Twenty Five of When Me Meet You

3.2K 304 22
                                    

Prilly memeluk erat Ali yang pamit akan pergi flight

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilly memeluk erat Ali yang pamit akan pergi flight. Di depan rumah Nita di saksikan oleh Rivan dan Nita serta Tamara yang berada di gendongan Nita.

Ali menggaruk tengkuknya, bingung dengan kelakuan istrinya yang terus-terusan memeluknya erat. Kalau begini bagaimana bisa dia pergi bekerja?

"Sayang--"

"Gak mau, gak mau." Pekik Prilly semakin memeluk Ali erat.

"Pril, suami kamu kan mau kerja, biarin dia berangkat lah. Nanti juga pulang." Ucap Nita membantu Ali, menantunya.

"Iya Pril, kayak mau ditinggal mati aja." Tukas Rivan.

"ABANG KALAU NGOMONG DIJAGA YA!" Teriak Prilly membuat Ali memejamkan matanya erat, gendang telinga nya terasa berdenging kuat.

"Sayang, aku kerja dulu ya. Aku janji nanti kita jalan-jalan ke tempat yang kamu mau, oke? Aku cari uang buat kamu, buat Tamara, buat bayi yang ada di dalam perut kamu juga kan." bujuk Ali membuat Prilly melepaskan pelukannya.

Prilly menatap Ali lekat.
"Oke! Gak boleh ingkar janji dan bawa oleh-oleh." Pintanya manja.

Ali tersenyum memaklumi keinginam istrinya yang sedang mengandung itu.

"Aku berangkat dulu ya." pamit Ali berakhir dengan kecupan hangat di dahi sang istri.

Prilly menatap kepergian Ali dengan mobilnya dan sekejap menghilang dari pandangannya.

"Kalau gitu aku pulang aja ya, jeng. Prilly jaga kesehatan ya sayang, dan harus hati-hati." ucap Bunda Resi diangguki senang oleh Prilly.

"Iya bunda. Makasih udah sayang sama aku." bukannya membalas Resi memeluk menantunya dengan senang.

Seperginya Resi, Nita mengajak Prilly masuk ke dalam rumah. Meninggalkan kesunyian yang terpendam.

Seseorang dari jauh hanya dapat tersenyum miris dengan air mata yang menumpuk di matanya.

"Kenapa sesakit ini?"

Nita masih merangkul bahu Prilly sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Jangan banyak pikiran ya. Kandungan kamu kan masih beberapa minggu masih rentan. Harus dijaga dengan baik ya sayang." ucapnya memperingati.

"Iya mamiku sayang. Aku bakalan jaga dedek bayinya kok." balas Prilly dengan tersenyum senang.

Tangan kanannya terulur pada perut nya yang rata. Rasanya bahagia ada nyawa lain di dalam perutnya, anaknya dan Ali. Hanya tinggal menunggu, dia akan melihat anak di dalam perutnya akan lahir.

***

Langkah Prilly terhenti di rak jajaran susu ibu hamil. Siang ini dengan izin keluarganya Prilly ke super market untuk membeli kebutuhannya yang memang sudah habis.

Dengan berbagai macam alasan akhirnya Nita mau mengizinkan Prilly pergi dengan sopir pribadinya, yang di utus oleh suaminya.

Setelah selesai memilah-milih, Prilly berjalan menuju kasir untuk membayar semua belanjaanya. Setelah membayar dan mendapatkan belanjaanya, Prilly keluar dari supermarket itu dan matanya bertubrukan dengan mata bening milik seseorang.

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang