12

51 3 0
                                    

     Entah mengapa, sekarang aku mulai membenci masa-masa tenggelamnya matahari. Aku benci ketika hari mulai gelap, ketika matahari pamit, kemudian bulan menyapa. Aku benci ketika waktu mulai menunjukkan pukul 6. Aku benci ketika hari berganti malam, ketika langit biru yang cerah menjadi langit hitam yang hampa. Entah mengapa, aku mulai membenci saat itu.
     Aku ingin pulang, pulang ke suatu tempat yang disebut 'rumah'. Tapi,, bahkan aku sendiri tak tau jalannya. Jangankan jalannya, letaknya saja aku tak tau. Aku tak bisa menemukannya.
     Ketika malam menghampiri, aku merasa seperti duniaku baru saja di renggut. Semua perasaan cemas dan lelah yang tak karu-karuan itu bercampuraduk. Melahirkan satu iblis ganas yang berusaha menelan jiwa juga ragaku.
     Jujur saja, aku merindukan masa-masa itu. Ketika malam adalah waktu dimana semua ide cemerlang itu muncul. Waktu dimana kreatifitasku berkembang. Waktu yang tepat untuk merenungkan hidup dengan membuat harapan baru dan merencanakan esok hari. Tapi kini? Semua telah berbalik. Justru otakku buntu; walapun memang selalu begitu- tapi malam membuat asa.
     Aku lelah, aku ingin istirahat. Menikmati secangkir teh dengan sebuah buku di sore hari yang tenang. Andai itu dapat terjadi. Bahagiaku sederhana, namun begitu susah untuk dicapai sebutir debu sepertiku. Bahkan jika kau ingin tahu, aku tak dapat menikmati tidur malam. Mungkin enak ya, seperti kalian, bisa terlelap tidur, diberi bunga tidur, kemudian melarang orang lain bergadang. Ya, walaupun kalian tak tau apa-apa, tapi apalah daya yang dihina? Haha.. aku lelah tahu? Aku lelah mengalami kesulitan untuk terlelap dalam tidur. Maka tolong jangan bangunkan aku. Tak bisakah? Biarkan aku sejenak? Sejenak saja, dibuai dengan bunga tidur. Lalu aku berjanji akan menghadapi hidup yang berat ini lagi. Walapun rasanya sangat susah untuk bangkit, membuka mata, dan mulai bernapas untuk menghadapi ketakutan terbesar sang introvert sepertiku; hidup. Ketakutan itu bernama hidup.

Yasudah segini saja dulu, sampai jumpa!

2 April, 2019

Infinity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang