"-- Hidup Itu Belajar.
Belajar Sebar Ketika Sedih,.
Dan Belajarlah Bersyukur Ketika Lebih."- Amanda Vanessa Alvadira
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖Vanessa, melangkahkan kakinya menuju lantai tiga lebih tepatnya dimana kamarnya berada, tapi langkahnya terhenti di depan pintu kamar berwarna putih.
Tangan nya membuka Kenop, pintu itu dan menyembulkan sedikit wajahnya dan matanya menangkap seorang gadis yang sedang duduk manis di atas kasur queen-Seze milik gadis itu.
Vanessa masuk kedalam dan duduk di samping gadis itu, Agista gadis yang duduk di atas kasur itu menoleh kearah Vanessa dengan wajah datar nya.
Sedangkan Vanessa tersenyum menatap kearah Agista."Kenapa, kok tumben gak maen biasanya Lo nongkrong sama temen temen lo--?!" Tanya Vanessa, Agista tidak menjawab dia malah bangkit dari duduknya dan berjalan kearah balkon kamar nya.
"Kenapa sih Ness!? Hidup gue itu gak pernah bahagia, kayak nya gue tuh susah banget buat bahagia! Gue berasa jadi manusia paling hina tau enggak Ness!" Bukan nya menjawab Agista malah bertanya mata gadis itu menatap lurus ke depan tanpa menoleh kearah Vanessa.
Vanessa bangkit dari duduknya kakinya melangkah mendekati Agista kemudian Vanessa tersenyum..
"Bahagia itu kita sendiri yang nyiptain gis, kita gak bisa nunggu kebahagiaan itu Dateng sendiri," ucap VanessaAgista menoleh kearah Vanessa menatap gadis itu dengan tatapan sendunya..
"Gue juga berusaha nyari kebahagiaan itu Ness! Tapi apa yang gue dapet cacian sama makian!" Desis Agista tajam sambil menunjuk wajah Vanessa dengan tangan nya"Cara Lo salah Agista!! Lo mau nyari kebahagiaan, tapi lo menghancurkan kebahagiaan orang lain." Ucap Vanessa sambil tersenyum kearah Agista yang sedang menoleh kearah dirinya.
"Berdamai sama keadaan gis!! Jangan benci Mulu sama gue, gue jadi sedih deh. Gue juga gak mau kok wajah sempurna klok cuma bikin keluarga gue berantakan--" Hati Agista terenyuh mendengar ucapan kakaknya itu, meskipun Vanessa mengatakan nya dengan tenang dan senyuman yang terukir diwajahnya, tapi ada harapan yang terselip di ucapan Vanessa.
"Hidup itu belajar gis. Belajar ketika sedih dan belajar bersyukur ketika diberi lebih--" Vanessa tersenyum kemudian kakinya melangkah mendekati telinga Agista, sedangkan Agista hanya diam menatap apa yang akan dilakukan Vanessa.
"Jangan sedih ada gue--" setelah mengatakan itu Vanessa berlalu keluar dari kamar Agista. Meninggalkan Agista yang masih diam mencerna setiap kata yang di ucapkan Vanessa! Walau Agista tau maksud dari ucapan kakak nya itu.
Air mata Agista luruh..
"Asal Lo tau Ness! Gue lebih sayang sama Lo, tapi ego gue terlalu besar buat bilang itu semua, Maafin gue Vanessa gue emang adik dan anak yang gak berguna--" ucap Agista sambil menepuk dada nya berkali kali membiarkan rasa sesak itu hilang.🍃🍃🍃
Vanessa, menghempaskan tubuhnya ke atas kasur queen-Size miliknya hari ini dia benar benar lelah.
Lelah dengan masalah yang tak kunjung menemui titik terangnya, Vanessa tau jika Agista itu menyayangi dirinya mami dan juga papinya. Tapi ego gadis itu sangat besar hingga hati dan pikiran nya tidak singkronAgista terobsesi memiliki wajah yang cantik sehingga dia benci kepada Vanessa yang memiliki wajah lebih cantik dari Agista! Memang benar Vanessa lebih segala galanya dari pada Agista! Vanessa lebih anggun dengan pakaian simpelnya yang terlihat Elegan, sedangkan Agista gadis itu lebih Glamor dengan barang barang Branded miliknya serta Make up yang terlihat berlebihan.
Sedangkan sikap Agista lebih cenderung judes,cuek dan kasar sedangkan Vanessa gadis itu lebih sopan, lemah lembut dan terkesan anggun.
Vanessa bangkit dari tidurnya kemudian merogoh seragamnya mengambil Handphone yang terus bergetar.KevinoAditya
Sayang
Iya kak?
Jawab pakek sayang dong Ness!
Eh iya kak..
Iya apa?
Iya sayang!
Wadaw baper deh gue..
Kenapa kak?!
Mau nanya nih--
Nanya apa kak?
Tapi jawab jujur ya
Apaan sih kak, kok jadi deg deg an gini..
Semalam bobo dimana?
Bobo sama siapa?
Ngapain aja?Kevin tertawa terbahak bahak didalam kamarnya dia tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi gadis itu saat membaca pesannya, Kevin sangat suka menjahili tunangannya itu.
Dih Ngeselin😏
Setelah membalas pesan untuk Kevin, Vanessa tidak lagi menunggu pesan yang akan dikirimkan oleh Kevin nantinya, kaki nya melangkah menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual sehari harinya.
Setelah empat puluh menit berlalu Vanessa keluar dengan piyama tidur berwarna merah maroon nya. Vanessa melangkahkan kaki nya menuju kasur queen size miliknya, matanya menatap bintang yang begitu cerah malam ini. Senyum tipis terukir di bibirnya kemudian mata indah itu terpejam.
Sedangkan disisi lain Kevin mencibir saat melihat pesannya hanya di read oleh Vanessa, kemudian mata nya menatap jam yang ada di Handphone nya jam menunjukkan pukul 21.59 mungkin Vanessa sudah tidur.
Kevin menghela nafas kemudian tersenyum kaki panjang nya melangkah mendekati balkon kamarnya, mata nya menatap bintang yang bersinar begitu terang.
Untuk hari ini Kevin bersyukur, untuk semua nikmat yang telah Tuhan berikan padanya.•••••
Maaf Klok Jelek
Baru Belajar SoalnyaLampung Selatan, 13 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KevNess
Teen Fiction- Amanda Vanessa Alvadira "Hingga pada akhirnya aku mengerti. Kehadiranku tidak pernah di inginkan dan rasaku berhenti hanya sebatas mengagumi entahlah aku merasa sakit untuk kesekiankali. Lagi lagi dan lagi." - Kevino Aditya Rafasya. "Sampek akhirn...