"Sebentar Lagi Rindu Ini Akan Tertuntaskan!."
- Amanda Vanessa Alvadira
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖Jerman,
18-January 2018Gadis cantik yang ada dibarisan paling depan di aula itu terus meremas ujung rok putih yang dikenakannya.
Jantung nya berdetak dua kali lebih cepat dari kinerjanya. Mata indah nya terus menatap laki laki paruh baya yang ada di podium.
Laki laki yang mungkin usianya sudah menginjak 55 tahun. Dengan menggunakan jas putih yang membuat nya terlihat berwibawa.Gadis cantik dengan nama lengkap Amanda Vanessa Alvadira. Itu tepat sudah satu bulan berada di jerman untuk mengikuti Olimpiade, tingkat Internasional Dan hari ini adalah hari pengumuman kemenangan untuk seluruh peserta Olimpiade Fisika dan biologi.
Sebenarnya ini bukan perlombaan yang pertama kali untuk gadis cantik dengan nama panggilan Vanessa, itu tapi walaupun sudah berkali kali tetap saja Vanessa tidak bisa mengontrol rasa ke gugupan nya.
"Mami sama papi gak nuntut kamu buat menang sayang! Kamu udah ikut lomba itu aja kami sebagai orang tua bangga banget."
Seketika Vanessa tersenyum kala ingat perkataan mami dan papi nya.
Benar menang dan kalah sudah biasa bukan dalam perlombaan. Jika menang alhamdullilah dan jika gagal coba lagi. Tidak ada kerja keras yang mengkhianati hasil bukan.Vanessa menarik nafas nya dalam dalam selang beberapa detik dihembuskannya perlahan. Vanessa tersenyum manis dan menatap laki laki paruh baya yang sudah memegang amplop putih yang di yakini nya itu adalah nama dari pemenang Olimpiade Fisika dan Biologi Tingkat Internasional 2018.
"Ekhm...Hello semua.!" Sapa laki laki paruh baya itu sambil melambaikan tangan nya kearah peserta.
"Hallo." Balas seluruh peserta yang. Kira kira mencapai 2559 peserta yang mengikuti Olimpiade ini. Dari berbagai belahan dunia seluruh makhluk paling pintar di sekolah nya masing masing mewakili untuk mengikuti perlombaan yang menghadiahkan 2 miliar uang tunai bagi si pemenang!
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Dr. Adrian kepala pelaksanaan Olimpiade tingkat Internasional ini." Para peserta mengangguk. Memang disini harus menggunakan bahasa Indonesia, maka dari itu para peserta yang berasal dari negara negara tertentu di tuntut untuk bisa bahasa Indonesia.
"Thank you so much, kalian semua sudah berpartisipasi dalam perlombaan ini! Waktu satu bulan bukan lah sebentar!
Suka dan duka pasti sudah kalian lewati semua, disitulah kita belajar sosialisasi." Dr. Adrian tersenyum menatap para peserta perlombaan. Bagi Dr. Adrian para peserta di sini sudah dia anggap sebagai anak anak nya sendiri."Sebenarnya saya sedih karena harus berpisah dengan kalian! Tapi saya juga tidak boleh egois bukan. Saya bangga bisa kenal kalian semua disini. Saya juga senang selama satu bulan ini kita semua selalu melakukan hal hal yang mungkin jarang dilakukan oleh kalian semua--" para peserta tersenyum tipis memang selama satu bulan para peserta di dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bukan hanya di didik soal pelajaran tapi juga bersosialisasi dengan panti asuhan, rumah sakit, dan masih banyak lagi.
Percayalah para peserta tak kan pernah bisa melupakan momen momen bahagia mereka saat berada di Jerman ini.
"--hehe saya malah jadi curhat ya? Ok langsung aja saya ingin membacakan nama pemenang nya! Kalian jangan sedih jika nanti kalian tidak menang mungkin memang belum rezeki, dan bagi yang menang tingkat kan lagi prestasi nya" Lanjut Dr. Adrian
KAMU SEDANG MEMBACA
KevNess
Teen Fiction- Amanda Vanessa Alvadira "Hingga pada akhirnya aku mengerti. Kehadiranku tidak pernah di inginkan dan rasaku berhenti hanya sebatas mengagumi entahlah aku merasa sakit untuk kesekiankali. Lagi lagi dan lagi." - Kevino Aditya Rafasya. "Sampek akhirn...