Even For Eternity (end)

82 5 0
                                    

Third person's pov

Setelah kesadaran Fadli menghilang, dia langsung berada di sebuah dimensi berwarna putih ketika dia kembali membuka matanya. Dia melihat ke sekitar dimensi itu, dan dia melihat ada seorang laki laki yang cukup dia kenal berada di dimensi itu dan tersenyum kepadanya. Fadli lalu tersenyum kepada laki laki itu.
Fadli:"Ren, lama tak jumpa kawan"
Ren:"hi Fadli"
Fadli:"apa kamu tau tempat apa ini?"
Ren:"tempat ini adalah sebuah dimensi yang menjembatani antara alam kehidupan dan alam kematian"
Fadli:"owh, maksudmu sekarang kita sedang berada di Limbo?"
Ren:"kurang lebih begitu"
Fadli:"jadi akhirnya aku juga sudah mati ya, apa kamu datang untuk menjemputku ke alam kematian?"

Ren:"ya, dan tidak"
Fadli:"maksudnya?"
Ren:"berbeda denganku, kamu masih memiliki pilihan"
Ren:"kamu bisa memilih untuk kembali ke kehidupanmu dan kembali bersama yang lainya, atau kamu bisa memilih untuk menyerah dan ikut denganku ke dimensi kematian"
Ren:"aku sarankan kepadamu untuk memilih kembali, karena aku tetap akan menendangmu keluar jika kamu memilih untuk ikut denganku"
Ren:"aku tidak peduli meskipun kamu sudah merencanakan kematianmu hingga ke saat ini, tapi kamu tetap harus kembali"
Fadli dan Ren kemudian sedikit tertawa dan bergurau.
Fadli:"baiklah, aku akan kembali, tapi bisakah kamu memberiku alasan supaya aku harus memilih untuk kembali?"
Ren:"baiklah, alasan pertama karena kamu masih memiliki hal yang harus kamu lakukan"

Fadli:"memangnya apa?"
Ren:"apa kamu lupa peringatan dari anak anak yang datang dari masa depan itu? Ada ancaman yang lebih berbahaya dari pada Pangeran Kegelapan akan datang, dan hanya kamu yang bisa menghentikanya"
Fadli:"ah, jadi aku memang harus melawan ayahku sendiri? Takdir itu benar benar sangat menyebalkan"
Ren:"aku tau, aku juga merasakan hal yang sama tentang takdir"
Ren:"selanjutnya, alasan kedua kenapa kamu harus kembali adalah, karena masih banyak orang orang yang menyayangimu, dan kamu harus kembali kepada mereka"

Fadli:"bukankah kamu juga sama, kamu juga memiliki banyak orang orang yang menyayangimu"
Ren:"sudah aku bilang, berbeda denganmu, aku sudah tidak punya pilihan lain"
Ren:"lalu, alasan terakhir kenapa kamu harus kembali adalah Adzima"
Ren:"apa kamu yakin, kamu ingin membiarkan semuanya berakhir seperti ini?"
Fadli:"baiklah, aku akan mengikuti saranmu dan kembali"
Fadli:"tapi satu hal lagi sebelum aku kembali, aku ingin meminta maaf kepadamu"
Fadli:"aku minta maaf"
Ren lalu sedikit tertawa.
Ren:"minta maaf untuk apa? Karena kamu sudah mengambil Zahwa dariku? Aku gak keberatan kok, lagi pula aku senang karena Zahwa sudah bisa kembali berjalan maju dan berhenti memikirkanku"

Fadli:"aku serius Ren, kamu kehilangan nyawamu karena kekuatanku, jika saja aku tidak datang ke bumi dan menyegel kekuatanku, semua ini mungkin saja tidak akan terjadi"
Ren:"hei, aku tidak menyalahkanmu kawan, lagi pula jika kamu tidak datang ke bumi, kita pasti tidak akan bertemu sama sekali, dan kehidupan kita pasti akan menjadi sangat membosankan"
Fadli:"baiklah kalau begitu, senang bisa bertemu denganmu lagi kawan"
Fadli:"sampai jumpa"
Ren:"iya, sampai jumpa, tapi aku harap kamu tidak kembali ke tempat ini dalam secepatnya"
Mereka berdua kemudian berjabat tangan dan tersenyum, kemudian kesadaran Fadli kembali lagi ke tubuhnya.

Adzima pov

Aku mencabut rogue blade dari dadanya Fadli, lalu aku membaringkan tubuh Fadli yang sudah tidak bernyawa ke tanah. Aku tidak tau sudah berapa lama, tapi tangisanku masih saja tidak bisa berhenti. Aku terus saja memandangi tubuh Fadli dan berharap kalau dia bisa kembali bergerak, tapi itu tidak ada gunanya.
Adzima:"dasar pembohong, kamu bilang kamu tidak akan pernah meninggalkanku sendirian, kamu juga berjanji kalau kamu akan selalu ada untuku, tapi sekarang kamu malah meninggalkanku untuk selamanya"
Adzima:"aku sangat membencimu Fadli"
Adzima:"sudah aku duga, seharusnya aku tidak mengikuti rencana bodohmu ini"
Ketika aku sedang memandangi tubuhnya sambil menangis, aku merasakan ada yang memegang pundaku.

Destinies: Prince of Darkness Awakening Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang