Ten of When Me Meet You

6.1K 537 11
                                    

Sorry for typo
Haply reading
Maaf kalau pendek:/

Diperjalanan pulang, sedari tadi Prilly duduk dengan gelisah. Matanya hanya menatap Tamara yang berada di gendongannya. Wanita itu mendesah panjang, lalu menatap Ali.

"Jadi lo pilot?" Tanyanya to the point.

Ali menoleh dan tersenyum.
"Iya. Maaf ya belum bilang soal ini." Kata Ali membuat Prilly menghela nafasnya.

"Lo nyebelin banget sih. Susah gitu buat bilang kalau lo itu pilot apalagi lo dapet pangkat captain." Pekik Prilly frustasi membuat Li terkekeh.

Dielusnya kepala Prilly pelan.
"Surprise sayang." Ucapnya membuat Prilly memerah.

Prilly memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"Maaf, gak maksud. Aku lupa kalau kamu udah punya pa-" Ucap Ali seraya menjauhkan tangannya dari kepala Prilly.

"Udah putus." Potong Prilly cepat

Ali melongo dengan perasaan yang tak karuan.
"Pu-putus?" Tanyanya lagi dan diangguki cepat oleh Prilly

Ali tersenyum dalam hatinya bersorak gembira seperti sedang ada pesta meriah di dalam hatinya.

"Jadi maafin kan?" Kata Ali diangguki iya oleh Prilly.

Sebenarnya Prilly tidak marah kalau Ali itu pilot. Tapi Prilly hanya kesal aja, kenapa Ali tidak memberitahu dia dari awal gitu kalau dia pergi selama ini untuk mengejar cita-citanya sebagai pilot. Sebenarnya pekerjaan apapun Prilly selalu mendukungnya selama itu masih halal.

"Jadi boleh kasih aku kesempatan kedua?" Tanya Ali membuat Prilly berfikir.

"Boleh sih." Jawabnya tanpa berfikir panjang lagi membuat Ali bersorak gembira

"Tapi ada syaratnya." Perkataan Prilly membuat Ali melengkungkan senyumnya kebawah.

"Harus pake syarat?" Tanyanya lesu.

"Iyalah. Emang kalau minta maaf tuh gampang tapi kalau kesempatan kedua itu mahal harganya." Tukas Prilly

"Iya deh. Syaratnya apa?" Dengan tak sabar Ali bertanya.

"Berjuang." Ali mengerinyitkan dahinya.

"Itu aja?" Katanya dengan senyum remeh.

Prilly menatap Ali dengan menyeringai.
"Mau ngeremehin? Belum tentu segitu aja kamu kuat." Kata Prilly membuat Ali tersenyum.

"Buat kamu, aku gak akan pernah lemah." Katanya percaya diri

Prilly menggelengkan kepalanya.

Mobil yang ditumpanginya kini berhenti di perkarangan rumah Prilly.

"Hati-hati ya." Pesan Prilly.

Karena Ali menggendong Tamara setaya mengendarai mobil.

"Pril," panggilnya membuat Prilly menoleh saat sudah melepaskan seat beltnya.

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang