Part 12

3.6K 341 6
                                    

Ceritaku dalam Versi PDF sudah ada yang menyusul  diantaranya

1. I Love My Father (30k)

2. My Prince Charming (35k)

3. Ariana (25k)

4. My One and Only (35k)

5. Behind The Mask (35k)

6. I Hate My Husband (35k)

7. Apa Salahku (40k)

8. Surat Kontrak (40K)

9. Musa (35K)

10. Mr. Rudolf (30K)

Menyusul nanti Mr. Rudolf 2 dan Second Mariagge.

Hari ini terakhir diskon yaa..

Untuk lebih jelasnya bisa wa ke 081912211433



Happy Reading.....

Yunus mengerjapkan matanya, cahaya matahari menyilaukan mata membuat Yunus terpaksa bangun dari tidurnya. Yunus merasakan gerakan lembut di dadanya dan dia menatap wajah Zidni yang masih tertidur lelap di petikannya. Sangat cantik dan manis!

Yunus mengusap pipi halus gadis itu, meski dia mengenakan jilbab. Hal itu tidak menutupi kecantikan gadis itu. Zidni mengerjapkan matanya, dia sedikit terganggu dengan usapan lembut di pipinya. Zidni terkejut mendapatkan dirinya berada di pelukan Yunus.

"Astaghfirullah!" guman Zidni lalu menjauh dari tubuh lelaki itu.

Zidni mengedarkan pandangannya, jalanan rusak parah tertutup lumpur dan potongan dahan pohon yang tumbang. Yunus memperhatikan Zidni yang tampak cemas, gadis itu hendak membuka pintu namun Yunus langsung memeluk pinggangnya.

"Ah, Mas jangan!" ronta Zidni takut namun Yunus malah mempererat pelukannya.

"Jalanan berlumpur, pasti licin dan mengotori sepatumu!"

"Tapi Mas kita tak bisa berdiam diri saja!"

"Disini aman, bagaimana jika ada binatang buas?" ucap Yunus menakut-nakuti membuat Zidni terdiam.

"Tunggu sampai bala bantuan datang, mobil kita rusak dan terjebak! Minimal kita tunggu sampai lumpur itu agak mengering." ucap Yunus lalu melepaskan pelukannya dan menyender di pintu mobil.

"Tidurmu nyenyak?"

"Iya Mas."

"Aku juga!" ucap Yunus dan suasana canggung menyergap mereka.

"Zidni?"

"Ya Mas?"

"Apa lelaki tempo hari itu kekasihmu?"

"Yang mana?"

"Yang waktu itu!"

"Mas Ismail?"

"Ya dia!"

"Bukan Mas, dia teman Zidni."

"Oh, tampaknya dia menyukai kamu!" ucap Yunus dan Zidni terdiam.

Mana mungkin Ismail menyukainya, lelaki itu pasti sudah memiliki tambatan hati.

"Mas Yunus pintar mengarang juga ya?" ucap Zidni dengan senyum yang di paksakan.

"Aku laki-laki, kau pikir aku ini bodoh?"

"Apa?"

"Apa!"

"Mas menyebalkan!"

"Kau yang menyebalkan!" balas Yunus sambil mendengkus kesal.

Mas Yunus (Tamat) Sudah Tersedia Dalam Bentuk PDF ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang