.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau menjijikan,Soonyoung!" Yang bernama Soonyoung lantas saja terkejut dan siap meneteskan air matanya. Ia tidak menyangka bahwa sahabat yang ia anggap paling baik di dunia ternyata sekeji ini.
Ia tertawa sumbang setelah pengucapan itu keluar dengan sempurna. Soonyoung berusaha terlihat baik-baik saja."Aku tau aku menjijikan,tapi bisakah kau bertanggung jawab atas tindakanmu?"
"Bertanggung jawab apa?! Jangan mengada-ada,Soon. Kau ini lelaki sama sepertiku,hamil bukanlah kodrat kita tapi itu untuk perempuan."
"Kau sudah membaca hasil pemeriksaan dari Dokter kan? Kau pikir aku bercanda,akupun sama terkejutnya denganmu,Won. Terlebih aku sendiri yang mengalaminya.
Kau menuduh aku berbohong? Aku bukan orang kaya raya seperti dirimu yang sanggup membayar Dokter untuk merekayasa hasil labnya." Soonyoung berucap sambil menahan amarah serta isak tangis.
Masa depannya sudah hancur ditangan sahabatnya sendiri,Jeon Wonwoo.Malam itu adalah malam perayaan kecil-kecilan dirumah Wonwoo,perayaan karena mereka telah dinyatakan lulus dari masa SMA.
Awalnya keempat remaja laki-laki itu tidak ingin meminum alkohol,namun karena desakan dari salah satunya membuat mereka pada akhirnya harus bisa menenggak minuman beralkohol kadar tinggi itu.Wonwoo bukanlah peminum yang kuat,satu gelas saja ia pasti sudah mabuk berat. Apalagi sampai lima gelas,terkutuklah ide Junhui saat itu.
Jun dan Jihoon pulang terlebih dahulu dikarenakan sudah terlalu larut malam dan karena memang telah ditelepon oleh orangtua masing-masing. Begitupun dengan Soonyoung sebenarnya.
Akan tetapi Soonyoung iba melihat kondisi jalan Wonwoo yang cukup parah selalu menabrak sisi rumah,tak mampu berjalan benar secara sendiri.Karena Soonyoung adalah orang yang bertanggung jawab serta setia kawan,maka dengan senang hati ia mengantarkan Wonwoo pada kamarnya.
Merebahkan tubuh lemah itu pada kasur kemudian menyelimutinya secara teratur.
Namun baru saja Soonyoung akan berbalik menuju pintu luar kamar,Wonwoo menarik pergelangan tangan Soonyoung tiba-tiba.
Lantas Soonyoung pun memalingkan arah pandangnya,menemukan sebuah seringai dibalik bibir tipis Wonwoo."Soon hik..Young..temani aku hik.." Wonwoo menahan Soonyoung dan berbicara dengan cegukannya.
Soonyoung menghela nafas lelah,ia berdecak setelahnya."Aku harus pulang Won,ayah dan ibuku sudah menelfon daritadi menyuruhku pulang."
"Kau tega hik..meninggalkanku sendirian? Ayah hik..dan ibuku kan belum pulang."
Wonwoo memang sekarang ini tinggal sendirian karena ayah dan ibunya tengah pergi keluar kota tempat kerabat.
Jadilah Wonwoo menjaga rumah dan dapat melakukan apapun sesuka hatinya."Tapi Won--hmmpphhh!" Dan kejadian malam itu pun terjadi.
Begitu cepat dan singkat tapi mampu membuat Soonyoung merasa trauma serta ketakutan.
Disanalah awal mula mengapa Soonyoung bisa menjadi seperti sekarang.Ia mengandung benih dari seorang pengecut Jeon Wonwoo.
Disaat ia dimintai pertanggung jawaban,Wonwoo terus berkilah tiada henti sembari memasang raut wajah menjijikan."Lelaki diciptakan untuk menyukai perempuan,bukan sesama jenis seperti ini. Gugurkan saja janin itu,berapa pun biaya nya akan aku tanggung."
Nafas Soonyoung sempat tercekat. Sungguh ini bukanlah Wonwoo yang ia kenal. Soonyoung tau ini semua salah bahkan sangat-sangat salah.
Tapi bisakah nasi yang sudah menjadi bubur dapat diolah kembali menjadi nasi utuh seperti semula? Itu mustahil.
Yang ada pasti bubur itu akan semakin lembek dan berakhir nampak menjijikan seperti genangan lumpur.Wajah Soonyoung mengeras kemudian,ia berjalan mundur menjauhi Wonwoo. Sudah banyak airmata jatuh melewati pipi putih berisinya. Cukup! Soonyoung sudah tidak kuat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life Soonyoung Couple ✔
De TodoKwon Soonyoung dengan para seme lainnya. CheolSoon SoonShua JunSoon SoonWoo SeokSoon MinSoon VerSoon Special chapter HoonSoon Bagi yang homophobic tidak dianjurkan untuk membaca fic ini,cerita asli dari pemikiran author. Di special chapter akan munc...