. 

Tak lama Kuna mendengar suara motor besar masuk dalam area rumahnya. Kuna mengernyit, motor siapa itu? 

Kuna beranjak dari kasur, ia langsung menuju kearah jendela. Kuna mengintip dari sana. Kuna tak bisa melihat jelas siapa pengendara motor besar berwarna putih itu. Karena si pengendara menggunakan helm full face berwarna hitam. Kuna penasaran setengah mati, jadi ia memilih untuk turun dan melihat siapa yang datang kemari. 

Terlihat Adelia yang sudah membukakan pintu untuk tamunya. Kuna berjalan dengan santainya kearah ruang tamu.

"Bunda siap--" Mata Kuna membelalak sempurna saat mengetahui siapa tamu yang datang. Dekana? 

FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang