Sepasang manusia bergelar orang tua
berbanting tulang berpenat lelah
untuk cahaya mata yang berada di rumah
hanya sesuap nasi jadi taruhan
sanggup menghadapi terik dan hujan membadaipergi pagi pulang petang
masih tersenyum tanpa beban
meski tulang belakang sering sakit sakitan
mereka tetap mencurahkan kasih sayangaku rindu pada senyumnya
peluk aku saatku jatuh
pujuk aku saatku sakit
hanya semangatnya ku bertahanMama dan Abah
tidak lagi sepasang didunia
terpisah dua semesta
hanya rindu yang terpendam
disetiap irigan doa
buatmu Abah.22/3/2020|ahad|23:55pm

ANDA SEDANG MEMBACA
Angin Lalu
PoetrySebuah puisi aneh yang ditulis oleh manusia aneh yang suka kesendirian,kesunyian dan jauh dari kebisingan pelusuk kota.Nyatanya,manusia aneh ini masih ragu lagi dalam tulisan puisinya,tapi masih tetap ingin menulis untuk mengisi kekosongan harinya. ...