pertemuan yang pertama kali untuk tahun ini,rabu
tidak dirancang,tidak diundang takdir tuhan kita ditemukandulu pernah berencana mengikat janji masa penuh suka
katanya,hari minggu harus keluar jalan bertiga yang mungkin berempat
meski masing-masing sudah sibuk dengan kerja
mari bergandingan cipta bahagia remajamerakam dan mengambar senyum yang menampakan barisan gigi,menyepetkan mata;kita tertawa berbagi cerita.
rabu
hari dimana kita kembali bertiga bukan berdua
masih kurang satu yang keempat
dari toko ini ke toko itu
bergerak tanpa jejak yang tersisa cuma kenangan di setiap langkah perhentiankita yang bertiga seperti gunung tuk mendaki--
saling tarik tangan bila lelah;putus asa pada jiwa yang seakan tak mahu menyatu pada hati
bertiga yang mungkin berempat masih mengejar pada puncak,gunung yang memacakkan semangat saat sekitar mematahkan asakita bertiga yang mungkin berempat
mari saling setia
meski satu dari kita harus pergi tanpa pamit.[19/8/2020 | rabu]

ANDA SEDANG MEMBACA
Angin Lalu
PuisiSebuah puisi aneh yang ditulis oleh manusia aneh yang suka kesendirian,kesunyian dan jauh dari kebisingan pelusuk kota.Nyatanya,manusia aneh ini masih ragu lagi dalam tulisan puisinya,tapi masih tetap ingin menulis untuk mengisi kekosongan harinya. ...