.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mingyu melihat keluar rumahnya lewat jendela,ia memangku dagu dengan satu tangan.
Senyumannya merekah disaat ia melihat ada seseorang berwajah manis kini tengah melambai ke arahnya.Mingyu segera turun dan menghampiri seseorang tersebut,menyambutnya dengan sebuah pelukan hangat.
"Aku merindukanmu,sangat." Tutur Mingyu tanpa basa-basi.
Ia mengusap lembut surai kecoklatan milik kekasihnya."Aku tau itu..setiap hari kau merindukanku,padahal di kantor setiap hari bertemu."
"Itu beda lagi,aku tidak bisa memeluk atau menciummu sepuasnya seperti saat ini." Mingyu mencubit gemas pipi tembam milik kekasihnya,mengusak hidung mancung itu menggunakan hidungnya juga.
"Ayo masuk." Ajak Mingyu kemudian.
Rumah bergaya modern itu terletak ditengah hutan,sangat jauh dari jalan raya atau pemukiman warga lainnya.
Pemilik rumah itu sendiri yang mengasingkan keluarganya dari dunia luar. Sebab ada suatu hal tertentu yang membuat satu keluarga ini tidak bisa sembarang di ekspos keberadaannya."Kemana Paman dan Bibi Kim?"
"Ada aku disini,kenapa kau mencari mereka?" Mingyu menekuk wajahnya sedikit kesal,kekasihnya itu sungguh tak memperhatikan kehadirannya.
"Aku hanya bertanya. Lagipula apa salahnya." Mingyu mengangguk,lalu menjawab pertanyaan sang kekasih.
"Ayah ada urusan dengan keluarga di Belanda,sedang mengurus warisan di sana. Ibu keluar kota,mengunjungi kerabatnya yang baru saja tertimpa musibah."
"Dan kau ditinggal sendiri? Ckckck,kasihan sekali hidupmu."
"Siapa bilang aku sendiri? Bukankah sekarang ada kau disini bersamaku,jadi aku tidak sendiri."
"Ya terserahmu,aku lapar. Ada makanan?"
"Kau hidup untuk menjadi pendampingku kelak,kenapa makanan yang selalu kau urus? Lihat perut buncit ini,Kwon Soonyoung."
"Aku sudah melakukan diet,tapi itu tidak berhasil. Malah menyiksa tubuhku,jadi lebih baik aku hentikan saja. Daripada aku mati kelaparan,dan jika kau tidak suka memiliki kekasih gemuk sepertiku.
Cari saja yang lain!"
Mingyu terkekeh kecil melihat wajah merah padam Soonyoung yang meluapkan amarahnya hanya dengan satu kali tarikan nafas.
Setiap kalimat yang ia lontarkan begitu cepat bagai seorang rapper.Mingyu memeluk lagi tubuh kekasihnya,mengucapkan kata maaf berkali-kali dan menggodanya.
Mingyu suka menggoda Soonyoung,Mingyu suka melihat reaksi pipi bersemu merah muda milik kekasihnya itu.Matahari kian meninggi di atas langit biru,hawa panasnya terasa bisa membakar kulit. Tapi didalam kamar ini,hawa panas itu tidak sama sekali bisa tersentuh.
Dinginnya suhu sekitar membuat Soonyoung jatuh tertidur sembari meringkuk dalam pelukan Mingyu.
Mingyu sendiri kini sedang asik menatap wajah Soonyoung,dengkuran halus terdengar oleh Mingyu.Setelah selesai makan tadi,Soonyoung mengeluh mengantuk pada Mingyu.
Dan Mingyu langsung mengajak Soonyoung untuk tidur di dalam kamarnya saja,dan jadilah seperti ini.Keduanya saling memeluk satu sama lain,namun hanya Soonyoung yang tertidur. Mingyu membelai mata sipit Soonyoung,mengikuti lekuk garis mata sang kekasih.
Lalu beralih pada hidung mungil Soonyoung,paras manis dan imut ditambah hidung mungilnya.
Itulah yang menjadi daya tarik seorang Kwon Soonyoung yang dapat memikat perhatian Kim Mingyu.
Mingyu sendiri terkenal cuek pada orang sekitar,sikapnya ketika berada ditempat kerja sangat bertolak belakang dengan sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life Soonyoung Couple ✔
RandomKwon Soonyoung dengan para seme lainnya. CheolSoon SoonShua JunSoon SoonWoo SeokSoon MinSoon VerSoon Special chapter HoonSoon Bagi yang homophobic tidak dianjurkan untuk membaca fic ini,cerita asli dari pemikiran author. Di special chapter akan munc...