Water Element Awakened

59 3 0
                                    

Fadli pov

Aku tenggelam di dasar laut dengan tangan dan kaki yang tidak bisa di gerakan, dan oksigen yang terbatas. Aku tiba tiba mendengar suara tawa seseorang. Awalnya aku pikir itu hanya khayalanku saja, tapi ketika aku menutup mataku, aku kembali melihat ingatanku yang telah tersegel.
Aku melihat aku sedang bercanda dan saling tertawa dengan dua cewek, dan satu orang cowok yang sama seperti saat aku terjebak dalam es dulu, namun aku tetap tidak bisa mengingat siapa mereka. Aku melihat kami berada di sebuah istana yang cukup megah dan cantik. Tidak lama kemudian, aku melihat ada anak perempuan yang terlihat seperti berumur 6 atau 7 tahun berlari kearahku, dan memelukku.

Anak perempuan itu mirip sekali dengan Adzima.
Adzima:"kak Fadli, kak Fadli ayo main dengan Adzima"
Fadli:'huh? Dia beneran Adzima?'
Aku melihat aku tersenyum, dan mengusap usap kepala Adzima kecil.
Fadli(ingatan):"baikah, kamu mau main apa Adzima?"
Adzima lalu terlihat bahagia, lalu dia menarik tanganku, dan tangan cewek yang ada di sampingku.
Adzima:"yey, ayo kak xxx ikut bermain juga dengan kami"
???:"yosh ayo"
Fadli:'huh siapa tadi namanya?'
Aku lalu tiba tiba kembali ke dalam lautan lagi, dan aku kembali mendengar suara di dalam kepalaku.

???:'memory unlocked, water elements awakened'
???:'congratulation'
Aku lalu merasakan kekuatan baru mulai berkumpul di dalam tubuhku, dan aku bisa bernafas di dalam air. Aku lalu membuka mataku dan melihat Jumper berenang kearahku, aku tersenyum kepadanya, kemudian mengelengkan kepalaku. Dia terlihat bingung ketika melihatku. Aku lalu mengalirkan air ke sela sela batu dan tanah yang mengekang tangan dan kakiku. Aku lalu membekukannya dari dalam, kemudian menghancurkannya. Jumper lalu tersenyum, dan kami berdua mengangguk. Jumper kemudian pergi, sepertinya kembali ke pantai.

Nadia pov

Jumper kembali ke pantai sendirian. Lalu saat Adzima bertanya kepadanya apa yang terjadi kepada Fadli, dia hanya tersenyum. Tak lama kemudian kami melihat Fadli datang kearah pantai dengan mengendarai ombak. Penampilannya juga berubah sama seperti dulu. Hanya saja, kali ini mata dan rambut dia berwarna biru seperti warna laut dalam. Jaketnya juga berubah menjadi berwarna biru, dengan corak gelembung gelembung udara. Ombak yang dia naiki lalu menghancurkam para Behemoth, namun tidak melukai kami sama sekali. Fadli lalu mendarat di sebelah Aquaman. Aquaman tersenyum saat melihat dia.
Fadli:"aku kembali"
Aquaman:"selamat datang"
Amaimon lalu kembali tertawa lagi saat melihat Fadli datang.
Amaimon:"tidak kusangka kau bisa benar benar kembali"
Fadli:"aku akan membuatmu membayar karena telah melemparku ke lautan"
Amaimon:"uwh takut"

Amaimon:"dan juga apa apaan penampilanmu itu?"
Fadli:"itu tidak penting"
Amaimon:"baiklah kalau begitu"
Amaimon lalu menembakan pecahan pecahan tanah yang tajam kearah Fadli. Fadli lalu membuat bola bola air untuk menahan serangan itu, setelah tanah tanah itu tertangkap di dalam bola air miliknya, Fadli membekukan bola air itu, dan menembakannya kembali ke Amaimon. Amaimon tidak sempat menghindar, dan dia terkena beberapa bola es itu.
Amaimon:"owh, sepertinya kau mulai menanggapiku dengan serius"
Amaimon lalu memasang kuda kuda dan siap bertarung.
Fadli:"aku selalu menanggapimu dengan serius"
Fadli juga memasang kuda kuda. Dia lalu melihat kearah Aquaman.

Fadli:"serahkan yang satu ini kepadaku"
Aquaman:"as you wish"
Aquaman lalu tersenyum dan pergi membantu kami untuk melawan para Behemoth yang masih tersisa. Amaimon lalu tersenyum, lalu tiba tiba tanah dibawah kaki Fadli naik, dan menjebak kaki dia. Amaimon lalu bergegas untuk menyerang Fadli. Namun Fadli langsung membuat bola air yang cukup besar untuk melindunginya, dan Amaimon jadi tidak bisa menyakitinya. Fadli memecahkan bola airnya, kemudian dia membuat pecahan pecahan air itu menjadi es, kemudian menghujani Amaimon dengan itu. Amaimon berhasil membuat tameng dari batu untuk menahan serangan itu. Fadli lalu menjadikan serangan tadi kembali menjadi air, dan air tersebut langsung membasahi tameng batu milik Amaimon.

Fadli lalu membekukan tameng batu itu, kemudian dia menendangnya hingga hancur. Amaimon lalu memunculkan pilar tanah dari bawah kaki Fadli, namun Fadli berhasil melompat untuk menghindarinya. Fadli lalu duduk diatas pilar tanah tersebut.
Amaimon:"tidak kusangka kau bisa bertahan selama ini"
Amaimon:"sepertinya aku harus benar benar serius sekarang"
Amaimon:"Gladius"
Amaimon lalu memunculkan pedang yang cukup besar dari batu dan tanah. Amaimon lalu menendang pilar tanah yang Fadli duduki hingga hancur, dan membuat Fadli jatuh kearahnya. Amaimon lalu bersiap untuk menebas Fadli, tapi tiba tiba ada air yang menyerangnya dan membuat dia terpental.

Air itu juga menjadi tempat pendaratannya Fadli.
Fadli:"sepertinya aku juga harus mengeluarkan senjataku"
Fadli lalu meluruskan tangan kanannya ke samping, dan air itu lalu berkumpul di bawah tangannya Fadli.
Fadli:"legendary elemental weapon"
Air itu kemudian berkumpul menjadi bola air yang lebih kecil.
Fadli:"water element"
Bola air itu kemudian memanjang seperti sebuah tongkat. Fadli lalu memegang tongkat air itu.
Fadli:"Triania"
Tongkat air itu kemudian berubah menjadi sebuah trisula. Aquaman dan para Atlantean langsung melihat kearah trisula milik Fadli.
Amaimon:"tidak kusangka kau bahkan memiliki trisula itu, sepertinya ini akan jadi semakin menarik"

Fadli:"maaf untuk merusak kesenanganmu, tapi pertarungan ini sudah selesai"
Fadli lalu membalikan trisulanya lalu dia menancapkan trisula itu ke tanah. Tak lama kemudian Amaimon telah terkurung dalam penjara air.
Fadli:"kamu kalah"
Amaimon lagi lagi kembali tertawa.
Amaimon:"baiklah aku kalah"
Amaimon:"dan sebagai hadiah karena telah mengalahkanku, aku beritau kau sesuatu"
Amaimon kemudian melihat ke Fadli dengan tatapan serius.
Amaimon:"tidak peduli sekuat apa dirimu, kau tidak akan bisa mengalahkan dia"
Nadia:'dia siapa?'
Tubuh Amaimon kemudian mulai berubah menjadi lumpur dan perlahan lahan mulai hancur.
Amaimon:"sepertinya waktuku telah habis, sebuah kehormatan bisa bertarung melawanmu"

Tubuh Amaimon lalu hancur, dan lumpur lumpur sisanya terserap kedalam tubuhnya Fadli.
Fadli:"sebuah kehormatan bisa bertarung melawanmu"
Fadli lalu berjalan kearah Aquaman dan yang lain, dia lalu bersalaman dengan mereka.
Fadli:"terima kasih telah datang dan membantu kami"
Aquaman:"sama sama"
Setelah itu Aquaman dan Mera kemudian pergi kembali ke laut. Fadli lalu berbicara dengan Ocean Master, Atlana, dan Jumper.
Fadli:"kalian juga, terima kasih telah datang"
Mereka saling mengangguk, kemudian Jumper membawa mereka berdua pergi. Setelah mereka pergi, Fadli juga berjalan menjauh.
Nadia:"Fadli, kamu mau kemana?"
Fadli:"aku mau balik ke hotel capek"
Nadia:"ok"

Fadli pov

Aku pergi untuk menemui para Komandan.
Lucifer:"selamat karena telah membangkitkan elemen airmu"
Fadli:"kalian bisa masuk kedalam pikiranku bukan? Itu berarti kalian pasti juga melihat ingatan yang aku lihat tadi"
Fadli:"jelaskan kepadaku, kenapa Adzima bisa semuda itu sedangkan aku sudah seperti ini!"
Azazel:"kami sudah pernah bilang bukan? kalau kalian berdua sudah saling kenal sejak lama"
Fadli:"tapi itu tidak mungkin, Adzima tidak mungkin bisa tumbuh secepat itu"
Amon:"dia tumbuh secara normal kok, kamu saja yang sama sekali tidak berubah"
Fadli:"apa maksud kalian?"
Beelzebub:"ingatanmu tadi, terjadi sekitar 200 tahun yang lalu"
Fadli:"200 tahun? Tidak mungkin manusia bisa hidup selama itu"
Asmodeus:"untuk manusia biasa memang tidak mungkin"
Asmodeus:"tapi Fadli, coba beritau aku, apakah kalian berdua itu manusia?"

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang