🍁🍁🍁 Chapter-11

3.3K 111 1
                                    

"Jika Semua Keinginan Kita Terkabul Tanpa Kerja Keras, Lalu Dari Mana Kita Belajar Bersabar--"

- Amanda Vanessa Alvadira

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Kevin menghembuskan nafas beratnya, fikian nya masih melayang tentang kejadian di lapangan kemarin, Seharusnya Kevin tidak perlu repot-repot memikirkan itu, sudah berulang kali Kevin mencoba melupakannya, tapi bukan nya lupa kejadian itu malah semakin berputar jelas di ingatannya.

Tepatnya akan setiap kata yang di ucapkan oleh vanessa-- tunangannya, untuk pertama kalinya Kevin melihat air mata di pelupuk mata indah gadis itu,dan untuk pertama kalinya pula Kevin melihat betapa hancurnya hidup gadis itu.

Kevin kira kehidupan gadis itu benar benar sempurna, sesempurna wajahnya tapi ternyata Kevin salah besar, hidup gadis itu bahkan lebih menderita dari pada apa yang dia bayangkan, dan Kevin malah menambah beban gadis itu. Sekarang Kevin percaya dengan pepatah yang mengatakan
"Jangan melihat orang dari sampulnya"

"Kenapa? Udah sadar kalok Lo itu salah?!" Kevin tersadar dari lamunannya mata tajam nya menatap seseorang yang baru saja bersuara.

"Mata Lo buta apa gimana sih Vin? Vanessa itu udah lelah sama semua penderitaan yang ada di hidupnya dan Lo, Lo malah nambah derita dia--" Rangga bersuara kembali memang Rangga lah yang tadi berbicara, karena kedua sahabatnya itu sedang berada dirumah Kevin sekarang

"Diam lebih baik dari pada sibuk menghakimi dan sibuk mengumbar kesalahan orang lain tapi lupa cara bercermin!!" Kevin bersuara dengan dingin matanya menatap tajam Rangga yang berada di sampingnya

"Apa Lo pernah dengar Vanessa bilang cinta sama Lo Vin?"

Kevin menarik satu alisnya, Vanessa tidak pernah mengatakan bahwa dia cinta kepada Kevin, ya tuhan mengapa Kevin bisa lupa akan itu!?

"Enggak Lo pasti gak tau karena Lo terlalu sibuk sama para selingkuhan Lo sampek Lo sendiri gak tau perasaan tunangan lo--" Rangga menatap langit-langit dari balkon kamar Kevin.

"Dan karena Lo berasumsi bahwa Vanessa itu sama kayak cewe-cewe alay yang ada disekolah bahwa dia pasti suka dan cinta sama Lo, tapi Lo salah besar karena Vanessa gak seperti itu!!" Lanjutnya

Kevin mengakui itu memang Kevin berasumsi bahwa Vanessa pasti mencintai dirinya sama seperti gadis gadis alay yang ada di sekolah tapi Kevin lupa satu fakta bahwa Vanessa tidak pernah marah dan mengamuk saat Kevin bergonta-ganti pacar, bahkan gadis itu tersenyum sangat manis saat Kevin sedang bermesraan dengan para kekasih nya, apakah Vanessa tidak mencintainya?!

Entahlah, Kevin juga tidak tau tapi jika memang benar Vanessa tidak mencintainya kenapa Kevin tidak rela akan itu.

"--- Vanessa itu cewe baik ya Vin, dia bahkan rela hidupnya menderita gara gara di jodohin sama cowok yang gak bisa jaga perasaan dia, demi keluarganya!"

"Maksudnya?!"

Rangga tersenyum tipis..
"Gue gak berhak buat jelasin, Cuma Vanessa yang berhak, klok dia nganggep Lo penting dia pasti bakal jelasin semuanya--" Setelah mengatakan itu Rangga kembali duduk disamping Devan yang begitu fokus dengan games nya.

"Mau kemana Lo Vin?" Devan bertanya saat melihat Kevin berpakaian rapi dengan kunci mobil ditangannya

"Lo berdua disini aja gue mau pergi sebentar!!" Kevin mengatakan nya dengan tergesa gesa, Devan menatap Kevin bingung tapi setelah itu dia mengangkat bahu acuh dan kembali melanjutkan games nya tadi.

KevNessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang