New Year New Students

41 4 0
                                    

Adzima pov

Hari ini kami sudah masuk sekolah, dan mulai hari ini juga kami sudah menginjak kelas 11. Denah tempat duduk di kelas 11 ini sedikit berbeda dengan saat kami masih di kelas 10. Aku duduk di sebelah kanan Fadli, sedangkan Nadia duduk di sebelah kiri Fadli. Qori dan Ina duduk di belakang kami, dan kursi di sebelah kiri Qori, dan di belakang Nadia kosong. Tak lama kemudian bu Annisa masuk ke dalam kelas dan memberi sebuah pengumuman.
Bu Annisa:"anak anak, hari ini kita kedatangan beberapa murid baru"
Setelah mendengar itu anak anak di kelas langsung bersorak gembira.

Adzima:"hmm, murid baru di awal tahun pelajaran kah"
Nadia:"dan juga, tidak hanya satu orang saja, sepertinya menarik"
Bu Annisa:"walaupun saya bilang murid baru, tapi saya yakin kalian semua sudah mengenal mereka"
Tetron:"sudah kenal? Memangnya siapa bu?"
Bu Annisa kemudian meminta para murid baru itu untuk masuk, dan ternyata murid baru itu adalah.
All:"Para Komandan Terkutuk?"
Fadli:"ah, jadi kalian ya"
Kami semua langsung melihat kearah Fadli.
Fadli:"kenapa kalian melihat kearahku?"
Adzima:"apakah kamu yang meminta mereka untuk pindah kesini?"
Fadli:"bukan aku, aku bahkan tidak tau kalau mereka masih seorang pelajar"
Adzima:"ah benar juga"

Ilham:"tapi kan mereka adalah anak buahmu, jadi ini pasti ada hubungannya denganmu"
Fadli:"wah kamu berani sekali bilang kalau mereka itu anak buahku"
Fadli:"asal kamu tau saja, kemampuan mereka itu hampir sama seperti Falco tau"
Ilham:"tunggu tunggu, antara kamu dan Falco siapa yang lebih kuat?"
Fadli:"tentu saja Falco"
Ilham langsung menoleh kearah para Komandan.
Ilham:"aku minta maaf"
Lucifer:"sudah sudah, lagipula kami memang bergerak di bawah komandonya Fadli"
Ilham:"tuh denger gk?"
Fadli:"iya iya"
Fadli kemudian langsung melirik secara tajam kearah para Komandan, dan lirikan dari Fadli membuat kami semua terdiam ketakutan.

Fadli:"jadi, apa sebenarnya tujuan kalian?"
Fadli:"apa kalian ingin membuat sekolah ini menjadi tempat perang"
Azazel:"tentu saja tidak, kami pindah kesini agar kami lebih mudah untuk membantumu"
Fadli:"baiklah kalau begitu, tapi asal kalian tau saja, jika kalian sampai menyakiti murid yang ada disini aku tidak akan segan segan untuk melawan kalian"
Lucifer:"baiklah"
Bu Annisa:"anu, apakah kita bisa memulai pelajarannya sekarang?"
Fadli:"silahkan bu, maaf sudah mengganggu"
Bu Annisa:"tidak apa apa"
Pelajaran kemudian dimulai, dan ketika saat di tengah tengah pelajaran, tiba tiba tayangan di tv yang ada di kelas menayangkan sebuah breaking news tentang pembajakan sebuah pesawat di Argentina.

Fadli:"huft padahal baru aja masuk sekolah, udah ada aja masalah"
Fadli kemudian menghubungi Fian dan Arvin melalui miphon.
Fadli:'Arvin, Fian, kalian ada dimana?'
Arvin:'aku ada di mansion seperti biasanya'
Fian:'kalau aku masih ada di rumah, ada apa memangnya?'
Fadli:'apa kalian sudah melihat berita tentang pembajakan pesawat itu?'
Arvin:'iya, apa yang akan kita lakukan?'
Fian:'pembajakan apa?'
Fadli:'aku tidak punya waktu untuk menjelaskan'
Fadli:'untuk saat ini aku ingin Fian berteleportasi ke pesawat itu dan mengalahkan para pembajak, lalu Arvin aku ingin kamu mengambil alih kendali pesawat tersebut'
Fian & Arvin:'baik'

Setelah itu Fadli mengeluarkan laptopnya, dan mengetik sesuatu.
Bu Annisa:"Fadli, kamu sedang melakukan apa?"
Fadli:"meretas kamera yang ada di dalam pesawat untuk melihat keadaannya"
Bu Annisa:"kamu bisa melakukannya?"
Fadli:"mudah"
Setelah Fadli memencet enter, berita di tv berubah menjadi rekaman cctv pesawat. Kami melihat keadaan para penumpang yang sedang diikat dan di todong oleh para pembajak, sedangkan para pilot di sekap di toilet.
Aida:"wah, ini lebih parah daripada yang aku bayangkan"
Fadli:"benar juga"
Tidak lama kemudian speaker yang ada di pesawat menyala dan kami mendengar suara dari Jester.
Jester:'ini Jester dari Destinies, para penumpang sekalian tidak perlu khawatir, kami sudah mengambil alih kendali pesawat ini'

Kami kemudian melihat di kamera lain, kalau Jumper sudah mengalahkan beberapa pembajak pesawat. Kami langsung bersorak saat melihat itu.
Elfreda:"cepet banget mereka datangnya"
Setelah Jumper mengalahkan semua pembajak pesawat, dia menghubungi Jester melalui miphon, tapi Jester tidak mematikan speaker pesawat sehingga kami bisa mendengar percakapan mereka.
Jumper:'Jester, aku sudah mengalahkan para pembajak pesawat, dan aku juga berhasil menemukan para pilot, tapi mereka pingsan'
Jester:'tenang saja, aku sudah mengambil kendali pesawat, dan aku juga sudah mendapat izin mendarat di Mendoza'

Jester kemudian menghubungi Fadli / Falco, dan kami menutupi Fadli dari teman teman yang lain supaya dia bisa menjawab.
Jester:'kapten lapor, penyelamatan berhasil'
Falco:'matiin dulu speakernya sebelum laporan'
Jester:'maap,lupa'
Kami kemudian melihat Jumper panik di depan kokpit pesawat, dan kami sadar kalau ternyata ada bom disana.
Jumper:'gawat, ada bom di kokpit'
Setelah mendengar itu para penumpang pesawat langsung kembali menjadi panik.
Jester:'dasar bodoh, kenapa kamu berteriak, kamu membuat penumpang yang lain panik'
Jumper:'kamu sendiri yang lupa mematikan speakernya'
Jester:'sudahlah, itu tidak penting, tinggal berapa lama lagi waktu dalam bom itu?'
Jumper:'sebentar'
Jumper melihat kearah bom itu lagi, dan Fadli langsung tersenyum.
Jumper:'bomnya sudah mati'
Jester:'apa maksudmu?'

Jumper:'disini ada tulisan "kalian terlalu berisik, bomnya telah aku urus - Fadli" '
Kami semua langsung melihat kearah Fadli.
Fadli:"ada apa?"
Fahri:"tidak ada apa apa?"
Kami kembali melihat kearah tv.
Falco:'Fadli jangan ikut campur, biar kami saja yang mengurus ini'
Jumper kembali melihat kearah bomnya.
Jumper:'kapten, Fadli menjawab dengan emot :b'
Falco:'sialan'
Jester:'sudah sudah, yang penting bomnya sudah berhasil dimatikan'
Kami semua tertawa melihat keanehan mereka. Aku lalu ikut bicara melalui miphon.
Sakura:'kalian sadar bukan kalau speakernya masih nyala, jadi semua orang bisa mendengar kalian'

Sakura:'dan juga bagaimana Fadli bisa mengetahui tentang misi kita ini?'
Falco:'sepertinya dia juga meretas kamera di pesawat'
Jester:'Jumper, kamu bisa pergi dari pesawat sekarang, karena tidak lama lagi pesawatnya sudah mau mendarat'
Jumper:'baik'
Kami melihat Jumper menghilang dari dalam pesawat.
Falco:'baguslah kalau begitu, Jester, dan Jumper kerja bagus'
Falco:'owh hampir lupa'
Tv di kelas kami tiba tiba mati, Fadli menutup laptopnya.
Mareta:"Fadli, kok tvnya mati sih?"
Fadli:"sepertinya dia memutus sambunganku dengan kamera di pesawat"
Adam:"bisakah kamu menyambungkannya kembali?"
Fadli:"bisa sih, tapi kan semuanya sudah selesai, kalaupun aku menyambungkannya kembali palingan kita hanya akan melihat para pembajak itu di tangkap oleh para polisi"
Adam:"benar juga"

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang