Part 6

3.8K 316 0
                                    

Happy Reading....

Levan menatap sinis ke arah Yuli, berani sekali dia muncul di hadapan mereka?

"Kenapa kau baru muncul sekarang?"

"Aku...."

"Kemana saja kau selama ini? Apa harta suamimu yang sekarang sudah menipis?" sindir Levan tajam.

"Kenapa kau menutupi aku dari Yunus?"

"Apa aku pantas menceritakan tingkahmu pada anakku? Aku tak mau merusak pikirannya yang seharusnya kau limpahkan kasih sayang dan cinta, bukan penghianatanmu!" ucap Levan tajam.

"Jadi benar dia ibuku?"

"Maafkan Ayah nak, ayah tak mau kau bersedih karena tingkah buruk ibumu yang sudah membuang kita."

"Benar tebakanku, kau bukan wanita baik Nyonya!" ucap Yunus sinis kepada Yuli yang matanya mulai berkaca-kaca,

"Yunus...."

"Lebih baik Anda pergi, anda tak lupa pintu keluar dimana, kan?" ucap Yunus dingin dan Yuli pun keluar dari ruangan itu sambil menangis.

"Maafkan Ayah..."

"Jelaskan semuanya Ayah!" pinta Yunus dan Levan pun menjelaskan bahwa Yuli memang ibu yang sudah melahirkannya, Yuli meninggalkan Yunus dan Levan ketika usia Yunus lima tahun.

Waktu itu Levan mengalami kebangkrutan karena ditipu oleh rekan bisnisnya dan Yuli pun meninggalkannya karena enggan hidup miskin.

Yunus hanya bisa menghela napas lelah, entahlah apa dia harus bahagia atau marah? Yang jelas hatinya merasa kacau, kecewa dan tak menyangka bahwa dia lahir dari rahim seorang ibu yang tega meninggalkannya.

"Wanita itu berkata jika Bunda merebut ayah darinya dan ayah melarang dia menemuiku."

"Kau percaya? Aku menikahi Bunda setelah satu tahun dia pergi. Bundalah yang merawatmu dengan penuh kasih sayang sehingga ayah jatuh cinta padanya." ucap Levan.

"Aku masih tak habis pikir, aku perlu waktu." ucap Yunus lalu keluar dari ruangan Ayahnya.

Yunus merasa bingung, apa yang harus dia lakukan? Siapa yang harus dia percayai? Apa mungkin ada wanita yang tega meninggalkan anaknya?

Yunus tersenyum sinis lalu melajukan mobilnya menuju club, siapa tahu dia bisa melepaskan kepenatannya. Namun dia belum siap bertemu Patricia.
Yunus pun memutar arah, melajukan mobilnya menuju apartemen, dia butuh sendiri!

******

Levan pulang ke rumah dengan lesu, Fatma yang melihat suaminya langsung menyambutnya.

"Bagaimana harimu Sayang?" tanya Fatma dan lelaki itu langsung memeluk erat tubuh istrinya.
Fatma mengelus pinggang Levan dengan penuh kasih sayang.

"Wanita itu menemui Yunus."

"Siapa?"

"Yuli!"

"Astaghfirullah..." bisik Fatma.

"Yunus?"

"Aku sudah menjelaskannya dan mudah-mudahan Yunus paham."

"Ya sudah, Ayah mandi habis itu kita makan. Bunda sudah masak makanan kesukaan Ayah." ucap Fatma dan Levan pun tersenyum bahagia.

Fatma memang istri idamannya, jauh berbeda dengan Yuli yang tak pernah mau memasak untuknya.

Selesai mandi Levan pun pergi ke ruang makan. Risma sudah duduk untuk menyantap makan malamnya

"Kak Yunus tidak pulang, Ayah?"

"Sepertinya Kakakmu itu menginap di apartemennya."

"Oh."

"Sudahlah, kita makan." titah Fatma dan mereka pun menyantap makan malamnya.

Levan cemas pada Yunus, dia khawatir jika Yunus akan frustasi dan melakukan hal yang tidak terpuji.

Selesai makan malam, Levan pun meminta Ibrahim untuk memantau anaknya.

"Tidurlah, kau butuh istirahat."ucap Fatma cemas melihat kegelisahan suaminya.

"Aku belum bisa tenang sebelum mendapat kabar dari Ibrahim jika Yunus baik-baik saja." ucap Levan dan Fatma hanya bisa mengangguk karena Fatma pun merasa cemas.

Tak lama ponsel Levan berbunyi, telepon dari sekretarisnya.

"Bagaimana Ibra?"

"......."

"Syukurlah kalau begitu, Terima kasih." ucap Levan lalu menutup teleponnya.

"Bagaimana?"

"Yunus mengurung diri di apartemennya."

"Mungkin dia membutuhkan ketenangan, dia ingin sendirim"

"Iya Sayang."

"Ya sudah, kita istirahat, besok kau harus ke kantor."

"Iya Bunda, ayo." ucap Levan sambil membawa istrinya kedalam pelukannya.

Levan berharap, besok Yunus akan pergi ke kantor dalam keadaan yang sudah lebih baik. Apa lagi Levan harus menyiapkan persiapan pernikahan mereka, dia harus bisa membuat Yunus mau memenuhi keinginannya. Harus!

Levan tak mau Yunus menikahi wanita yang salah, seperti dirinya. Apalagi Levan melihat Patricia hanya ingin bersenang-senang saja dan memanfaatkan uang anaknya. Orangtua mana yang suka anaknya diperlakukan seperti itu?

Levan mengecap kening Fatma lalu memerankan matanya, berharap rasa kantuk segera menjelma.

Tbc

Mas Yunus (Tamat) Sudah Tersedia Dalam Bentuk PDF ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang