.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mama,mau kue,""Iya sebentar Mama buatkan,ya." Soonyoung mengambil beberapa bahan untuk membuat kue. Anak gadis Soonyoung,Yumi ikut juga menuju dapur.
Anak perempuan itu terus melihati kegiatan Soonyoung,matanya bergulir kesana kemari.
"Mama,boleh bantu?"
"Boleh." Jawab Soonyoung diiringi senyuman,ia mengusak surai lembut milik Yumi. Ketika bahan kue telah dicampurkan semua Soonyoung segera mengadonnya.
Yumi diam-diam memakan chocochips dibelakang Soonyoung. Yumi terkikik pelan karena sudah berhasil memakan setengah isinya.
"Yumi? Astaga,kenapa chocochips nya dicemilin begitu?" Soonyoung menggeleng keheranan. Ia maklumi kelakuan Yumi,anak perempuannya itu memang suka pada coklat.
Apalagi chocochips seperti ini."Jangan dihabiskan,ya. Nanti tidak ada jadi hiasannya."
"Siap,Ma!" Yumi membuat pose hormat kepada Soonyoung. Tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang dilumuri coklat.
"Hiii~gigi Yumi ada coklatnya."
"Huh? Mama~Yumi kan malu."
"Cepat bersihkan,nanti di olok lagi sama kakak." Yumi mengkumur mulutnya dengan air minum.
Lalu menggosok gigi dengan noda coklat menggunakan jarinya."Mama buat kue apa?"
"Astaga Jaesun!" Pekik Soonyoung terkaget,bahkan Yumi terbatuk ditempatnya ketika mendengar suara kakaknya.
"Kakak bikin kaget aja,datang tiba-tiba tanpa suara. Kaya hantu." Omel Yumi dengan kesal,Jaesun hanya mencebik kemudian lalu mengolok Yumi dengan cara meniru suaranya.
"Mama~kak Jaesun,tuh." adu Yumi sembari memasang wajah garang.
Bukannya takut justru Jaesun makin gencar mengoloki adik perempuannya itu."Ribut sekali lagi,Mama saung kepala kalian."
"Disangka lagi sabung ayam." Cicit Jaesun ditempatnya. Yumi hanya bersidekap masih memelototi kakak laki-lakinya. Lalu melempari kepala Jaesun dengan cangkang telur ayam yang sudah dipecah.
Tuk
"IH YUMI JOROK!"
"Buahahahahaha!!" Jaesun mengelap lendir putih telur yang menetes dari helaian rambutnya. Menciumi bau dari putih telur itu lalu membuat gestur seolah ingin muntah.
"Awas kamu ya." Ancam Jaesun dan menunjuk wajah Yumi dengan telunjuknya. Memicing tajam ke arah Yumi sedangkan Yumi hanya memeletkan lidah. Tidak takut akan ancaman dari Jaesun.
"Papa liat!"
"Hm?"
"Papa liat dulu,jangan baca buku terus!"
"Kenapa sih kak?" Wonwoo menaruh buku bacaannya diatas meja,mengikuti arah tunjuk Jaesun pada kepalanya.
Wonwoo melihat rambut Jaesun yang sedikit lepek dan…berlendir?"Kerjaan Yumi,nih. Masa Jaesun dilempar kulit telur,mana masih ada isinya lagi." Wonwoo menatap Jaesun tanpa minat.
Sudah biasa mendengar aduan seperti ini."Papa gak suka anak yang pengaduan,memang Papa ada ngajarin kakak jadi pengaduan kaya gini? Kakak sudah besar,bisa atasin sendiri'kan masalahnya?"
"Papa gak asik." Jaesun memukul kecil paha Wonwoo,bibirnya sedikit maju menandakan bahwa ia tengah merajuk. Jaesun itu tipe-tipe Soonyoung,mudah merajuk.
"Iya memang Papa gak asik. Papa kan lagi gak ngelawak."
"Papa nyebelin,ih!"
"Ngomongnya kaya anak gadis,pake embel-embel 'ih' segala. Katanya laki-laki?" makin jadi Jaesun merajuknya mendengar penuturan Wonwoo.
Jaesun rasanya ingin menangis saja,tapi ia ingat sindiran halus Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life Soonyoung Couple ✔
AcakKwon Soonyoung dengan para seme lainnya. CheolSoon SoonShua JunSoon SoonWoo SeokSoon MinSoon VerSoon Special chapter HoonSoon Bagi yang homophobic tidak dianjurkan untuk membaca fic ini,cerita asli dari pemikiran author. Di special chapter akan munc...