Twenty of When Me Meet You

5.6K 508 9
                                    

Pagi senin yang cerah, matahari nampak menerobos masuk ke celah-celah gorden yang terpasang di jendela membuat si wanita yang tengah meringkuk merasakan silau matahari pada matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi senin yang cerah, matahari nampak menerobos masuk ke celah-celah gorden yang terpasang di jendela membuat si wanita yang tengah meringkuk merasakan silau matahari pada matanya.
Tubuhnya menggeliat kecil dan merasakan ada sesuatu yang membelit perutnya dan menyadari bahwa itu tangan Ali, suaminya.

Prilly membuka matanya, wajah Ali yang langsung terlihat di indra penglihatannya. Bibirnya mengukir senyum kala melihat wajah suaminya yang damai dalam tidurnya. Dilihatnya jam yang menunjukan angka 7, kemudian dia menyadari lupa untuk memasang alarm.

Karena udara yang terasa sejuk, Prilly menaikan selimutnya sebatas dada kemudian dia memilih memeluk Ali semakin erat dan wajahnya menyusup pada dada bidang Ali yang polos. Tangan jail Prilly mulai menggerakan abstrak di perut polos Ali.

"Erhh." erang Ali ketika Prilly mengelitiki perutnya yang tidak memakai baju.

Wanita itu terkekeh kecil.

"Sayang." panggilnya serak membuat Prilly memberhentikan aksinya.

Tangannya kembali memeluk suaminya erat.

"Bukannya bangun." kata Ali dengan mata yang terpejam.

"Dingin." serunya

Spontan, Ali membungkus tubuh Prilly dengan tangan dan kakinya.

"Kesiangan buat sholat subuh kan." ucap Prilly

Bukan menjawab lelaki itu malah tertawa dengan mata terpejam.

"Salah kamu, semalem yang hmmp--"

Tangan mungilnya dengan cepat membekap mulut Ali.

"Gak usah di bahas. Udah ah aku mau turun ke bawah aja." katanya memotong ucapan Ali seraya beranjak.

Tak mau kalah, Ali tetap membelit tubuh Prilly seperti ular yang sedang membelit mangsanya.

"Aliii." pekiknya kesal tak diindahkan sang suami dan mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukan Ali.

"Manggil suami kok gitu? Gak ada manis manisnya." sungutnya masih tak melepaskan pelukannya.

Pipi wanita itu bersemu. Maksud bersungut atau menggodanya sih?.

"Apasih, Li. Aku mau ke kamar mandi terus bikin sarapan buat kamu." serunya memberi alasan.

Sang suami menggeleng tegas.

"Hubby, please lepasin okay?" panggilnya lembut.

Ali melepaskan pelukannya setelah mengecup puncak kepala Prilly.

Setelah lepas dari pelukan suaminya, Prilly mengikat tali piyama dan menggulung rambutnya ke atas kemudian memasuki kamar mandi. Selesai mencuci muka dan menggosok giginya Prilly keluar mendekati Ali.

"Cepet ke kamar mandi, kita sarapan bareng." titah Prilly membuat Ali berdehem dalam gulungan selimutnya.

Setelah berdecak kesal, wanita itu memilih ke dapur untuk membantu ibu mertuanya yang sedang menyiapkan sarapan. Sedangkan Ali memilih tidur kembali dalam ranjang empuknya.

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang