Five of When Me Meet You

6.4K 597 28
                                    

Sorry for typo
Happy reading😊
•••

Keesokan harinya, Ali tengah menunggu kehadiran Rivan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Ali tengah menunggu kehadiran Rivan. Sudah pukul sembilan lewat lima tapi rivan belum datang juga.

Tring

Bel berbunyi, pertanda pintu di buka dari luar. Ali menoleh bersamaan dengan seorang wanita yang tatapan tak terbaca.

"Prilly"

"Ali"

•••

Dua insan berbeda jenis kelamin itu duduk berhadapan, dikarenakan setiap satu meja hanya terdapat dua kursi. Keadaan hening diantara mereka, bahkan pesanan yang mereka pesan mereka abaikan tak ada percakapan atau hanya bertatapan justru keduanya memalingkan wajah mereka. Oh Tuhan, ini sangat canggung!.

Prilly menunduk. Rasanya ia ingin cepat pulang karena dia tak tahu harus berbuat apa? Bertemu dengan mantan adalah hal yang tak diinginkan Prilly, apalagi Ali adalah mantan pertamanya? Ini semua gara-gara Rivan, pasti lelaki itu telah merencanakannya jadilah dia harus bertemu dengan Ali, Prilly hanya dapat menggerutu kecil dan menggigit bibirnya kala merasa canggung.

Ali yang ada di sebrang Prilly, menatap wanita itu yang tertunduk dengan menggigit bibirnya dan berguman seperti orang yang sedang kesal membuat Ali gemas ingin rasanya Ali mencubit pipi gemasnya itu. Hingga saat Prilly mendongkak, Ali yang ketahuan sedang memperhatikannya.

"Hai, apa kabar?" Tanya Ali spontan karena malu ketahuan saat memperhatikan Prilly.

"Baik."

Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Katanya kamu punya pacar ya?" Tanya Ali

"Iya, kenapa?" Juteknya

"Eh? Eng-enggak kok." Ali tersenyum hambar.

"Lo ketemu gue kayak gini, istri lo kemana? Nanti disangka orang ketiga lagi gue." Tanya Prilly dengan nada sindiran.

Ali melongo mendengarnya.
"Istri? Aku gak--" ucapannya terpotong oleh dering handphone.

Ali meminta persetujuan Prilly untuk mengangkat teleponnya. Setelah itu, Ali sedikit menjauh dari sana dan mengangkat teleponnya.

Prilly menatap kepergian Ali, Prilly menguatkan hatinya untuk mendengar penjelasan lelaki itu hari ini.

Ali kembali dan meminta maaf mepada Prilly karena terlalu lama saat mengangkat telepon.

"Jadi, kenapa lo gak undang gue pas lo nikah?" Tanya Prilly membuat Ali mengulum senyum.

"Undang ya? Kalau kamu pengantinnya kenapa aku harus undang kamu sebagai tamu ku?" Ucapan ambigu Ali membuatnya salah tingkah.

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang