The Summer Training Begins

58 3 0
                                    

Adzima pov

Setelah kejadian itu, aku dan Fadli selalu canggung jika bersama. Wajah kami selalu merona setiap kali kami memandang wajah satu sama lain. Kami bahkan terkadang juga saling menjauhi satu sama lain. Nadia dan yang lainnya hanya diam saja dan membiarkan kami untuk menyelesaikan masalah kami sendiri. Tapi itu semua tidak berlangsung lama. Saat ini kami berdua tidak sengaja bertemu di mansion. Kami semua saling diam dan menundukan kepala, lalu kami berdua langsung melewati satu sama lain tanpa mengatakan apapun seperti biasanya. Namun, kali ini aku langsung berbalik dan menahan tangan dia.
Adzima:"tunggu"
Fadli langsung berhenti, dan berbalik kearahku.

Adzima:"bisakah kita menghentikan ini? Aku sangat merindukanmu, aku ingin sekali berbicara lagi denganmu"
Fadli:"aku juga, tapi aku tidak bisa memaafkan diriku untuk apa yang telah aku lakukan kepadamu"
Adzima:"tidak, aku yakin ini semua salahku, aku yang telah melakukan hal itu kepadamu saat aku sedang dalam keadaan mabuk"
Fadli:"tidak, ini salahku, aku seharusnya bisa menghentikanmu saat itu"
Adzima:"ini salahku"
Aku dan Fadli saling menyalahkan diri kami sendiri, hingga Nadia dan teman teman yang lain datang kearah kami.
Nadia:"aku tidak tau apa yang terjadi, tapi aku yakin kalau ini semua bukanlah salah kalian berdua"
Adzima:"kalau begitu ini semua salah siapa?"
Nadia:"bukan salah siapapun, hal ini sudah terjadi, jadi kalian tidak perlu menyalahkan siapapun"

Adzima:"aku tidak bisa menerima alasan itu, Arvin bisakah kamu melihat kedalam ingatanku dan melihat apa yang terjadi?"
Arvin:"kok aku? Fadli juga bisa membaca pikiran, kenapa kamu tidak meminta kepadanya saja?"
Fadli & Adzima:"memangnya kamu pikir aku bisa melakukan itu setelah apa yang terjadi?"
Arvin:"terus kalian pikir aku bisa melakukan itu? Aku tidak ingin melihat apa yang kalian lakukan"
Fian lalu mengangkat tangannya.
Fian:"ini semua salahku, maaf kalau saja aku tidak membawa anggur itu"
Adzima:"tidak Fian, ini bukan salah kamu, ini salahku yang meminum anggur itu"
Fadli:"tidak Adzima, ini bukan hanya salahmu, ini salah kita berdua, jadi kita membagi tanggung jawab antara kita berdua"

Adzima:"kok gitu?"
Fadli:"aku tidak tau apa yang terjadi di malam sebelumnya, tapi saat kita bangun tadi, kita kembali melakukan hal itu lagi, dan kita berdua menikmatinya"
Adzima:"itu karena aku pikir hal itu hanya mimpi"
Fadli:"aku juga, karena itulah aku tidak menghentikan kita, jadi ini salah kita berdua"
Aku lalu menundukan kepalaku, tapi entah kenapa aku tidak merasa menyesal sama sekali, dan aku merasa sangat senang.
Adzima:"kamu benar"
Fadli:"sudah, daripada memikirkan hal itu, lebih baik kita memikirkan tentang pelatihan para Brotherhood"
Nadia:"aku kira kamu sudah memikirkan tentang pelatihan mereka?"
Fadli:"memang sudah, dan aku ingin membicarakannya dengan kalian"

Fadli kemudian menjelaskan tentang rencana pelatihannya, dan aku sama sekali tidak mendengarkan apa yang dia katakan. Aku terus memikirkan tentang hal yang kami lakukan di pagi harinya, dan aku langsung tersenyum.
Fadli:"Adzima, kenapa kamu tiba tiba tersenyum? Apa kamu mendengarkan penjelasanku?"
Adzima:"huh? Dengar kok"
Fadli:"baguslah, kalau begitu lebih baik kita pergi ke Hall of Hood sekarang"
Kami semua kemudian berangkat ke Hall of Hood, dan ternyata sudah banyak sekali orang yang berkumpul di sana. Kami semua lalu berdiri di depan mereka, dan mereka semua langsung menyoraki kami.

Falco:"terima kasih kalian sudah mau datang untuk menerima latihan hari ini"
Falco:"sebelum kita memulai latihannya, saya ingin kalian berbaris sesuai dengan kemampuan kalian masing masing, dan menuju ke anggota Destinies yang saya sebutkan"
Falco:"regu petarung berkumpul di Van Goth, regu medis berkumpul di Sakura, regu taktik berkumpul di Jester, dan regu penembak berkumpul di Mist"
Falco:"kami akan melihat kemampuan apa yang cocok dengan kalian, apa kalian mengerti?"
All:"mengerti"
Mereka semua langsung berbaris seperti yang di perintahkan. Kami semua lalu mengetes mereka semua apakah mereka cocok dalam regu kami, atau harus berada di regu lainnya.

Latihan hari pertama berjalan dengan lancar, dan aku mendapat cukup banyak anggota di dalam regu medis. Kami semua kemudian kembali ke markas.
Fadli:"kerja bagus teman teman"
Fadli:"bisakah aku meminjam jam tangan kalian?"
Kami semua lalu memberikan jam tangan kami kepada dia tanpa bertanya.
Fadli:"terima kasih, aku akan membuatkan sesuatu kepada kalian, dengan jam ini"
Kami semua langsung tersenyum dan Fadlipun langsung pergi ke kamarnya. Keesokan harinya latihan kembali di mulai, namun Fadli tidak menghadiri latihan kali ini. Hampir selama seminggu penuh Fadli tidak mengikuti latihan ataupun keluar dari kamarnya. Dia hanya muncul ketika latihan musim panas sudah berakhir.

Falco:"saya ucapkan selamat kepada kalian semua karena telah menyelesaikan latihan ini dengan sangat baik"
Falco:"dan selamat, mulai saat ini, kalian semua adalah anggota dari Brotherhood"
Kami semua bertepuk tangan, dan mereka semua bersorak kegirangan. Setelah itu kami semua kembali ke mansion.
Fadli:"maaf, aku membuat kalian melatih mereka sendiri, tidak kusangka ternyata sesuatu yang aku buat untuk kalian membutuhkan cukup banyak waktu"
Adzima:"tidak apa, tapi apa sebenarnya yang kamu buatkan untuk kami?"
Fadli:"ini"
Fadli kemudian mengembalikan jam tangan kami.
Fian:"bukankah ini jam tangan kami? Aku tidak melihat ada yang berbeda"
Fadli lalu tersenyum.
Fadli:"coba katakan transform"

All:"transform?"
Setelah kami mengatakan itu, jam tangan kami bercahaya, dan pakaian kami langsung berubah menjadi kostum kami.
Fadli:"aku membuat jam tangan kalian supaya bisa mengubah penampilan kita dengan cepat, akan sangat berguna jika kita dalam kondisi mendesak"
Artha:"woah keren"
Fian:"bahkan maskernya juga ada, keren"
Adzima:"lalu bagaimana cara kami kembali ke pakaian biasa kami?"
Fadli:"tinggal katakan detransform"
All:"detransform"
Jam tangan kami kembali bercahaya dan pakaian kami kembali seperti semula.
Nadia:"waw, benda ini benar benar menarik"
Saat kami sedang mengagumi jam tangan kami, tiba tiba sirine di mansion langsung berbunyi.

Fadli:"CHRIS, ada apa?"
CHRIS:"saya mendapat laporan tentang banyak sekali anak anak sekitar umur 10 - 15 tahun yang menghilang dari berbagai negara"
Fadli:"menghilang? Penyebabnya?"
CHRIS:"menurut laporan sepertinya mereka semua diculik oleh orang orang yang berpakaian seperti prajurit atau tentara, tapi tidak ada yang tau kemana mereka pergi"
Fadli:"Ryan, Arvin, gunakan God Eye untuk mencari lokasi mereka"
Fadli:"sedangkan yang lainnya, cari informasi tentang anak anak yang hilang, dan pergilah ke tempat dimana mereka terakhir kali terlihat"
All:"baik"

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang