.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Soonyoung menatap keluar rumah dengan pandangan menyendu.
Hatinya merasakan sebuah ketidak-nyamanan sama sekali.Soonyoung sedang di tinggal sendirian,kedua orangtuanya pergi keluar negeri sementara untuk urusan bisnis.
Soonyoung bukanlah seseorang yang cukup pemberani,beberapa malam ini ia selalu nampak gelisah dan ketakutan. Ia merasa seperti ada seseorang yang tengah menerornya.
Suara gemerisik dedaunan pohon dibelakang rumahnya membuat Soonyoung selalu berpikiran yang aneh-aneh. Bulu kuduknya meremang terus apabila mendengar suara ganjil tersebut.
Dan malam ini adalah puncaknya ia merasa berani.
Soonyoung mengirimi kekasihnya sebuah pesan,meminta tolong kekasih tersebut agar dapat bermalam bersamanya sehari saja.
Sungguh,Soonyoung sedang ketakutan hebat sekarang.Toktoktok
"Soonyoung,ini aku Hansol." Seru seseorang didepan pintu rumah Soonyoung.
Tanpa berpikir dua kali Soonyoung segera membukakan pintu rumah tersebut,mempersilahkan Hansol masuk."Kau ingin minum apa? Akan aku buatkan."
"Terserah saja,apapun minuman buatanmu pasti aku minum. Biarpun hanyalah air putih." Soonyoung merona setelahnya.
Kekasih bule nya itu cukup pandai dalam berkata manis,menggombali tiada henti.Pada akhirnya Soonyoung hanya membuatkan secangkir teh panas untuk Hansol,sang kekasih.
Soonyoung menaruh secangkir teh panas dihadapan Hansol,mempersilahkan lelaki itu agar segera meminumnya.
"Jadi…kau sudah sering mendengar suara-suara aneh selama di tinggal sendiri seperti ini?" Tanya Hansol melirik Soonyoung yang sedang memangku bantalan sofa.
"Ya,ini sudah sering terjadi. Tapi tak pernah sampai semengerikan ini,suara aneh itu tak pernah berdengung sampai berjam-jam lamanya." Adu Soonyoung kepada Hansol,lelaki blasteran itu menganggukan kepalanya paham.
Ketakutan Soonyoung itu adalah hal lumrah yang dirasakan oleh sebagian manusia.
Soonyoung menggigit kuku jarinya menahan gelisah.
Suara-suara aneh disertai gemerisik daun pepohonan mulai terdengar dari arah belakang rumah.
Baik Hansol maupun Soonyoung tentu dapat mendengar dengan jelasSoonyoung beringsut ketakutan,ia memojokan dirinya pada sofa yang ia duduki.
"Itu…suaranya? Haruskah aku mengeceknya keluar?"
"Jangan! Aku takut,kau kenapa-kenapa. Sudah abaikan saja,lama kelamaan suara itu akan menghilang."
"Kita tidak bisa membiarkannya terus berbunyi janggal seperti itu. Mengganggu saja. Tak apa jika kau tidak mau ikut,biarkan aku mencari tau sebabnya." Hansol mulai bangkit dari duduknya. Meninggalkan Soonyoung sendirian diruang santai bersama televisi yang masih menyala,menayangkan berita pembunuhan berantai pada suatu negara luar.
"Bagaimana jika suara itu juga berasal dari seorang psycopath yang ingin membunuh orang-orang disini? Bersembunyi lalu mengintai mangsanya terlebih dahulu.
Tidak,tidak! Jangan sampai Ya Tuhan." Racau Soonyoung tidak jelas.
Ia merapatkan kedua matanya ketakutan. Pikiran buruknya tengah menguasai isi otak Soonyoung sekarang.Masih menggigit kuku jarinya,Soonyoung mulai menurunkan kaki dari atas sofa. Niatnya ingin menyusul Hansol,ia takut apabila pikiran buruknya itu benar-benar terjadi.
Bukan suatu candaan perfect apabila ia nantinya malah menemukan Hansol tergeletak bersimbah darah diatas tanah liat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life Soonyoung Couple ✔
RastgeleKwon Soonyoung dengan para seme lainnya. CheolSoon SoonShua JunSoon SoonWoo SeokSoon MinSoon VerSoon Special chapter HoonSoon Bagi yang homophobic tidak dianjurkan untuk membaca fic ini,cerita asli dari pemikiran author. Di special chapter akan munc...