"Manusia Terlalu Mudah Mencampuri Urusan Orang Lain, Dengan Kalimat Yang Dirancang Untuk Memojokkan Tanpa Memikirkan Dampak Kalimatnya."
- Kevino Aditya Rafasya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖Kevin menghela nafas panjang nya sudah hampir setengah jam dia berbicara kepada kedua sahabatnya tapi Kevin tidak sama sekali mendapatkan respon apapun.
"Gue minta maaf!!" Ucap Kevin dengan menundukkan kepalanya pasrah.
Rangga dan Devan menoleh menatap Kevin dengan tatapan dingin nya.
"Bukan sama kita tapi sama princess cantik!" Jawab Devan membuat Kevin menoleh"Gue gak mau." jawab nya. Tidak sampai kapan pun Kevin tidak akan pernah minta maaf pada gadis itu.
"Apa sih salah nya minta maaf Vin!?" Tanya Devan yang begitu heran dengan jalan pikiran pria bodoh ini.
"Gak ada!!" Jawab kevin yang benar benar membuat Devan dan Rangga geram setengah mati
"Susah ngomong sama orang kegedean gengsi Van--" Kevin dan Devan menoleh menatap Rangga yang baru saja bersuara.
Laki laki itu berkata dengan suara dingin nya, mata nya tak teralihkan dari layar ponsel
Yang ada di genggaman nya."A- ap---" ucapan Kevin terpotong saat mendengar suara keributan yang ada di kantin. Memang sekarang mereka sedang berada di kantin.
Kevin, Devan menoleh kearah keributan itu bahkan Rangga yang sedari tadi fokus pada ponsel nya sudah tidak lagi. Mata ketiganya membulat saat melihat apa yang dilakukan gadis yang ada di depan mereka itu.
Tanpa buang waktu ketiga pria itu berlari ke arah kerumunan siswa siswi SMA darma itu. Bahkan mereka membuat lingkaran untuk menonton dua gadis yang ada di tengah lingkaran itu.
Kevin menggelengkan kepalanya nya melihat aksi berandalan gadis itu.
"Gila gak jauh beda sama kakaknya" cibirnya membuat Rangga dan Devan menoleh.Rangga tersenyum miring menatap Kevin.
"tau apa Lo tentang kakaknya?!" Rangga semakin tersenyum saat Kevin tak kunjung membalas ucapan nya. Mata laki laki itu sudah berkilat amarah bahkan rasanya Kevin ingin sekali menenggelamkan Rangga ke Palung laut paling dalam.Saat gadis yang menjadi sorotan siswa siswi SMA darma ingin menumpahkan kuah bakso panas yang ada ditangannya. Suara lembut seseorang mencegahnya.
🍃🍃🍃
Vanessa, gadis itu tersenyum sambil memasukkan Ponsel kedalam Jas Almamater OSIS miliknya.
Tadi saat bell istirahat berbunyi Keyla mengajak Vanessa ke kantin tapi gadis itu menolak dengan alasan dia akan menelpon maminya! Jadilah disini Vanessa sekarang di perpustakaan sendirian.
"NESSA!!!" Vanessa hampir saja menjatuhkan buku yang dia pegang saat suara melengking itu mengagetkan dirinya.
"Kenapa teriak teriak sih key!? Gue gak budek loh" Keyla gadis itu tidak menjawab pertanyaan Vanessa gadis itu sibuk mengatur nafas nya yang tersengal senggal
"Itu Agista d--" Ucapan Keyla terpotong saat Vanessa menarik lengan nya. Memang tidak kencang tapi Keyla hampir saja jantungan.
"Dimana!?" Tanya Vanessa masih dengan suara lembutnya bahkan senyum manis nya masih terukir.
Keyla menggelengkan kepala nya benar benar tidak mengerti. Apakah sahabatnya ini tidak ada raut wajah lain selain tersenyum?!
KAMU SEDANG MEMBACA
KevNess
Teen Fiction- Amanda Vanessa Alvadira "Hingga pada akhirnya aku mengerti. Kehadiranku tidak pernah di inginkan dan rasaku berhenti hanya sebatas mengagumi entahlah aku merasa sakit untuk kesekiankali. Lagi lagi dan lagi." - Kevino Aditya Rafasya. "Sampek akhirn...