🍁🍁🍁 Chapter-34

2.1K 64 0
                                    

"Kadang Janji Adalah Penenang
Dan Berakhir Dengan Kebohongan"

- Amanda Vanessa Alvadira

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖

Vanessa tersenyum lebar saat melihat pantulan tubuhnya di hadapan cermin yang menjulang tinggi dihadapannya itu.

Cantik.

Itulah yang menggambarkan Vanessa saat ini. Dengan balutan gaun berwarna merah maroon yang panjang hanya selutut, dan Dengan rambut yang di gerai dan mengikal di bawahnya, bahkan polesan make up tipis itu menambah nilai plus untuk Keperfectkan nya

Malam ini Vanessa dan Kevin akan Dinner untuk yang pertama kalinya. Vanessa benar-benar bahagia.

Gadis itu berjalan kearah nakas dan mengambil Sling Bag nya yang berwarna sama dengan gaun yang Vanessa pakai.

Berjalan dengan sangat anggun karena Vanessa memakai high heels yang tinggi nya hanya lima senti. Mungkin bagi wanita-wanita lain lima senti bukan lah apa-apa, tapi bagi Vanessa lima senti itu sudah luar biasa sekali

"Yaelah bahagia banget kayak nya!! Sampe yang jomblo dilupain." Vanessa menoleh kearah suara yang barusan menggodaya

Di sana, di meja makan Agista berdiri saat menatap nya dengan tatapan menggoda, bukan hanya Agista di sana ada mami dan papi nya yang juga sama menatap nya dengan tatapan menggoda. Membuat Vanessa mencibir.

"Makanya cari pacar sana!!" Ucap Vanessa angkuh, membuat Agista melotot karena kakak yang disayanginya itu baru saja menghina nya.

"Enggak deh, gak ada didalam kamus seorang Agista yang cantik dan bohay ini. Cinta-cintaan!!!" Vanessa memutar bola matanya malas mendengar ucapan kelewat pede adiknya itu

Ah benar-benar menggelikan.

Vanessa berjalan menghampiri orang-orang yang disayanginya itu dengan wajah penuh senyuman, daripada meladeni Agista yang gila itu lebih baik dia berpamitan.

"Mi, Pi, Vanessa mau makan sama kak Kevin." Ucap Vanessa membuat lano dan juga Agatha tersenyum kemudian mengangguk

"Pulang nya jangan malem-malem sayang!!" Ucap lano dan Agatha memperingati

Vanessa mengangguk, kemudian berlalu setelah sungkeman kepada kedua orang tuannya sekaligus adik sialnya.

Vanessa menatap benda yang melingkar apik di tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 telat satu jam dari jam yang sudah mereka berdua tentukan

Vanessa duduk kemudian mengambil handphone nya untuk menghubungi Kevin namun berkali-kali Vanessa mencoba mendial nomor itu tidak juga kunjung di angkat.

Vanessa kesal, tapi dia mencoba untuk bersabar.

Cekling...

Sayang maaf aku ga bisa jemput kamu. Nanti supir aku bakalan jemput kamu. Sekali lagi aku minta maaf😍

Vanessa tersenyum kemudian memasukkan ponselnya. Menunggu beberapa menit hingga akhirnya sebuah mobil sport sampai di depan rumahnya.

Vanessa tersenyum saat seorang laki-laki paruh baya dengan seragam supirnya membukakan pintu untuknya

Beberapa menit kemudian Vanessa sampai ditaman yang sudah Kevin siapkan untuk kencan mereka. Vanessa tersenyum lembut saat melihat betapa indah nya dekorasi di taman itu bunga-bunga yang di hiasi dengan lampu tumberly.
Lampion-lampion yang berterbangan. Balon-balon yang dihiasi di setiap sudut taman.dan jangan lupakan danau yang terletak anteng di tempatnya. Menambah kesan romantis di taman itu

KevNessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang