Thirty One of When Me Meet You

1.4K 167 3
                                    

#31.HarapanBaru

Mata Prilly menelisik wajah tampan suaminya yang sedang tertidur lelap. Gemas rasanya melihat Ali yang sedang tertidur dengan wajah cemberut, mungkin Ali bermimpi sedang marah kepadanya sehingga wajah cemberutnya terlihat sangat jelas. Sedangkan disampingnya Tamara tertidur di dalam dekapan Ali.

Pemandangan inilah yang Prilly rindukan. Orang yang dia sayang terlihat baik-baik saja dan selalu bersama. Rasa sakit itu kembali ketika mengingat bayinya yang sudah tiada. Jika dia masih hidup mungkin sebentar lagi bayi itu akan lahir dan ikut hidup bersama dengan keluarga kecilnya.

Tak sadar jika air matanya kini sudah membasahi kedua pipinya. Ali yang baru saja terbangun dari tidurnya merasa cemas ketika Prilly menangis di hadapannya.

"Sayang, kamu kenapa? Ada yang sakit atau gimana?"

Prilly menoleh ke arah Ali langsung menghapus air matanya dan tersenyum ke arah suaminya.

"Aku baik-baik aja kok. Kamu udah bangun lagi?"

"Aku mimpi kamu lagi nangis, rasanya sedih banget."

Prilly terkekeh pantas saja wajahnya saat tertidur sangat cemberut.

"Aku gapapa kok hubbiy. Aku cuman kangen sama Kaisar aja."

Ali membawa Prilly ke dalam pelukannya. Dia sudah tahu siapa Kaisar itu, anak yang ada dalam rahim istinya. Walaupun Ali sedikit tidak percaya namun mendengar Prilly yang sedih saat menceritakannya membuat Ali mempercayainya. Bahwa Kaisar adalah nama anaknya dan Prilly, yang memang sengaja akan Prilly beri nama Kaisar.

"Sayang, terkadang kita akan merindukan seseorang yang berada jauh dari kita. Seperti aku yang pernah ninggalin kamu sebelumnya namun jika takdirnya akhirnya aku bertemu dengan kamu. Sama seperti dia yang meninggalkan kita, jika Tuhan berkehendak maka akan ada malaikat kecil disini."

Prilly terharu ketika Ali mengelus perutnya dengan lembut.

"Aku sayang kamu."

Prilly mengecup bibir suaminya yang membuat Ali tersenyum dan membalas kecupan hingga menjadi ciuman yang lembut nan panjang.

Nafas keduanya terengah, kening Prilly dan Ali menempel dan saling bertatapan.

"Aku lebih sayang kamu."

Ali dan Prilly tertawa kecil sambil berpandang-pandangan. Kemudian terdengar suara Tamara yang menangis menganggu keduanya.

"Oekk..oekk."

"Hubbiy, Tamara bangun tuh."

Ali membawa Tamara kedalam gendongannya.

"Kenapa sayang, cemburu ya lihat Bundanya dicium sama Ayah. Jangan cemburu dong kan Ayah sama Bunda lagi berusaha buat kasih kamu Adik."

Prilly melotot lebar mendengar ucapan Ali gang frontal kepada Tamara. Walaupun Tamara tidak akan mengerti dengan apa yang Ayahnya katakan namun tetap saja dia tidak suka, karena dirinya merasa malu sendiri.

"Ali apaan sih, kok ngomongnya gitu. Gimana kalau Tamara ngerti?"

"Gak akan lah sayang, Tamara kan masih bayi."

Melihat perdebatan Ali dan Prilly, Tamara hanya tertawa dengan lucu dengan tangan yang tidak mau diam.

"Tuh kan nanti dia jadi mesum ih."

"Sayang, mana ada bayi mesum."

"Ada!"

"Gak ada lah."

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang