Kids From The Future

66 4 0
                                    

Adzima pov

Setelah berhasil menyadarkan ibunya Adrian, aku dan Fadli lalu kembali ke mansion untuk melepaskan teman teman yang lain. Setelah kami melepaskan mereka, kami menjelaskan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi. Mereka semua langsung terkejut mendengar penjelasan dari kami.
Fian:"jadi kami semua terjebak dalam dalam aliran waktu, dan membeku selama satu hari penuh? Tidak keren"
Adzima:"hampir dua hari sih sebenarnya"
Adit:"ngomong ngomong kalian berdua tidak melakukan hal yang tidak tidak selama kami membeku bukan?"
Adzima:"kami tidak melakukan apa apa, tenang saja"
Setelah itu, semuanya kembali berjalan seperti semula, dan tidak terasa satu minggu telah berlalu, dan liburan kamipun telah usai.

Hari ini kami berada di kelas seperti biasa, dan pak Dwi sedang menjelaskan sejarah tentang para iblis.
Pak Dwi:"seperti yang kalian tau, ketika ada iblis yang berada di dekat kita, kita akan merasakan aura yang sangat mengerikan"
Pak Dwi:"semakin kuat iblis yang datang, maka semakin mengerikan pula aura yang bisa kita rasakan, jadi kalian berhati hatilah"
Tetron lalu mengangkat tangan kemudian bertanya.
Tetron:"tapi pak, bukankah ada beberapa iblis yang cukup kuat untuk menyembunyikan aura mereka"
Pak Dwi:"benarkah? Saya tidak tau tentang itu"
Fadli:"ada banyak iblis yang dapat melakukan itu, dan mereka adalah iblis iblis tingkat atas"

Nauval:"apa maksudmu dengan tingkat atas?"
Fadli:"iblis juga memiliki tingkatan tingkatan tertentu sesuai kemampuan dan keluarga mereka, semakin tinggi kemampuan mereka, maka akan semakin tinggi tingkatan mereka"
Mereka semua kemudian hanya mengangguk, dan pelajaran kembali dilanjutkan.
Pak Dwi:"seperti yang dikatakan Fadli, ada banyak sekali iblis tingkat tinggi, diantara mereka yang terkenal adalah para Komandan Terkutuk, Pangeran Kegelapan, dan Kaisar Iblis "
Pak Dwi:"jika mereka datang ke permukaan, kita semua sudah pasti akan musnah"
Fadli:"saya rasa kita masih memiliki peluang, karena para Komandan berada di pihak kita"

Pak Dwi:"bagaimana kamu bisa seyakin itu?"
Fadli:"saya mengenal mereka"
Pak Dwi:"benarkah?"
Fadli:"iya"
Nauval:"sebenarnya berapa umurmu? Bagaimana kamu bisa mengenal para iblis legendaris itu"
Fadli:"aku bertemu dengan mereka setelah aku mengalahkan Agni, dan Rudra"
Setelah itu kami mendengar suara bel istirahat berbunyi. Kami semua lalu pergi ke kantin, namun saat aku baru saja duduk di kantin, Fadli mendatangiku.
Fadli:"Adzima, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu"
Aku lalu berdiri dan ikut dengan dia.
Fadli:"maaf, aku pinjem Adzima dulu"
Aida:"huh, iya, balikin secara utuh ya"
Fadli:"ok, tenang saja"
Fadli lalu membawaku ke lorong sempit antara toilet dan gudang.

Adzima:"ada apa Fadli?"
Fadli:"apa kamu memiliki kakak perempuan?"
Adzima:"punya, memangnya kenapa?"
Fadli:"aku pernah bilang bukan, kalau aku melihat ingatanku saat kamu masih kecil, dan saat aku masih bersama dengan kakakmu"
Fadli:"entah kenapa, setiap kali aku mengingat dia aku merasa sedih, dan sangat merindukan dia, tapi aku merasa takut ketika ingin bertemu dengan dia"
Fadli:"jadi, setelah aku memastikan tekadku, aku memutuskan untuk menemui dia, mungkin aku akan mengingat sesuatu setelah itu"
Setelah mendengar hal tersebut, aku langsung menundukan kepalaku.
Adzima:"itu ide bagus, tapi sayangnya kakakku sudah menghilang selama sekitar 14 tahun, aku tidak tau"
Fadli langsung terdiam, dan langsung memeluku.

Fadli:"maaf, aku tidak tau tentang itu, maaf jika aku membuatmu mengingat hal yang sedih"
Aku lalu tersenyum dan membalas pelukannya.
Adzima:"tak apa, ini bukan salahmu kok"
Setelah melepaskan pelukan kami, aku melihat Fadli menangis, dan aku langsung panik.
Adzima:"Fadli, kenapa kamu menangis?"
Fadli menyentuh air matanya dengan bingung.
Fadli:"aku tidak tau, aku merasa seperti aku telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagiku"
Aku lalu kembali melingkarkan tanganku di lehernya, dan mendekatkan wajah kami.
Adzima:"jangan menangis, kamu masih punya aku disisimu, dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu apapun yang terjadi"
Aku kemudian langsung mencium bibirnya.

Nadia pov

Aku sedang berada di kantin bersama teman teman yang lain. Setelah selesai makan, aku langsung berdiri.
Mareta:"mau kemana Nad?"
Nadia:"toilet"
Mareta:"bareng"
Kami berdua lalu pergi ke toilet untuk buang air. Setelah keluar dari toilet, kami berdua tidak sengaja melihat Fadli, dan Adzima sedang berciuman di lorong sempit di dekat toilet. Mareta langsung merekam mereka, dan mengirimnya ke grub kelas. Saat kami kembali ke kantin, teman teman yang lain sudah tertawa sambil menonton video yang di kirim oleh Mareta.
Nadia:'sepertinya aku harus meminta maaf kepada mereka berdua setelah ini'

Fadli pov

Setelah pulang sekolah, aku memilih untuk berjalan jalan sebentar sebelum kembali ke mansion. Saat aku sedang berjalan jalan di dekat taman, aku melihat ada beberapa remaja yang berusia sekitar 13 atau 14 tahun sedang dipalak oleh para preman.
Fadli:'jaman sekarang masih aja ada preman'
Aku lalu berniat untuk membantu mereka, tapi belum sempat aku membantu mereka, mereka telah berhasil mengalahkan beberapa preman.
Fadli:'mereka cukup hebat'
Walaupun mereka berhasil mengalahkan beberapa preman, tak lama kemudian preman yang masih belum mereka kalahkan mengeluarkan pistol.
Preman 1:"dasar bocah bocah sialan, akan kami beri kalian pelajaran"
Fadli:"sial"

Dengan cepat aku langsung berlari kearah mereka, dan aku langsung mengalahkan para preman yang bersenjata, sekalian aku menghancurkan pistol mereka.
Fadli:"kalian baik baik saja?"
Remaja 1:"terima kasih kak"
Mereka lalu memeperhatikan wajahku untuk beberapa saat.
Remaja 2:"anu, apa nama kakak itu Fadli?"
Fadli:"iya, apa aku mengenal kalian?"
Mereka semua bersorak kegirangan.
Remaja 3:"akhirnya kita bisa bertemu kak"
Fadli:"maaf, tapi kalian ini siapa ya?"
Alisa:"aku Alisa Cahaya Sabila"
Ari:"aku Ari pradana"
Rona:"aku Rona Fatmawati"
Rama:"aku Rama Aula Risky"
Arman:"aku Arman Riski Fernanda"
Hani:"aku Hani febriana"
Arman:"kami datang dari masa depan"

Fadli:"ok"
Alisa:"kami serius kak, kami dari masa depan"
Fadli:"aku percaya kok, lalu kenapa kalian datang ke masa lalu?"
Ari:"bisakah kita bahas ini di Destinies mansion saja?"
Fadli:"ok"
Aku lalu mengajak mereka untuk ke mansion.
Rama:"woah, tempat ini sama sekali tidak berubah di masa depan"
Fian lalu datang dan menyapaku.
Fian:"yo kapten, siapa mereka?"
Alisa langsung melompat dan memeluk Fian.
Alisa:"ayah"
Fian lalu melihatku dengan bingung.
Fian:"dia siapa?"
Fadli:"anakmu"
Fian:"tapi aku belum nikah"
Fadli:"akan aku jelaskan nanti"
Kami semua lalu pergi ke ruang bermain, teman teman yang lain sudah berkumpul disana.

Setelah Tetron melihat Alisa yang masih memeluk Fian, dia memanggil Elsa.
Tetron:"Elsa, Fian selingkuh"
Elsa:"huh!"
Fian:"enggak, enggak gitu Sa"
Alisa lalu langsung memeluk Elsa saat dia melihatnya.
Elsa:"ibu"
Elsa:"huh?"
Adzima lalu mendekatiku.
Adzima:"mereka siapa Fad?"
Fadli:"mereka adalah orang orang dari masa depan"
Arvin:"masa depan? Menarik"
Fadli:"dan mereka adalah anak kalian"
All:"huh?"
Fadli:"yang sedang memeluk Elsa itu bernama Alisa, dia anak dari Fian dan Elsa"
Fadli:"ini Arman, anak dari Arvin dan RJ
Ini Rama, anak dari Ryan dan Rima
Ini Ari, anak dari Adit dan Qori
Ini Rona, anak dari Tetron dan Ina
Ini Hani, anak dari Ramadhan dan Desi"
Fadli:"aku benar bukan?"

Arman:"iya, tapi dari mana kamu tau? Seingatku kami tidak memberitaumu tentang itu tadi"
Fadli:"wajah dan nama kalian gabungan dari wajah dan nama mereka"
Rona:"benar juga"
Teman teman yang namanya disebutkan oleh Fadli tadi wajahnya langsung merah merona.
Adzima:"anakku sama Fadli enggak ikut?"
Aku melihat Adzima langsung menutup mulutnya sambil mukanya memerah, aku sedikit tersenyum melihatnya.
Alisa:"sebenarnya, itu adalah alasan kami datang ke masa lalu"
Fadli:"bisakah kalian memberitau kami, apa alasan kalian datang ke masa lalu?"
Arman:"baiklah, kami datang ke masa ini untuk memperingatkan kalian"
Arman:"jangan terlalu fokus dengan Pangeran Kegelapan, karena ancaman yang lebih besar akan datang setelahnya"

Fadli:"ancaman yang lebih besar dari Pangeran Kegelapan? Apa yang kalian maksud itu Kaisar Iblis?"
Rona:"benar, setelah kalian mengalahkan Pangeran Kegelapan, Kaisar Iblis akan bangkit, dan ingin menguasai dunia"
Fadli:"hal ini tidak akan pernah berakhir bukan"
Mereka semua lalu melihat kearahku.
Ari:"satu hal lagi, cepatlah kembali"
Fadli:"huh?"
Rama:"setelah kalian mengalahkan Pangeran Kegelapan, kak Fadli pergi dan menghilang, walaupun Kaisar Iblis dan para pasukannya telah bangkit, kak Fadli masih saja belum kembali"
Adzima:"kebiasaan"
Alisa:"kami mohon cepatlah kembali, karena hanya kak Fadli saja yang bisa mengalahkan kaisar iblis"
Alisa:"kami mohon kembalilah, jangan membuat kak Adzima, dan kak Nadia menunggu lebih lama lagi"
Nadia:"lah, kok aku juga"
Fadli:"baik, aku akan mengingat ini"

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang