Accessing Seven Deadly Sins

58 3 2
                                    

Adzima pov

Satu minggu telah berlalu setelah kemunculan Laila, dan selama satu minggu itu pula, Fadli masih saja tidak sadarkan diri. Saat ini kami semua sedang berada di kamarnya, dan memeriksa keadaan dia.
Nadia:"apa dia benar benar baik baik saja?"
Zahwa:"tenang saja, ini masih satu minggu, dia baik baik saja"
Adzima:"masih kamu bilang? Dia sudah tidak sadarkan diri selama satu minggu, bagaimana kamu bisa yakin kalau dia baik baik saja?"
Zahwa:"dia pernah tidak sadarkan diri jauh lebih lama daripada ini, jadi seminggu saja bukanlah hal besar"
Adzima:"dia pernah mengalami hal yang lebih parah dari ini?"
Zahwa:"kami sudah menghadapi berbagai macam hal yang bahkan tidak akan bisa kalian bayangkan"

Kami semua langsung terdiam dan tidak bertanya apa apa lagi, keesokan harinya, kami pergi ke sekolah seperti biasanya. Aku sempat khawatir meninggalkan Fadli sendirian di mansion, tapi mansion itu adalah tempat paling aman, bahkan para iblis dan Laila tidak akan bisa mendeteksinya. Atau seperti itulah yang kuharapkan. Saat jam kosong, aku, Nadia, Tetron, Ina, dan Qori berkumpul untuk membahas tentang kondisinya Fadli, yang lainnya juga ikut melalui miphon.
Adzima:"seperti yang aku duga, aku sudah tidak mungkin berpura pura tenang lagi, aku ingin tau apa yang di lakukan kak Laila kepada Fadli"

Adzima:"aku ingin tau rantai rantai itu sebenarnya apa, dan kenapa rantai itu hancur setelah kak Laila mencium Fadli"
Nadia:"sebenarnya aku tidak mengira kalau kamu bisa berpura pura tenang selama ini, tapi aku juga penasaran sih"
Galuh:'aku punya teori mengenai ciuman dan rantai rantai itu'
Artha:'owh, benarkah?'
Galuh:'setelah mendengar cerita dari kalian, sepertinya ciuman itu adalah salah satu cara untuk membuka sesuatu yang di segel di dalam tubuh Fadli'
Tetron:"ah, aku juga memikirkan hal yang sama, rantai rantai yang awalnya mengikat seluruh tubuh Fadli hancur, sepertinya karena segelnya telah terbuka"

Nadia:"aku ingat, kalau tidak salah Fadli pernah menyebutkan tentang pintu atau semacamnya apakah mungkin pintu itu adalah segelnya"
Adzima:"aku juga ingat kalau tidak salah Fadli menyebutkan nama Asta siapapun itu"
Arvin:'kalian tau, semakin banyak kita berpikir, maka semakin banyak pula pertanyaan yang muncul'
Arvin:'satu satunya cara kita untuk memahami semuanya adalah kita harus memaksa Zahwa, dan para Komandan untuk memberitau kita'
Nadia:"tapi Zahwa tidak mau bicara sama sekali"
Kami lalu terkejut karena Zahwa tiba tiba muncul dan mengejutkan kami.
Zahwa:"karena itulah kalian harus berhenti memikirkan tentang hal ini, paling tidak sampai Fadli sadar"

Kami lalu merasakan ada aura seorang iblis yang datang kearah sekolah. Kami semua langsung berubah dan menghadapi iblis itu.
Azazel:"sial dia Zigrund"
Mist:"memangnya ada apa?"
Azazel:"Zigrund adalah salah satu pimpinan tertinggi di bawah komando Kaisar Iblis"
Azazel:"dia sangatlah kuat"
Lucifer:"Zigrund, apa yang kamu lakukan disini?"
Zigrund:"kalian rupanya, Laila memerintahkanku untuk membawa seseorang yang bernama Fadli ke hadapannya, cepat katakan dimana dia sekarang, dan kenapa aku tidak bisa mendeteksinya"
Angela:"tidak akan, lagipula kenapa iblis sepertimu mendengarkan perintah dari Laila?"
Zigrund:"itu karena..."
Volpina:"Jangan"
Zigrund:"Laila memiliki kekuatan dari sang Pangeran Kegelapan "
Sakura:"APA!!! Tidak mungkin"

Zigrund:"jika kau tidak percaya, kau bisa bertanya kepada Lucifer dan yang lainnya, karena mereka juga berada di sana saat itu terjadi"
Aku langsung menoleh kearah para Komandan, dan para Komandan langsung mengalihkan perhatian mereka dariku.
Angela:"Sakura"
Sakura:"aku tau, untuk sekarang kita lebih baik fokus melawan Zigrund terlebih dahulu"
Kami lalu menyerang Zigrund, murid lain juga membantu kami dengan melawan anak buah milik Zigrund. Walaupun kami menyerang Zigrund secara bersama sama, dia dapat dengan mudah menghindari serangan kami semua.
Zigrund:"ayolah, aku sedang tidak ingin bertarung dengan kalian, bisakah kalian menyerahkan Fadli kepadaku?"
Sakura:"tidak akan"

Zigrund:"baiklah jika itu yang kalian mau"
Zigrund:"Demonification"
Zigrund langsung berubah menjadi wujud iblis yang sempurna, dan dia memancarkan aura yang sangat mengerikan. Tekanan yang dia keluarkan juga sangat besar hingga beberapa dari kami sangat ketakutan dan tidak bisa bergerak.
Volpina:"sial, sepertinya tidak ada cara lain"
Aku lalu merasakan kekuatan yang sangat besar mulai berkumpul di dalam tubuh Volpina, dan para Commanders, aku juga melihat kalau tubuh mereka secara perlahan lahan mulai berubah. Para Commanders mulai berubah menjadi wujud iblis sempurna, sedangkan Volpina mulai berubah menjadi sesuatu yang tidak aku ketahui. Rambutnya menjadi sangat panjang dan berwarna keemasan, ada sesuatu seperti ekor berwarna keemasan juga mulai muncul di belakangnya.

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang