.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Xu Minghao atau yang sering disapa Myungho ini adalah seorang mahasiswa tingkat akhir.
Pria berdarah asli China itu jauh-jauh menimba ilmu sampai ke negeri seberang ingin melanjutkan pendidikan yang sempurna lalu mendapatkan sebuah pekerjaan impiannya.Namun siapa sangka,disaat ia mengerjakan tugas akhirnya sebagai mahasiswa justru dikacaukan dengan sebuah perjodohan dari kedua orangtuanya.
"Apa? Mama dan Baba tidak salah ingin menjodohkanku? Disaat statusku masih mahasiswa begini?" Ujar Myungho dalam bahasa China.
Ia tentu saja terkejut,bahkan saking terkejutnya ia sampai mematung beberapa menit.Kepalanya seakan sudah mengasap memikirkan bagaimana menyelesaikan tugas akhirnya,ditambah lagi masalah perjodohan.
Sungguh demi apapun,ingin rasanya Myungho menghilang begitu saja bagai di telan bumi."Itu bukan masalah besar. Lagipula pernikahan kalian akan dilaksanakan setelah kau lulus nanti,sekarang fokus saja dulu pada tugas akhirmu.
Biar semua persiapan biar kami yang mengatur."
Mau fokus bagaimana? Baru mendengar kata perjodohan saja pikiran Myungho seketika buyar.
Semua pikirannya tentang tugas hangus dan lenyap tak bersisa,digantikan oleh rasa terkejut bukan main.Myungho mengurut kepalanya yang tengah pusing saat ini,rekan dari kampung halamannya--Winwin--menatap Myungho dengan alis berkerut.
"Kau kenapa?"
"Aku pusing." Jawab Myungho seadanya,memang benar ia sedang pusing. Tapi bukan pusing memikirkan pelajaran mata kuliah maupun tugasnya,melainkan tentang perjodohan.
"Kau tidak sanggup mengerjakan tugas akhirmu? Jika ada yang sulit katakan saja padaku,siapa tau aku bisa membantumu."
"Bukan itu,m-maksudku bukan tugas."
"Lalu apa?" Tanya Winwin penasaran,ia menaruh pulpen diatas buku bersampul batik tersebut. Winwin jadi penasaran,apa sekiranya yang membuat teman sekampungnya itu pusing.
"Kau tau,Mama dan Baba menjodohkanku. Astaga,bisa gila lama-lama." Myungho mengusap wajahnya kemudian,berusaha menenangkan diri sendiri.
"Itu bagus!" Ucap Winwin bersemangat. Winwin menjentikan jarinya kehadapan Myungho.
Lalu tersenyum sumringah,jelas Myungho bingung kenapa reaksi temannya seperti itu."Bagus darimananya? Aku bahkan tidak tau bagaimana rupa dan sifat pasanganku nanti. Apakah ia cantik atau tidak,intinya seperti pasangan yang selama ini aku idamkan."
"Orangtua itu tidak akan sembarang memilih calon menantu asal kau tau. Mereka juga pilih-pilih,mereka sudah tau bagaimana sifat dan kepribadiannya. Dan mengukur tingkat kecocokan antara anak dan calon menantu,serta rezeki dikemudian hari." Myungho menelan salivanya perlahan,ia sempat menggeleng kecil mendapati ucapan bijak Winwin. Tumben sekali pikirnya manusia itu bisa bijak.
Belajar darimana dia."Soonyoung duduk manis di tempatmu,jangan mengikuti ibu terus."
"Tapi,Soonyoung juga mau belajar memasak,bu. Biar nanti Hao bisa semakin suka sama Soonyoung."
Lain Myungho lain Soonyoung.Anak manis yang bernama lengkap Kwon Soonyoung itu justru senang saja ketika di jodohkan. Bahkan ia tiada henti melontarkan pertanyaan pada ibunya. Bertanya bagaimana rupa serta paras rupawan calon pendampingnya nanti.
Soonyoung juga sekarang jadi giat bergulat di dapur demi menyempurnakan keterampilan diri.Ia ingin pandai memasak,agar kelak Myungho makin jatuh cinta padanya.
Soonyoung bahkan sudah tau siapa nama calon teman hidupnya tersebut,ya hanya sekedar tau nama saja tidak lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life Soonyoung Couple ✔
RandomKwon Soonyoung dengan para seme lainnya. CheolSoon SoonShua JunSoon SoonWoo SeokSoon MinSoon VerSoon Special chapter HoonSoon Bagi yang homophobic tidak dianjurkan untuk membaca fic ini,cerita asli dari pemikiran author. Di special chapter akan munc...