Part 10

3.7K 319 5
                                    

Happy Reading....


Komar tersenyum mendengar pertanyaan Yunus.

"Tentu selama itu dalam kebaikan dan tidak menyakiti kedua belah pihak " ucap Komar dan Yunus mulai enggan menanggapinya.

"Baik saya lanjutkan, hak dan kewajiban bersama suami istri diantaranya suami istri berhak untuk melakukan hubungan suami istri, saling menikmati satu sama lain, berhak menikmati warisan akibat dari adanya ikatan pernikahan yang sah, suami dan istri wajib memelihara kepercayaan dan tidak saling membuka aib mereka kepada orang lain, wajib untuk bersabar dan rela atas kekurangan dan kelemahan masing-masing.

Kalian juga wajib menghormati orang tua kalian masing-masing. Ada yang mau di tanyakan?" tanya Komar dan mereka pun menggelengkan kepala.

Komar pun mengajak Yunus berlatih ijab qabul dan Zidni duduk menikmati makanan ringan yang disuguhkan oleh pak Komar.

Selesai mengikuti seminar, mereka segera pulang karena hari hendak turun hujan.

"Aku lapar!"

"Mas bisa mampir dulu di rumahku."

"Aku ingin sekarang, memakan makanan yang hangat-hangat." ucap Yunus sambil mencari tukang bakso atau apapun yang bisa mengganjal perutnya.

"Sebentar lagi hujan Mas!"

"Lah, berisik awas kalau kamu mau!"

"Astaghfirullah Mas, iya Zidni takkan minta!" ucap Zidni sebal dan Yunus terkekeh geli melihat wajah gadis itu di tekuk.

Yunus pun berhenti ketika ada tukang bakso sedang mangkal di salah satu kios kopi. Yunus membuka jendela mobilnya,

"Mang, bakso satu pakai mie dan sayur, yang pedas." pesan Yunus tanpa mempedulikan Zidni, lelaki itu pun keluar dari mobilnya.

Zidni menghela napas lelah, untung saja dia tadi makan kudapan pak Komar jadi tidak terlalu lapar! Zidni lebih memilih diam di mobil sambil memejamkan matanya.

Duk! Duk! Duk!

Kaca jendela Zidni di ketuk Yunus, gadis itu menatap Yunus dan kebingungan membuka jendelanya. Yunus berdecak kesal lalu membuka pintu mobilnya.

"Pencet ini Zidni!"ucap Yunus sambil menekan tombol berwarna hitam hingga kaca jendelanya pun terbuka.

"Ada apa Mas?"

"Jangan meneteskan air liur di mobilku!"

"Maksud Mas?" tanya Zidni tak mengerti.

Yunus mengusap sudut bibirnya seperti orang yang menghapus air liurnya dan dengan polosnya di ikuti Zidni.

Yunus menjauh lalu tertawa terbahak-bahak sudah berhasil mengerjai Zidni.

"Mas Yunus!" ucap Zidni geram lalu mendengkus kesal.

"Cepat Mas pulang, sebentar lagi hujan!"

"Kamu takut kehujanan? Jangan norak deh kita 'kan naik mobil!" ejek Yunus.

"Bukan masalah naik mobilnya Mas, jalanan licin dikala hujan!" ucap Zidni mengingatkan namun Yunus malah memesan satu mangkok bakso lagi membuat Zidni menahan emosinya

"Astaghfirullah, Mas Yunus!" guman Zidni geram.

Hujan pun turun dan Yunus segera masuk ke dalam mobil setelah makanannya di lahap sampai habis.

"Baksonya lumayan!" ucap Yunus sambil tersenyum lebar melihat wajah kesal Zidni dan gadis itu mendiamkan Yunus, dia malas berdebat.

Yunus pun menjalankan mobilnya menuju arah pulang dan hujan semakin lebat.

"Sepertinya kita harus berteduh Mas!" ucap Zidni yang melihat jarak pandang di depan semakin menipis.

"Katanya ingin pulang cepat."

"Astaghfirullah Mas..." ucap Zidni lalu memilih diam.

Yunus terkekeh geli, ternyata calon istrinya ini lucu dan Yunus suka mengerjai Zidni yang selalu beristighfar seperti orang yang melihat setan.

Tentu saja Yunus senang menjadi setannya Zidni yang akan membuat gadis itu kesal, marah dan menderita!

Laju kendaraan mulai oleng karena jalanan licin.

"Mas hati-hati!"

"Apa kau meragukanku?"

"Bukan Mas, Zidni takut. Jalanannya licin!" ucap Zidni sambil memperhatikan pohon yang bergoyang-goyang dengan kuat dengan hujan deras yang terus mengguyur jalan yang mereka lalui. Yunus mengacuhkan Zidni dan mulai berkonsentrasi.

"Mas, lebih baik kita menepi saja!" saran Zidni karena sepertinya takkan beres jika perjalanan tetap di lanjutkan, namun Yunus tak mau mendengar saran Zidni.

Gengsi dong kalau dia menuruti Zidni, meski hatinya pun ingin menepikan mobil hingga hujan reda.

Tiba-tiba ban mobil seperti terperosok kedalam lubang dan sebuah batang pohon jatuh menimpa kap mobil hingga mobil pun berhenti bergerak.

"Astaghfirullahalazim... La illaha ilallah..." ucap Zidni ketakutan. Mesin mobil mati dan Yunus mendecak kesal.

"Ck.. Shit!!" maki Yunus membuat Zidni tambah ketakutan.

Yunus bingung, hujan begitu deras dan air hujan sudah tergenang sampai menutupi setengan ban mobilnya. Yunus berusaha menyalakan mesinnya namun nihil, mobil tak mau menyala.

"Oh shit!! Damn it, Bitch!!" maki Yunus membuat Zidni takut dan tak mengerti,

"Mas, kamu melafalkan doa apa? Sepertinya Zidni baru dengar!" tanya Zidni polos membuat Yunus menatap Zidni dengan tatapan tak terbaca.

Mahluk astral dari mana ini?

Tbc

PDF masih diskon 20% ya sampai akhir April. Cerita apa saja yang sudah ready?

I Love My Father (30k)

My Prince Charming (35k)

Ariana (25k)

My One and Only (35k)

Behind The Mask (35k)

I Hate My Husband (35k)

Apa Salahku (40k)

Bagi yang berminat bisa chat ke

wa : 0819 1221 1433

Untuk ebook yang sudah tersedia  di play store

✓ Behind the Mask

✓ Surat kontrak

✓ Ariana

Pembelian ebook yang sah hanya tersedia di Play Store dan untuk versi PDF hanya di nomor wa yang tertera di atas.

Thanks for reading...

Mas Yunus (Tamat) Sudah Tersedia Dalam Bentuk PDF ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang