"hahhhh ini adalah hari ke 14 kau di rawat Chan, tapi kau bahkan tidak ingin membuka matamu, kau tidak merindukkanku hmm?" Baekhyun bermonolog, di depan bangkar Chanyeol.
Mata sipit milik Baekhyun terlihat sembam, serta berwarna seperti panda. Jam telah menunjukkan pukul 2 dini hari, dan Baekhyun belum menujukkan tanda-tanda akan menjemput dunia mimpi.
"Chanyeoll hiks..bangun donk..." Baekhyun merengek kecil. Tenang saja, ruangan Chanyeol cukup sepi dan tidak akan ada yang menertawakan Baekhyun, jika kalau ia kembali menangis.
Dan akhirnya, Baekhyun mengakhiri tangisannya dengan tertidur dalam posisi menelungkupkan kepalanya pada kasur Chanyeol.
.
.
.
.
.Chanyeol mengernyapkan matanya, kala rentinanya menangkap sinar lampu tepat di atas kepalanya. Chanyeol sedikit menggerang kala, kepalanya berdenyut dan membuatnya refleks memegang keningnya.
Tapi gerakkannya terhenti, kala Chanyeol merasakan tangannya yang tidak terpasang impus tergelitik sesuatu yang lembut.
Chanyeol pun menoleh, dan mendapatkan namja bertubuh mungil dengan rambut berwarna senada dengan kacang almond tertidur dengan berbantal telapak tangan miliknya.
"Baekhyun.." Chanyeol mengarahkan tangan lemahnya ke atas kepala Baekhyun dan membelai pelan rambut almondnya.
"enghh.." Baekhyun yang merasa terusik, segera mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Chanyeol.
"Hai Baekhyun.." Chanyeol memanggil sang kekasih dengan nada lirih bertabur(?) lemah.
Baekhyun yang masih dalam proses mengumpulkan nyawa, hanya berkedip-kedip lucu dan memajang tampang bodoh.
"owh Chanyeol kau sudah sadar.." Dan kembali pada posisi tidurnya.
Chanyeol hanya tersenyum saja melihat repon yang diberikan Baekhyun.
"Baekk bangunnn.."Chanyeol memulai aksi jahilnya dengan mencubit pelan pipi Baekhyun.
"Ishh Chanyeol.." Dan Baekhyun dengan setengah kesadaraan hanya menepis tangan Chanyeol.
"Baekhyunniee.." Kali ini Chanyeol dengan nada mendayunya, mulai menarik-narik pelan rambut Baekhyun.
"Isssshhh Chanyeol berhen- "
Chanyeol hanya memamerkan senyum kecilnya, saat melihat wajah Baekhyun yang matanya membulat imut dengan belahan bibir yang menganga.
"CHANYEOLLLLL...Hiks..chan..hiks chan..Chanyeoll huhuhu.."
Chanyeol dalam posisi berbaringnya, berusaha membalas pelukan Baekhyun. Meski pun sedikit kesulitan karena salah satu tangannya yang dipasangi gips.
"Chanyeolll.." Baekhyun masih sesenggukan, sebelum akhirnya melepas pelukannya. "Aku akan panggil dokter dulu.."
Chanyeol hanya mengagguk pelan, kala namja mungilnya mulai melangkah keluar dari ruangan inapnya.
"Badanku sakit.."Chanyeol bergumam, kemudian matanya melirik ke arah jam dinding di dekat pintu kamarnya. "Waw aku bangun pagi sekali ya.. "
"Sudah sadar Chan?" pintu rawatnya terbuka, Chanyeol dengan cepat mengarahkan tatapannya ke depan pintu dan mendapati Minhyuk berdiri disana.
"Hyung.."
Chanyeol menunduk, kala kaki milik sang hyung mulai melangkah mendekat ke arahnya. Tak berani melihat ke arah sang hyung.
Chanyeol masih sangat ingat bagaimana pembicaraan atau lebih tepatnya perdebatan yang terjadi di antara keduanya, sebelum Chanyeol dengan polos atau bodohnya melompat dari rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCK Roommate!
FanfictionBagaimana jika roommatemu adalah seorang bisexual???? ~Chast: Chanbaek Kaisoo Hunhan ~Pendukung: Other member EXO Member wanna one Member suju Member Got7 LAPAK YAOI!!!!! Selesai✔