10

68 3 0
                                    

Dear Diary,

     Hidup itu melelahkan, ya? Benar- benar melelahkan. Sama seperti yang kurasakan sekarang. Sejujurnya aku tak sanggup menghadapi ini semua. Namun apa daya seorang aku yang tak bisa menolak takdir Tuhan? Tak ada.

      Jujur, setiap pagi aku takut untuk membuka mata dan mulai bernapas. Aku takut untuk menghadapi segala ujian itu lagi. Ini menyakitkan. Sangat menyakitkan. Aku kewalahan menghadapi semua iblis jahat itu.

      Berbulan-bulan aku memendam segala penderitaan ini. Berbulan bulan aku berusaha membuat senyum palsu, mengadopsi tawa palsu, dan berbohong ketika kubilang baik-baik saja, yang kulakukan untuk membutakan dunia dari sisi terlemahku. Kau boleh bilang aku yang bodoh memendamnya. Tapi kau tak tau apa-apa. Hei, aku ini sebatang kara. Manusia-manusia disini hanyalah sebuah bayangan di duniaku. Aku tau tak kan ada yang paham tentang derita ini. Aku tau. Daripada aku dipandang sok mencari perhatian, lebih baik aku pendam sendiri! Lebih baik aku menderita sendiri! Lagipun kupikir orang lain sudah cukup sibuk dengan hidup mereka masing-masing untuk mengurus hidup manusia yang tak berguna ini.

    Terkadang aku berpikir, untuk apa Tuhan meniupkan nyawa untukku? Untuk apa Tuhan menciptakan mahkluk tak berguna seperti ku? Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk parasit sepertiku? Untuk apa? Aku ini mungkin hanyalah sampah yang diberi nyawa.

      Huft.. sering, aku merobek kulitku sendiri, melukainya, membuat rasa sakit sedalam-dalamnya sebagai pelampiasan. Mencekik leherku, menahan napas. Karena aku lelah, aku lelah harus berjuang dalam setiap deru nafas yang ku hembuskan. Mengunci diri di kamar mandi untuk berjam-jam pun juga sering. Menangis. Tidak-tidak. Lebih tepatnya mengosongkan pikiran. Entahlah apa yang kupikirkan. Tapi aku cukup tenang ketika berbicara dengan air, mencurahkan segala isi hati dan pikiran jahat ini. Dan yang ternyata menjadi orang gila itu menyenangkan. Lebih menyenangkan daripada memiliki banyak teman yang tak pernah peduli.

17•03•19

Infinity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang