3. SHORT STORY

149 8 0
                                    

                             IF YOU FIND THIS, READ IT!           

Dia tersenyum paling lebar, paling sering, dan paling manis. Dia juga yang sering ketawa. Dia dibilang lawak. Dia selalu berusaha berbuat baik dan membantu orang lain tanpa pamrih. Dia selalu ingin menjejakkan cinta dimanapun ia berjalan. Dia terlihat sangat bahagia. Hidupnya pun terlihat sangat seru. Semua orang pun berpikir bahwa dialah yang paling bahagia dari mereka semua. Tapi, perhatikan lah ia baik baik. Pernahkah terlintas olehmu, bagaimana ia dapat melakukan semua itu? Bagaimana mungkin seseorang hidup dengan sangat bahagia? Baiklah, sini kubisikkan sesuatu. Rahasiakan, ya?

Sebenarnya, ia sedih. Sangat sedih, entah mengapa. Dia merasa gelisah, juga entah kenapa. Dia lelah, sangat lelah. Tentu saja, membantu orang lain dan berbuat baik dengan ikhlas itu berat, kawan. Tak mudah melakukannya. Dia juga stres. Depresi. Ketakutan. Semua itu datang bagai monster yang menenggelamkannya dalam duka. Monster itu juga meninggalkan luka yang dalam di hati dan mentalnya. Sangat dalam. Mungkin kau tak tau, setiap malam ia menangis. Air matanya adalah pelampiasan semua perasaan jahat itu yang ia tahan seharian penuh. Hanya saja semua ujian itu ia tutupi. Ia sembunyikan dari sampul pribadinya. Agar orang tak tau tentang semua itu. Ia tak mau dipandang lemah. Karena ia juga tau, tak ada yang akan mengerti dia. Bahkan tidak peduli dengan dia. Maka itu ia memalsukan senyum dan mengadopsi tawa palsu. Tapi ia juga selalu berusaha untuk sabar dan kuat dalam lika liku tajam kehidupannya. Walau terkadang ia berpikir untuk putus asa. Terkadang ia berpikir untuk menyelesaikan semua itu. Tapi dia tetap yakin, bahwa ada cahaya kebaikan yang menunggunya di ujung perjalanannya. Lagipun ia punya Tuhan. Ia tak begitu sendiri dalam semua itu. Karena ia yakin ia bisa.

Hei kawan,
Coba renungkan, pernahkah ia membuatmu tersenyum? Pernahkah ia membuatmu tertawa? Pernahkah ia membuatmu merasa bahagia? Pernahkah kau merasa terhibur olehnya? Pernahkah? Walau sedikit saja? Atau bahkan sering?
Jika ia, ayolah kawan. Jangan tutup matamu dari dunia. Tentu kau tau mebuat orang tersenyum itu tak semudah merebus mi. Tak secepat petikan jari. Bisakah kau perhatikan orang disekitarmu? Bisakah kau membuka matamu untuk mereka? Dan memanjangkan tangan membantu mereka? Terutama mereka yang pernah membuatmu tersenyum dan sebagainya. Mungkin memang betul ia tak mengharapkan balasanmu. Tapi ia lelah kawan, lelah! Itupun karena membantumu! Atau juga menghiburmu! Apa salahnya berterimakasih? Dia juga manusia. Sama sepertimu. Dan apa salahnya kau berbuat baik seperti yang ia lakukan? Sesungguhnya balasannya adalah pahala dan surga. Ayolah, renungkan kembali. Dan pergilah cari ia dan berterimakasih. Ucapan terimakasih sekecil apapun dapat mengembalikan sobekan hatinya yang telah hilang.

Infinity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang