Drrt... Drrt... Drrt...
Notifikasi dari ponsel Eza terus saja berbunyi.
" Ahhh, lo ganggu tidur gue hp! Kalau lo nggak senang! Bilang sama gue! Gak gini caranya! " Ia mengomel pada hp nya. Si Hp masih diam dengan segala Omelan Eza. Perlu di acungkan jempol kesabarannya :)
The'Kamprets'squadd ( 50 pesan )
Daffa : Woy! Woy! Woy!
Gilang : (2)
Vano : Berisik!
Daffa : Gue ada good news!
Gilang : Paan?
Daffa : Tadi malam, si Nina lahiran. Lo pada harus nengokin dia!
Vano : Yaelah, gue kira apaan! Hamster dekil lo itu masih lo pelihara ternyata.
Gilang : wahh!! Kabar bagus! Ponakan gue nambah satu dong. Btw, ntar biar gue yang kasih nama ya.
Daffa : Syirik aja lo pan! Daripada tikus PaKaKu lo itu! @Gilang okee, gue tunggu nama dari lo.
Vano : PaKaKu?
Gilang : PaKaKu? (2)
Daffa : Tikus PaKaKu ( panu kadas kurap )
Vano : woy! Bukan PaKaKu lol! Itu memang coraknya kaya gitu! Katrok lu! Dan itu bukan tikus, tapi hamster!
Daffa : Bodoamat!
Gilang : wkwkwkwkwk. Ngakak daf. Eh, tapi betul kata si Daffa pan. Corak hamster lo kayak PaKaKu.
Vano : Lo juga lang! Ikut ikutan aja lo!
Eza : Bacot woy! Masih pagi, lo pada udah berisik aja!
Vano : Pagi dari lubang hidung lo! Ini udah jam 10.
Daffa : Si kebo mah gak usah di heranin. Mau matahari terbit dari barat pun dia gak akan tau.
Eza : ah lo! Suka bener deh :)
Gilang : Jijik gue liat emotnya.
Eza : Mantai kuy. Suntuk gue di rumah.
Daffa : kuy.
Gilang : (2)
Vano : (3)
Eza : Di villa ayah gue aja.
Daffa : Ahhhsyiaapp. Gue mah ngikut aja.
Gilang : Jam 1!?
Eza : Oke
Vano : 👍
* * * * *
Vano, Daffa, dan Gilang telah sampai di rumah Eza. Mereka akan berangkat menggunakan mobil Eza.
" Van, nih kunci mobil gue. Lo yang nyetir " Eza memberikan kunci mobilnya.
" Lo naik apa za? Lo nggak bareng kita? " Tanya Vano.
" Hmm, gue bawa motor. Lo pada duluan aja, gue ada urusan bentar. Ntar gue nyusul." Eza segera mengendarai motor ninja nya dan segera pergi.
15 menit kemudian...
Eza telah sampai di sebuah pekarangan rumah. Tampak seorang gadis tengah duduk, seperti menunggu seseorang.
" Clar " panggil Eza.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Promise
Genç KurguPria itu bersingkuh tak berdaya dengan pakaian putihnya yg kini sudah kotor penuh tanah. Berjanji, kata itulah yang menjadi wadah bagi semua kesalahan terbesar yang telah gue perbuat. Kata yang mudah diucapkan, tapi tak pernah gue buktikan itu juga...
