Eight of When Me Meet You

5.8K 573 29
                                    

Sorry for typo
Happy reading

Hari ini nampak melelahkan, selesai operasi Prilly istirahat di ruangan dokternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini nampak melelahkan, selesai operasi Prilly istirahat di ruangan dokternya. Punggungnya tersandar di kursi kebanggannya, dengan mata terpejam. Dia butuh istirahat walau hanya sebentar saja.

Sekilas info, Prilly bekerja di Rumah sakit Bhakti Ardha. Rumah sakit itu milik pamannya Prilly atau adik dari papanya. Pamannya sangat memohon untuk Prilly bekerja di rumah sakitnya karena kecerdasan Prilly, Prilly menerimanya dan itu membuat pamannya senang.

Sebuah panggilan dari handphone Prilly, membuatnya langsung membuka matanya. Tertera nama Joan disana dengan malas Prilly mengangkat telpon dari kekasihnya itu.

"Sayang." Panggil Joan membuat Prilly menyunggingkan senyumnya sinis.

"Iya?"

"Hari ini kamu ada waktu gak? Ada hal yang mau kamu omongin." Kata Joan membuat hatinya tak enak.

"Ada. Aku baru selesai operasi kok."

"Aku ke rumah sakit sekarang ya?"

"Jangan. Aku aja yang samperin kamu." Cegah Prilly

"Okey. Aku tunggu di cafè dekat rumah sakit kamu ya."

Telepon pun terputus. Prilly bangkit dari kursinya dengan membawa tas selempangnya dan berjalan keluar dari ruangan.

Sesampainya Prilly di cafè tersebut, dia melihat kekasihnya yang sedang menunggunya dengan seorang wanita? Hell siapa dia?

"Joan." Panggil Prilly membuat kedua orang lawan jenis itu menatapnya..

"Duduk Pril." Ucapnya mempersilahkan membuat Prilly langsung duduk di hadapan mereka.

"Dia siapa?" Sungguh dada Prilly merasa sesak.

"Ini yang mau aku omongin." Katanya to the point membuat tubuh Prilly melemas.

"Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu. Karena udah lebih dari seminggu ini aku gak ada kabar." Ucap Joan menatap Prilly. "Aku ngelakuin itu sengaja. Supaya saat kita gak bersama lagi, kamu udah terbiasa tanpa aku." Ucapnya membuat Prilly kebingungan sedangkan wanita disampingnya hanya diam.

"Maksud kamu? Jadi kamu mau kita berakhir?" Tanyanya tak percaya.

Joan menghela nafas.
"Dia Anindya. Tunangan aku. Kita dijodohin, dan aku mau bilang sama kamu buat lupain aku." Katanya membuat Prilly naik pitam sedangkan wanita itu a.k.a Anindya hanya diam menatap Prilly.

"Brengsek." Gumamnya dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Maafin aku, Pril. Ini demi kebahagian Mama aku." Ucapnya jujur namun membuat Prilly semakin marah.

"Dengan ngorbanin perasaan gue? Lo cukup bego dalam perihal wanita." Prilly menyeringai matanya berkaca-kaca.

"Enggak gitu--"

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang