Food Festival

85 3 0
                                    

Adzima pov

Setelah pulang sekolah, kami semua berkumpul di mansion lagi.
Fadli:"bolehkah aku bertanya sesuatu?"
Fian:"apa kapten?"
Fadli:"berhenti memanggilku kapten"
Fadli:"dan yang ingin aku tanyakan, kenapa kita semua kembali berkumpul di mansion walaupun tidak ada kepentingan?"
Kami lalu melihat satu sama lain lalu tertawa.
Adit:"benar juga ya, kenapa kita kembali berkumpul disini"
Dwiyan:"iya juga, karena sudah kebiasaan jadi kita berkumpul disini tanpa sadar"
Fadli:"tapi gak masalah sih, karena kali ini kita semua berkesempatan untuk mencoba masakan dari Tetron dan Ina"
Kami semua bertepuk tangan sedangkan Tetron dan Ina terlihat bingung.
Tetron & Ina:"Ha?"

Fadli:"ayolah, aku dengar kalian akan mengikuti kompetisi memasak berpasangan, kalian bisa sekalian berlatih"
Tetron:"bukankah kamu juga ikut kompetisi itu?"
Fadli:"kalian sudah sering merasakan masakanku, lagipula Nadia tidak ada disini"
Fian:"siapa Nadia?"
Tetron:"selingkuhannya Fadli"
Aku menaikan alisku, lalu yang lainya langsung melihat kearah Fadli.
Fian:"kamu selingkuh kapten? Lalu Adzima bagaimana?"
Fadli:"selingkuh apaan sih, Nadia itu teman sekelas kami, dan dia itu pasangan memasakku dalam kompetisi"
Adit:"kamu selingkuh dengan teman sekelasmu sendiri?"
Fadli:"enggak selingkuh"
Teman teman yang lain terus saja menuduh Fadli selingkuh, dan aku cukup terhibur melihat itu, jadi aku hanya tersenyum.
Fadli:"Adzima bantu aku"
Adzima:"enggak ah, karena kalian terlihat menyenangkan"
Fadli:"Adzima"

Tak lama kemudian Tetron dan Ina mulai memasak, sedangkan Fadli mengamati mereka dengan bersandar di meja bar dapur. Setelah menunggu cukup lama akhirnya mereka selesai memasak, dan ternyata memasak nasi goreng.
Fadli:"nasi goreng? Setelah selama itu, kalian hanya memasak nasi goreng?"
Tetron:"hehe maaf, hanya itu yang muncul di pikiranku"
Fadli:"baiklah"
Kami lalu makan bersama sama, dan nasi gorengnya cukup enak. Saat ditengah makan makan Fadli bertanya kepadaku.
Fadli:"Dzim, apa kamu tau tentang Rokkisei?"
Fian:"para ksatria pelindung sekolah kalian itu?"
Fadli:"kamu tau Yan?"
Fian:"mereka cukup terkenal di kalangan SMA sederajat"

Fadli:"apakah mereka kuat?"
Adzima:"aku tidak pernah bertemu mereka secara langsung jadi aku gatau, memangnya kenapa?"
Fadli:"aku ingin merekrut mereka kedalam Brotherhood, aku yakin mereka bisa banyak membantu"
Tetron:"benar juga, aku tidak melihat mereka saat pendaftaran Brotherhood"
Fadli:"bagaimana menurut kalian?"
Arvin:"kamu kaptennya"
Fadli:"baiklah jika kalian semua setuju"
Saat aku sedang mengambil minuman tiba tiba Arvin mengatakan sesuatu.
Arvin:"ngomong ngomong ada yang udah jadian selama 3 bulan tapi gak bagi bagi pj nih"
Kami semua selain Fadli dan Arvin langsung menyemburkan minuman secara bersamaan.

Adzima:'siapa yang udah pacaran 3 bulan tapi gak bilang bilang?'
Aku melihat muka teman teman yang lain, dan aku menyadari kalau muka Tetron dan Ina berubah menjadi merah. Fadli lalu mengingatkan Arvin dengan santainya.
Fadli:"Arvin, jangan membaca pikiran orang lain tanpa izin"
Arvin:"maaf hehe, aku tadi gak sengaja"
Fian:"aku lupa kalau Arvin bisa baca pikiran"
Adzima:'aku juga lupa'
Adit:"jadi, siapa yang udah pacaran 3 bulan tapi gak bagi bagi pj"
Fadli kemudian menjawab dengan santai.
Fadli:"Tetron sama Ina"
Teman teman yang lain kembali menyemburkan minuman mereka selain Fadli dan Arvin yang minum dengan santai dan aku yang tertawa.
Tetron & Ina:"KAPTENN!!"

Nadia pov

Karena hari ini ada acara Food Festival, sekolah masuk jam 9 pagi. Saat aku sampai di sekolah ternyata di sekolah sudah lumayan ramai, dan saat aku sampai di kelas, aku melihat Fadli dan Adzima sedang mengobrol, dan cara mereka memandang satu sama lain sangatlah berbeda dari ketika mereka berbicara dengan orang lain.
Nadia:'pasti ada sesuatu di antara mereka'
Aku lalu tidak jadi masuk ke dalam kelas, dan duduk di bangku di depan kelas sambil nonton K-pop biasalah cewek zaman sekarang hehe. Setelah menonton sekitar 3 atau 4 video aku lalu mendengar pengumuman kalau acara di lapangan sudah mau di mulai.

Aku lalu pergi ke lapangan dan mencari meja yang sudah di tempeli dengan stiker namaku dan namanya Fadli. Aku cukup kagum karena alat alat dan bahan yang sudah di siapkan sangatlah lengkap. Tidak lama kemudian Fadli pun datang.
Nadia:'semoga saja Adzima enggak cemburu'
Fadli:"woah lengkap banget"
Nadia:"iya nih"
Para Rokkisei kemudian datang ke lapangan, dan mereka duduk di bangku juri.
Fadli:"apakah mereka itu Rokkisei?"
Nadia:"iya"
Irshad:"selamat datang para kontestan di acara pertandingan memasak tahunan SMK 2 kita ini"
Kak Irshad lalu mengambil secarik kertas dari kantungnya.
Irshad:"tema untuk masakan kalian kali ini adalah vegetarian, dan waktu kalian hanya 45 menit, silahkan mulai memasak"

Para peserta lainnya langsung mulai memasak, sedangkan aku masih bingung harus memasak apa.
Nadia:"Fadli, kamu ada ide?"
Fadli:"gimana kalau goreng tempe aja? Kita gak harus menang kan?"
Nadia:"ide bagus"
Aku lalu mengeluarkan tempe dan mulai memotongnya, sedangkan Fadli mulai mencincang jamur dan bawang, lalu mencampurnya dengan tepung dan membuatnya menjadi sebuah adonan.
Nadia:"kamu bikin apaan?"
Fadli:"enggak tau, percobaan aja kalo gagal ntar aku makan sendiri"
Nadia:"ok"
Lalu saat aku menyiapkan bumbu untuk tempe, Fadli mengulek kacang dan cabai.

Nadia:'dia mau bikin apaan sih?'
Saat aku sedang memanaskan minyak untuk menggoreng, Fadli sedang membentuk adonan jamur tadi menjadi lingkaran yang berdiameter sebesar tempe yang aku goreng. Saat aku ingin bertanya apa yang ingin dia buat, tiba tiba aku mendengar suara keributan.
Pengganggu:"apa apaan ini, mereka bilang disini ada festival makanan, kenapa aku tidak boleh masuk"
Kak Marco lalu berdiri dan pergi kearah keributan itu.
Marco:"maaf, ini adalah acara internal, apakah anda bisa pergi"
Pengganggu:"ha! Memangnya siapa kau ini berani beraninya kau memerintahku"
Marco:"saya adalah Rokkisei, pelindung sekolah ini, dan saya meminta anda untuk segera pergi"

Pengganggu:"jangan sombong kau bocah"
Pengganggu itu langsung menyerang kak Marco, tapi kak Marco bisa mengalahkan orang itu dengan mudah, dan membanting orang itu.
Marco:"segera tinggalkan sekolah ini sekarang juga"
Kak Marco lalu berbalik, lalu pengganggu itu mengeluarkan pisau dan berniat untuk menyerang kak Marco dengan pisaunya.
Irshad:"Marco awas"
Kak Marco tidak punya cukup waktu untuk menghindar, dan hampir terkena pisau itu, untung saja Fadli ada disana dan menghentikan serangan pengganggu itu, lalu dia juga membanting dan menahan pengganggu itu.
Nadia:'tunggu, sejak kapan dia ada disana? Bukankah dia ada di sebelahku beberapa detik yang lalu'
Fadli lalu melihat kearah kak Marco.
Fadli:"apa senior baik baik saja?"
Marco:"iya, terima kasih"

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang