SeokSoon:End

3.2K 153 20
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Soonyoung menurunkan kelambu tidur milik kedua anak kembarnya.
Bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu tengah tertidur nyenyak.

Sekitar seminggu yang lalu Soonyoung barusaja melaksanakan operasi untuk melahirkan kedua putri kembarnya.

Tidak ada rasa sakit yang Soonyoung rasakan ketika mata sipitnya melihat kehadiran dua bayi tersebut,perjuangannya selama ini terbayar maksimal dengan kehadiran dua anaknya.

Walau bekas jahitan pada perut itu belum sepenuhnya kering,namun Soonyoung harus tetap menjalankan kewajibannya.
Mengurus rumah dan keluarga tentu saja.

Seokmin keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk yang menutup kepalanya,lalu mengusak surai hitam yang basah itu dengan cepat.

"Selamat pagi sayang."

"Pagi…kau ingin sarapan apa hari ini?" Soonyoung mengambil alih handuk dari tangan Seokmin,lalu mengusak surai hitam itu.

Dengan Seokmin yang memeluk pinggang Soonyoung,sedikit menghembuskan nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Soonyoung.

"Roti panggang saja. Aku tidak ingin makan nasi dulu pagi ini." Seokmin menepuk perutnya sendiri.
Dari kemarin Seokmin merasa ada yang aneh pada pencernaannya,seperti mengalami gangguan. Setiap makanan yang masuk ke dalam perutnya akan berubah jadi sebuah gejala sakit.

"Ya baiklah,akan aku buatkan." Setelahnya Soonyoung pun bergegas pergi menuju dapur.
Mengambil beberapa helai roti untuk ia panggang,menyiapkan satu kotak selai rasa kacang kesukaan Seokmin.

Seokmin menaruh handuk basahnya pada gantungan lalu kembali beralih pada tempat tidur kedua anaknya.
Seokmin terkikik kecil,putri kembarnya begitu lucu dan menggemaskan.

Seokmin bermain dengan hidung serta pipi milik Aera,anak pertamanya.

Karena gemas dengan keimutan si bayi,Seokmin jadi menggendong Aera sembar mencium pipi anaknya sedikit brutal.
Alhasil Aera pun terbangun dari tidurnya,merasa ada yang mengusik lantas Aera menangis kencang.

Tak berapa lama disusul suara tangisan kembarannya,Aeri.

Seokmin bingung sendiri harus menenangkan mereka bagaimana,ini adalah kali pertamanya ia membuat kedua anak kembar itu menangis.

Soonyoung berlari kecil menuju kamarnya,ia sudah tau siapa dalang dibalik tangis kedua putrinya.
Siapa lagi kalau bukan Seokmin.

"Apa yang kau lakukan,Seok?" Tanya Soonyoung dengan raut wajah khawatir,Seokmin sendiri hanya bisa mengeluh.

"Maaf,aku tak sengaja membangunkan mereka. Tadi hanya ingin mencium pipi Aera,tapi ia malah menangis."

"Lalu Aeri?"

"Sepertinya ia terkejut mendengar suara tangis kakaknya." Soonyoung menggeleng frustasi,ingatkan Soonyoung untuk menasihati Seokmin tentang bagaimana caranya menahan rasa gemas pada kedua bayi tersebut.

Seokmin paling tidak tahan dengan kegemasan seorang anak,jangankan pada bayi.
Pada Soonyoung sendiri pun Seokmin selalu gemas.

"Kemarikan Aera,sepertinya ia haus. Dan kau urus Aeri sebentar." Seokmin menyerahkan Aera pada gendongan Soonyoung.

Lalu mengambil Aeri dari dalam box bayi yang masih menangis kencang.

Seokmin berjalan keluar kamar membawa anak bungsunya.
Mengitari seisi rumah guna menghibur Aeri sejenak,bayi itu perlahan mulai berhenti menangis.

Bibir merah mudanya yang terbuka membuat Seokmin berinisiatif untuk menutupnya menggunakan jari telunjuk.

Seokmin menghirup aroma khas bayi dari tubuh Aeri,sedikit menepuk tubuh bagian belakang Aeri agar bayi itu kembali tertidur nyenyak.







Marriage Life Soonyoung Couple ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang