telah teratur sebuah perpisahan
yang pulang tanpa lambaian terakhir
hanya tersisa kepercayaan samaada bertahan atau pamit
dari kebersamaanaku menunggu waktu yang tepat
memandang kosong pada tembok
cuba beredar dari gelut prasangka
yang berusaha tegar dari ingkaraku tak mahu dibilang dusta
ragu-ragu pada bicara
hati yang sering tak searah
tercipta luka tanpa goresandari percaya mengugat kehilangan
sudah rapuh disaat khabarmu tak terungkap
untuk memilih setia atau pergi,aku pergi bersama kepercayaan.21/3/2019|khamis|19:34pm

ANDA SEDANG MEMBACA
Angin Lalu
PoesíaSebuah puisi aneh yang ditulis oleh manusia aneh yang suka kesendirian,kesunyian dan jauh dari kebisingan pelusuk kota.Nyatanya,manusia aneh ini masih ragu lagi dalam tulisan puisinya,tapi masih tetap ingin menulis untuk mengisi kekosongan harinya. ...