Twenty One of When Me Meet You

5.4K 475 7
                                    

Shubuh sekali, Prilly memeluk suaminya yang lengkap memakai kemeja hitam dan celana katun hitam tak lupa koper hitam berukuran sedang di samping Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shubuh sekali, Prilly memeluk suaminya yang lengkap memakai kemeja hitam dan celana katun hitam tak lupa koper hitam berukuran sedang di samping Ali. Hari ini adalah hari pertama Ali flight ke luar negri, walaupun masih di sekitar Asia dia tak tega meninggalkan Prilly di hari keduanya menikah.

"Sayang." panggilnya membujuk agar Prilly melepaskan pelukannya.

"Gak mauu, masa mau ninggalin aku di hari kedua pernikahan kita sih?" Kesalnya mengeratkan pelukan pada suaminya.

"Kita kan udah sepakat, nanti setelahnya baru aku ajak kamu jalan-jalan." Seru Ali masih membuat Prilly tak berkutik.

"Apapun yang mau kamu kasih, aku gak mau. Aku pengen kamu dirumah aja." Pekik Prilly membuat Ali mengelus rambut istrinya.

"Kalau aku di rumah terus, nanti kamu sama Tamara gak makan karena aku gak punya uang." Ucapnya

"Biarin, Papi aku kan perusahaannya dimana-mana. Aku bisa aja minta uang ke Papi." Perkataan Prilly membuat Ali terkekeh.

"Aku yang malu dong kalau aku minta uang ke Papi, mertuaku sendiri. Cuman seminggu kok, izinin ya?" Bujuk Ali membuat Prilly mengadahkan kepalanya menatap suaminya.

"Seminggu? Apa jaminannya." lagi-lagi Ali tertawa karena tingkah konyol istrinya.

"Aku akan kabulin apapun yang kamu minta." Katanya yakin.

Pelukannya sedikit mengendur.

"Baiklah, kalau kamu bohong gak tepatin janji kamu, aku bakalan puasa ngomong sama kamu." Ancamnya.

"Iya sayang." balas Ali mengecup lama kening istrinya membuat Prilly terpejam sekejap.

"Kalau gitu aku anterin kamu ke bandara." Pintanya kembali menyenderkan kepalanya di dada bidang Ali.

"No, kamu dirumah aja. Lagian kasian Tamara nanti kalau bangun gak ada siapa-siapa." Ali menolak dengan alasan yang logis.

"Yaudahlah, kamu berangkat aja. Awas janjinya harus inget." Mata Prilly memicing dan menunjuk

"Iya sayang, aku berangkat ya. Kamu jaga kesehatan, kalau mau apa-apa bilang sama Bunda dan kalau mau pergi minta Elya mengantar kamu. Jangan keluar sendirian. Ingat?" Prilly mengangguk patuh.

"I will miss you." Bisik Ali mengecup bibir merah muda istrinya hanya menempeltidak lebih.

"Me too." balasnya berbisik di depan bibir Ali.

Lama bibir mereka saling menempel, hingga akhirnya Ali menjauhkan wajahnya.
Hingga tak terasa pipi Prilly yang merona merah.

"Muka kamu merah." jujurnya.

"Ish, udah sana berangkat. Kesiangan baru tahu rasa!" tukasnya.

"Yaudah, kalau kangen kabari aku aja. Aku berangkat. Assalamualaikum." Pamit Ali.

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang