.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seokmin,Soonyoung dan Chan kini tengah berada di dalam mobil. Memasang sabuk pengaman,Chan dibantu oleh Soonyoung sebelumnya. Hari ini adalah hari pertunangan dari sahabat Soonyoung semasa kuliah di Konkuk Universitas,Chittaphon Leechaiyapornkul atau kerap disapa Ten.Soonyoung bercerita ini dan itu kepada Seokmin,bagaimana antusias nya ia ketika mendapat kabar mengejutkan itu dari mulut Ten sendiri.
"Akhirnya serius juga."
"Lho,memangnya dulu Johnny gak seserius sekarang jalanin hubungan sama Ten?"
"Bukan gitu,selalu aja ada orang ketiga dalam hubungan mereka. Banyak cowok maupun cewek ngejar Ten,sedangkan Johnny orangnya pencemburu akut. Liat Ten jalan sampingan sama Doyoung aja dia udah judes ke Ten. Ada aja yang diributin,putus nyambung udah kaya tali sendal." Seokmin menahan tawa disaat mendengar perkataan terakhir Soonyoung.
Seokmin baru mengenal Johnny dan Ten disaat Soonyoung tengah dikabarkan sedang mengandung Chan. Ten hampir setiap hari datang mengunjungi rumah mereka disaat Seokmin tengah disibukkan dengan jadwal pekerjaan. Seokmin menggenggam tangan halus Soonyoung yang bertengger pada dashboard mobil. Pandangan keduanya bertemu,Soonyoung mengerutkan keningnya bingung sedangkan Seokmin malah tersenyum simpul.
"Kenapa?"
"Gak,aku senang aja liat kamu tadi antusias banget nyeritain Ten."
"Gimana gak antusias? Cuma dia teman dekat aku selama di kampus,yang lain datang disaat butuh aja. Ten setia orangnya." Seokmin mengangguk setuju,dalam hati Seokmin bergumam betapa beruntungnya Johnny mendapatkan Ten. Dan Seokmin harap Johnny tidak akan mudah mengatakan menyerah dalam status ini bersama Ten.
Karena sahabat Soonyoung adalah sahabatnya juga."Makasih udah mau datang."
"Sama-sama,moga langgeng ya sampe nikah terus sampe tua nanti."
"Aminnn."
"Eh? Ini Chan,sini foto bareng." Ten menggenggam tangan mungil Chan. Chan mendongak ke atas menatap wajah Ten,sahabat Soonyoung tersebut.
Chan menurut,ia berdiri ditengah antara Johnny dan Ten. Chan tidak tau harus berekspresi apa jadi ia hanya menampilkan wajah biasa saja.Bruk
"E-eh?" Soonyoung hampir saja jatuh kesamping menghantam meja makan,namun sempat ditahan oleh Seokmin.
Soonyoung melihat disamping kirinya ada anak kecil seumuran Chan tengah terduduk sembari memegangi keningnya yang memerah."Sayang,kamu gak apa-apa kan?"
"Aku gak apa-apa,tapi dia?" Soonyoung menyamakan tingginya dengan si anak kecil,mengusap kening anak tersebut. Seokmin dan Soonyoung sama-sama khawatir akan keadaan anak itu. Tidak tau apabila Chan di depan sana sudah siap menangis melihat kedua orangtuanya tengah perhatian pada anak lain selain dirinya.
"Kamu gak apa-apa,kan?"
"Mama hiks…"
"Lho kok nangis? Coba bilang sini mana yang sakit,nanti diobatin." Ujar Soonyoung berusaha menghentikan tangisan anak tersebut.
Perhatian seluruh tamu kini menghadap kedua pasangan tersebut,dan Chan masih bergeming di tempatnya yang berdiri bagai patung.
"Mamanya kemana?" Ia hanya menggeleng tanda tidak tau,Soonyoung berinisiatif ingin membantu mencari orangtua dari anak tersebut.
"Aku mau cari orangtua dia dulu,ya. Kamu disini aja tungguin Chan." Seokmin mengangguk paham. Soonyoung menarik pelan pergelangan tangan anak kecil tadi,baru beberapa langkah Soonyoung harus menghentikan tindakannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life Soonyoung Couple ✔
Ngẫu nhiênKwon Soonyoung dengan para seme lainnya. CheolSoon SoonShua JunSoon SoonWoo SeokSoon MinSoon VerSoon Special chapter HoonSoon Bagi yang homophobic tidak dianjurkan untuk membaca fic ini,cerita asli dari pemikiran author. Di special chapter akan munc...