Twenty Eight of When Me Meet You

3.7K 318 41
                                    

"Kemana aja kamu, kenapa baru pulang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana aja kamu, kenapa baru pulang?"

Anindya menghadang langkah Joan yang akan masuk ke dalam kamarnya. Wajah datar Joan menatap istrinya tajam.

"Bukan urusanmu!"

Anindya terhuyung karena tangan Joan yang menepis tubuhnya dengan kasar.

Pandangan mata Anindya mengabur kembali, wajahnya nampak sendu karena Joan yang semakin hati semakin membenci kepadanya.

Sudah satu minggu lelaki itu tidak pulanh ke rumah, dan menonaktifkan ponselnya. Anindya tidak pernah berbicara sepatah kata pun kepada orang tuanya tentang masalah rumah tangga nya.

Ini bukanlah salah mantan kekasih Joan, bukan juga salah dirinya yang telah mencintai Joan memberikan segalanya pada lelaki itu. Ini hanyalah takdir, Anindya mengerti itu.

"Jika kamu mau makan, aku sudah memasak makanan kesuakaanmu." setelah mengatakan itu Anindya keluar dari kamar dan menutup pintunya pelan.

Sepertinya dia sekarnag sudah yakin dengan apa yang harus dilakukanya, sejujurnya Anindya juga merasa lelah dengan semua ini.

Anindya bergegas pergi untuk urusan yang harus secepatnya ia urus.

Maafkan aku, Jo. Aku mencintaimu.

***

Ali keluar dari ruang inap Prilly, lelaki itu telah menyuapi Prilly dan membantunya memberi obat. Walaupun Prilly tidak pernah menatap dirinya, lelaki itu hanya perlu banyak bersabar dengan keadaan. Rivan dan Jeje juga sempat datang, kebetulan sekali Jeje sedang hamil dengan usia janinnya yang baru satu bulan.

Rivan bilang dia belum menemukan si penabrak yang menabrak adiknya itu karena tidak ada orang yang mengetahui plat nomor, cctv yang berada disekitar itu nampak hilang tanpa jejak. Hal itu membuat Ali dan Rivan yakin jika si penabrak sengaja membuat hal itu.

Dia bahkan rela mengambil banyak cuti karena keinginan nya agar Prilly cepat pulih.

"Itu Pak Ali, bu."

"Terimakasih."

Ali menoleh ketika mendapat suara lain di lorong sana. Seorang wanita yang tampak rapuh menghampiri dirinya.

"Apakah aku bisa mengambil sedikit waktu mu?" Ali mengangkat alisnya tak paham.

"Siapa kau!"

Wanita itu tersenyum samar, "akan aku perkenalkan, jika kamu memiliki waktu luang."

Akhirnya Ali mengangguk, meminta perawat untuk menjaga istrinya.

Ternyata wanita itu mengajaknya ke kantin rumah sakit. Keduanya memesan jus untuk menghilangkan kecanggungan mereka.

Terlihat wanita itu menghela nafas seraya membenarkan syal yang melilit dilehernya. Padahal siang itu nampak panas namun wanita itu seperti menyembunyikan sesuatu.

When Me Meet You (again) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang