Destinies VS Rokkisei

70 3 0
                                    

Nadia pov

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, aku sudah sangat tidak sabar untuk melihat pertarungan antara Destinies dan Rokkisei. Di kelas aku melihat Adzima, Fadli, Tetron, Ina, dan Qori sedang berbisik bisik tentang sesuatu, aku tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

Adzima pov

Fadli:"jadi, siapa saja yang ingin ikut untuk melawan Rokkisei nanti?"
Adzima:"aku ikut"
Ina:"aku juga"
Qori:"aku pass"
Tetron:"aku tentu saja ikut"
Fian dan Elsa lalu menghubungi kami melalui miphon.
Fian:"aku ikut, jangan tinggalkan aku"
Elsa:"aku juga"
Fadli:"baiklah"

Nadia pov

Aku dan teman teman yang ada di kelas sedang bersiap siap untuk melihat pertandingan di lapangan. Karena kelas kami di lantai 2, jadi kami terpaksa melihat dari atas, karena di sekeliling lapangan sudah penuh sekali. Aku melihat Fadli dan yang lainya malah bersiap siap untuk pulang.
Nadia:"kalian gamau ikut nonton?"
Fadli:"kemarin kan aku udah bilang kalau aku gak tertarik sama hal seperti itu"
Adzima:"kalo aku pengen banget nonton, tapi aku disuruh pulang cepat sama ibuku"
Nadia:"yah, terus kalo Tetron, sama Ina?"
Fadli:"mereka mau kencan jadi gabisa"
Muka Tetron dan Ina langsung memerah, aku pun langsung tersenyum kearah mereka.
Nadia:"kalau begitu nikmati kencan kalian"

Sekitar beberapa menit kemudian, para Rokkisei datang ke lapangan. Para murid mulai bersorak untuk mereka.
Marco:"mereka belum datang ya?"
Irshad:"mungkin mereka masih bersiap siap, lagipula jam pulang sekolah baru aja mulai"
Marco:"iya juga ya, apalagi mereka harus memakai kostum mereka dulu"
Setelah kami menunggu sekitar 10 menit, kami mendengar suara dari seekor elang sama seperti saat Falco pertama kali muncul dulu. Di depan para Rokkisei lalu muncul sebuah portal, dan ada seekor elang keluar dari portal itu. Tidak lama setelah elang itu keluar, Falco, Sakura, Jumper, Kinetic, Mist, dan Frosty keluar dari portal itu, dan sorak sorakan para murid menjadi semakin keras, aku juga bersorak sih.

Irshad:"woah"
Falco:"hi Rokkisei"
Irshad:"terima kasih kalian sudah mau datang dan menerima tantangan kami"
Falco:"sama sama"
Irshad:"bagaimana kalau kita langsung mulai saja pertandingannya"
Falco:"baiklah"
Kak Miki, dan kak Marco langsung menyerang kearah Falco, tapi mereka di hadang oleh Jumper dan Mist.
Jumper:"kami tidak akan membiarkan kalian menyentuh kapten kami semudah itu"
Marco:"aku tau itu"
Di sisi lain, Sakura, Kinetic, dan Frosty juga sedang melawan kak Mega, kak Fani, dan kak Caca.
Caca:"jadi cewek lawan cewek ya"
Frosty:"harus dong"
Yang tersisa dan masih diam di tempat hanya Falco dan kak Irshad saja.

Irshad:"jadi, kapten lawan kapten nih?"
Falco:"sepertinya begitu"
Mereka pun kemudian juga saling bertarung. Kemampuan para Rokkisei ternyata tidak bisa di remehkan, tidak heran mereka terpilih menjadi pelindung sekolah. Tapi mereka masih bukan tandingan bagi para Destinies, karena para Destinies sama sekali tidak menggunakan kekuatan mereka. Pertarungan ini jadi terlihat seperti pertandingan bela diri. Kak Irshad terus mencoba untuk menyerang Falco, tapi Falco dengan mudah menghindari semua serangannya. Kak Irshad lalu berganti menggunakan kuda kuda yang aneh.
Irshad:"seribu tusukan api"

Kak Irshad lalu menyerang Falco dengan cepat, hingga Falco tidak bisa menghindar, dan terus terdorong mundur oleh serangan itu. Namun, saat serangan itu selesai, Falco terlihat masih baik baik saja, padahal telapak kak Irshad sudah sampai mengeluarkan asap.
Falco:"itu tadi teknik yang menarik"
Irshad:"tapi sepertinya tidak berpengaruh kepadamu"
Kak Irshad lalu melihat kearah kak Miki dan kak Marco yang berada di belakang Falco. Mereka bertiga mengangguk, dan kak Irshad melompat menjauhi Falco, kemudian mereka bertiga langsung melesat kearah Falco.
Irshad:"rasakan ini, three ways deadlock"
Namun Falco langsung melompat sehingga mereka bertiga saling bertabrakan satu sama lain.
Falco:"kalian baik baik saja?"
Falco, Jumper, dan Mist membantu mereka bertiga untuk berdiri.

Irhad:"bagaimana kamu bisa menghindari serangan tadi? Padahal mereka berdua menyerang dari titik buta milikmu"
Jumper dan Mist lalu tertawa mendengar pertanyaan itu.
Jumper:"serangan itu tidak akan berhasil kepadanya, karena dia sangat ahli dalam hal seperti titik buta"
Aku lalu melihat Falco sudah berada di belakang kak Irhad,dan membuat kak Irshad langsung terkejut.
Irshad:"sejak kapan kamu ada di belakangku?"
Jumper:"sudah kami bilang kan?"
Kak Irshad dan yang lain lalu mengangkat tangan mereka.
Irshad:"baiklah, kami menyerah"
Falco lalu mengulurkan tangannya kearah kak Irshad.
Falco:"lalu, apakah kalian mau bergabung dengan Brotherhood?"

Kak Irshad lalu menjabat tangan Falco dan tersenyum.
Irshad:"dengan senang hati"
Di sisi lain, para cewek masih saja bertarung. Kak Fani melawan Sakura, kak Mega melawan Kinetic, dan kak Caca melawan Frosty.
Fani:"tidak aku sangka ternyata kamu juga hebat dalam hal bela diri"
Sakura:"aku punya guru yang hebat"
Fani:"bisa kamu beritau siapa gurumu itu?"
Sakura:"Falco, dia yang mengajariku tentang bela diri"
Fani:"aku dengar diantara anggota yang lain, kamu yang paling dekat dengan Falco ya?"
Sakura:"iya, itu karena kami sudah bersama sejak awal, dan kami juga sudah melalui banyak hal"
Fani:"lalu, apakah kalian pacaran?"
Sakura:"hubungan kami enggak seperti itu"

Fani:"lalu, kalau suatu saat nantu, Falco mendapatkan wanita lain selain dirimu, apa yang akan kamu lakukan?"
Sakura:"aku tidak akan melakukan apapun, aku tidak keberatan dia bersama dengan wanita lain, asalkan aku tetap bisa selalu berada disisinya"
Nadia:'sepertinya aku pernah mendengar kata kata seperti itu, tapi dimana ya?'
Kak Fani lalu tersenyum.
Fani:"kamu benar benar mencintainya ya?"
Sakura:"sangat"
Kak Fani lalu melihat kearah kak Irshad dan kembali tersenyum.
Fani:"aku juga punya seseorang yang aku cintai, dan aku tidak peduli dia tau tentang perasaanku atau tidak, asalkan aku bisa bersamanya saja itu sudah cukup"

Sakura lalu berhenti menyerang dan bicara dengan serius.
Sakura:"kamu harus mengatakan kepada dia tentang perasaanmu itu"
Sakura:"jika kamu terus memendam perasaan itu, dia tidak akan pernah tau tentang perasaanmu, dan kamu hanya akan terus tersakiti saja"
Kak Fani juga ikut berhenti menyerang.
Fani:"tapi aku takut, jika dia menolakku"
Nadia:'kenapa mereka malah curhat'
Sakura:"jangan takut, kuatkan dirimu dan sampaikanlah perasaanmu kepada dia"
Kak Fani terlihat berpikir selama beberapa detik.
Fani:"baiklah, aku akan mencobanya"
Sakura:"bagus, aku akan mendukung kamu"
Fani:"lalu, bagaimana denganmu, apa kamu juga akan menyampaikan perasaanmu kepada dia?"
Sakura lalu tersenyum dan melihat kearah Falco.
Sakura:"kalau aku, sepertinya itu tidak perlu"
Sakura:"kami bisa saling memahami bahkan tanpa harus saling mengatakannya"
Falco lalu melihat ke arah Sakura, dan dia juga tersenyum kearah Sakura.

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang