The Nine Tailed Fox

39 3 0
                                    

Nadia pov

Hari ini Fadli tidak masuk sekolah, dan dia tidak mengatakan apapun kepada kami. Aku merasa khawatir pada dia karena dia sering melamun sejak Laila yang menyamar menjadi Ren datang ke kelas. Tidak lama kemudian Bu Anisa masuk ke kelas.
Bu Annisa:"pagi semua, hari ini Fadli enggak masuk, dia izin ke Itali untuk sesuatu yang tidak penting dia bilang"
Bu Annisa:"hari ini kita akan membahas tentang...."
Ithung:"tunggu, tunggu bu, pengumumannya gitu doang? Cara bu Annisa mengatakan kalau Fadli pergi ke Itali seperti bukan masalah besar"
Bu Anisa:"ini Fadli yang kita bicarakan, dia bisa melakukan hal yang hampir mustahil, jadi dia pergi ke Itali bukanlah masalah besar"

Nadia:'benar juga sih, walaupun aku penasaran apa yang dia lakukan di Itali, dan kenapa dia tidak mengatakan apapun kepada kami'
Pelajaran kemudian dimulai. Saat jam pelajaran selanjutnya, kami mendapatkan jam kosong karena gurunya tidak masuk. Adzima mencoba menghubungi Fadli melalui video call karena dia juga penasaran.
Fadli:"yo"
Adzima:"Fadli, apa yang kamu lakukan di Italia, dan kenapa kamu tidak memberitau kami terlebih dahulu"
Adzima:"atau yang lebih penting, kenapa kamu tidak mengajakku"
Nadia:"iya nih, aku juga sempat khawatir sama kamu tadi"
Fadli:"hehe maaf maaf"
Teman teman yang lain langsung ikut dan menyerobot kami.
Ithung:"Fadli, kamu lagi ada di Italia ya"
Fahri:"curang, kenapa kamu tidak mengajak kami"
Saking banyaknya orang yang ingin bicara dengan Fadli, hpnya Adzima pun jadi berpindah pindah tangan.

Fadli:"eh kalau ngomong satu satu dong, aku jadi bingung nih"
Hpnya Adzima kemudian langsung mati, dan tiba tiba proyektor di kelas menyala, dan memperlihatkan wajah Fadli.
Fadli:"nah, kalau gini kan enak"
Zahwa:"jangan meretas proyektor sekolah hanya untuk hal ini"
Tak lama kemudian kami melihat Adrian, Marinette dan teman teman mereka muncul di layar.
Adrian:"yo Fadli, sedang apa kamu?"
Marinette lalu menyadari kalau Fadli sedang video call an dengan kami.

Marinette:"owh kamu sedang video call an sama temen temen sekolahmu ya, wah ada Adzima sama Nadia juga"
Adrian:"wah benar, ada Tetron juga"
Adzima:"Fadli, kamu bilang kamu lagi ada di Itali"
Fadli:"aku memang di Italia kok, sekarang aku ada di Millan"
Adzima:"lalu kenapa ada Adrian dan Marinette?"
Adrian:"owh, kami sedang ada wisata sekolah, dan tidak sengaja bertemu Fadli, dia pun akhirnya ikut dengan kami"
Qori:"wah enak banget"
Kami lalu mendengar kalau ada yang memanggil mereka.
Fadli:"maaf sepertinya kami harus segera pergi, sampai jumpa semuanya"
Fadli pun lalu mematikan videonya.
Nadia:"aku jadi ingin ikut kesana"

...............

Saat istirahat, aku, Adzima, Zahwa, dan Aida makan bekal kami di taman di dekat lapangan, sambil melihat anak anak dari kelas lain yang sedang bermain bola. Tanpa kami sadari, ada yang tidak sengaja menendang bola kearah kami. Tapi Zahwa dapat dengan mudah menangkapnya, dan mengembalikannya.
Zahwa:"oi, kalau main hati hati dong"
"maaf maaf"
Tak lama kemudian kami mendengar teriakan para siswi di lapangan, dan kami melihat ada iblis yang menyerang.
Nadia:"sial, ada iblis"
Adzima:"dan disaat Fadli sedang tidak ada disini"
Para commander lalu tiba tiba muncul di dekat kami.
Lucifer:"apa kalian baik baik saja?"
Adzima:"iya"
Zahwa:"Lucifer, apa kau tau sesuatu tentang iblis itu?"

Lucifer:"dia salah satu tetua dari bangsa iblis, dia sangatlah kuat"
Lucifer:"dengan kekuatan kita yang sekarang, aku tidak yakin kita bisa melawan dia"
Zahwa lalu tersenyum dan berdiri.
Zahwa:"hmm, sepertinya ini akan jadi menarik"
Belpeghor:"Zahwa, jangan bilang kalau kamu akan menggunakan itu?"
Zahwa:"tenang saja, aku sudah berjanji kepada Fadli untuk tidak menggunakan itu lagi"
Nadia:"apa yang kalian bicarakan?"
Zahwa:"jangan pedulikan itu, itu tidak terlalu penting"
Mereka lalu pergi dan menyerang iblis di lapangan.

Fadli pov

Hi semua, saat ini aku sedang berada di Milan bersama Adrian dan yang lainya. Jika kalian bertanya apa yang aku lakukan disini, maka jawabanku adalah "absolutely nothing" aku bahkan tidak tau kenapa aku harus kesini. Saat aku sedang berbicara dengan Adrian, aku merasakan kalau ada perubahan dalam kekuatannya Zahwa.

Adzima pov

Zahwa dan yang lainnya terlihat kewalahan menghadapi iblis yang menyerang, sedangkan murid murid yang tadinya ikut membantu, sekarang telah terkapar penuh luka.
Zahwa:"sial, jika begini terus, kita semua akan di bantai"
Zahwa:"tidak ada pilihan lain"
Aku merasakan banyak kekuatan roh mulai berkumpul kearah Zahwa. Semakin lama kekuatan rohnya Zahwa semakin kuat, dan aku melihat kalau tubuhnya Zahwa juga mulai berubah.

Muncul sepasang telinga berbulu di rambutnya, ada juga sembilan buah ekor yang muncul dibelakangnya, dia terlihat seperti siluman rubah yang sangat cantik.
Adzima:"Zahwa?"
Zahwa:"tidak perlu takut, ini adalah bentuk asliku"
Nadia:"bentuk aslimu? Kalau begitu kamu adalah"
Zahwa:"benar, siluman rubah berekor 9"
Iblis itu melancarkan serangan kepada Zahwa.
Qori:"Zahwa awas"
Zahwa hanya diam lalu meniup suling yang dibawanya. Permainan sulingnya sangat lembut dan halus. Para ruh yang ada disekelilingnya lalu bersatu membuat sebuah pelindung. Zahwa lalu meniup sulingnya dengan agak keras dan para ruh itu berubah menjadi senjata dan menyerang kearah iblis di depannya. Saat Zahwa memainkan sulingnya dengan cepat, para ruh itu menyerang secara berturut turut. Dan pada akhirnya para ruh itu menghancurkan iblis di depan kami.

Tak lama kemudian Fadli pun datang.
Fadli:"bukankah sudah aku bilang untuk jangan menggunakan kekuatan itu"
Telinga dan ekornya Zahwa turun tanda kalau dia menyesal.
Zahwa:"maaf"
Nadia:"ini bukan salahnya Zahwa, kalau saja dia tidak berubah, kami semua sudah pasti mati"
Adzima:"iya, jika saja kami lebih kuat, pasti Zahwa tidak perlu berubah, jadi jangan menyalahkannya"
Fadli:"aku tidak menyalahkannya"
Adzima:"lalu kenapa kamu melarangnya berubah?"
Zahwa lalu mendekat kearah Fadli masih dalam keadaan menyesal. Fadli lalu mengusap kepalanya Zahwa, dan Zahwa menjadi sangat manja kepada Fadli.
Fadli:"pertama, karena dia menjadi sangat manja kepadaku dalam bentuk ini, kedua, akan sulit untuk berbaur jika dia memiliki begitu banyak ekor, ketiga, saat dia kembali ke bentuk manusia, dia akan menjadi lemah untuk beberapa saat, dan yang terakhir, dan semakin lama dia berada dalam wujud ini, dia akan butuh waktu makin lama untuk kembali ke wujud manusia"
Setelah Fadli selesai menjelaskan, aku merasakan ada hawa dingin yang tiba tiba muncul, lalu kami mendengar suara seorang perempuan.

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang