Author pov
"AAAAAAAAA!!!!"
Tampaknya semua teman teman ku di kelas mendengar jeritan dinda ini. Semua keluar lalu berlarian menuju kamar mandi. Dan rivan? Yap dia yang pertama menolong dinda. Tapi dia belum tau nama nya siapa, karna tadi tidak sempat untuk berkenalan.
"Hey hey bangun, sadarlah" Rivan menepuk nepuk pelan pipi dinda, dia sepertinya tampak sangat panik
"Ya ampun din lo kenapa, dinda plis bangun" Salwa membangunkan dinda tapi dinda tak bangun bangun juga
'Jadi nama dia dinda, nama yang Cantik'-Batin Rivan
"Ayo kita bawa saja ke UKS, tolong di angkat ya. Pelan pelan" Seru guru saat masuk ke dalam kamar mandi.
Sekarang di UKS sudah ada rivan dan dinda. Salwa tidak ikut ke UKS karna dia sibuk menghubungi Bi Ida, karna tidak mungkin kalau menghubungi orang tuanya yang sedang di luar negeri. Sekarang ini Rivan mencoba mengoleskan freshcare ke hidung dinda, dan tidak lama pun dinda terbangun. Dia membuka matanya pelan pelan lalu menangis dan memeluk Rivan.
"Tolong aku takut, menyeramkan sekali dia hiks hiks" Peluk dinda ke rivan, rivan pun bingung ada apa sebenarnya
"Siapa yang menyeramkan din? Coba kau tenang sedikit dulu. Ceritakan semuanya"
Dinda terkejud karna dia memeluk laki laki, dia kira yang dia peluk itu salwa. Dinda langsung melepaskan pelukan nya itu.
"E-eh aku minta maaf, aku kira kau Salwa"
"Tidak apa apa din, coba ceritakan apa yang terjadi sebenarnya?"
"Aku melihat 'dia' van, meskipun wajah nya tidak jelas tapi 'dia' menyeramkan van" Jawab nya sambil menangis
"Dia? Dia siapa din? Coba jelaskan"
"Aku tidak berani menceritakan nya van, van tolong antar aku ke kelas. Aku ingin istirahat disana saja"
"Oh oke yasudah mari kita ke kelas" Rivan pun memegang dinda dan mereka pun sampai di kelas.
Setibanya di kelas salwa langsung memeluk dinda. "Din kamu gpp kan? Apa yang terjadi din?"
"Aku melihat 'kunti' din" Jawab dinda sambil menangis
Dinda pun duduk di bangkunya. Tapi rivan "Sal boleh ga kita bicara berdua sebentar?"
"Boleh"
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sebenarnya apa yang dinda lihat itu sal? Aku penasaran sekali""Dinda adalah anak indigo van, dia bisa melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat. Dari sejak kecil dia sudah memang bisa melihat, tapi dia baru tersadar saat kelas 4 Sd, bahkan di juga mempunyai teman han~" Obrolan salwa pun terpotong karna dinda pulang dan di antar oleh salah satu guru.
"Din kamu mau pulang? Biar aku antar ya" -Rivan
"Ga usah van, aku di jemput supir ku ko" Jawab dinda lemas
"Baiklah, hati hati"
.
.
.
.
.
.
.
Dinda povAku suda sampai di rumah. Dan saat masuk aku langsung memanggil bi ida
"Bii,bii!! Bibiii" Tapi tidak ada jawaban, aku pun langsung pergi menuju kamar karna saking lemasnya. Yuta juga dia tidak tahu kemana, mungkin dia sedang keluar.
Aku pun membaringkan tubuh ku ke kasur tidak sempat ganti baju, tidak terasa aku pun ter lelap. Dan tiba tiba ada yang mengguncang tubuh ku
"Dinda, dinda, dinda" Aku pun yang merasa terganggu dengan suara itu langsung terbangun. Suaranya bukan seperti suara yuta, akan tetapi ini perempuan. Aku kira suara itu adalah suara bi Ida. Tapi setelah aku membuka mata tidak ada siapa siapa di kamar ku. Tiba tiba suara itu terdengar lagi
"Dindaa,, hai dindaa"
"Tok..tok..tok..!!"
"Siapa? Bi apakah itu bibi? Masuk saja bi pintunya tidak di kunci ko" Ucap ku lalu berjalan menuju pintu kamar.
Ketika aku buka pintu kamar tidak ada siapa siapa. Tapi ada suara di bawah tempat tidur ku "kres kress"
Seperti ada seseorang di bawah sana."Yuta jangan jahil dong, ayo keluar. Kamu suka bikin aku penasaran terus deh"
Aku pun melihat ke arah bawah tempat tidur, dan tidak ada siapa siapa. Tapi tunggu.. "Kress kress"
"YA TUHAN!!!!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada 'Dia' 👻
Kinh dịDi dalam cerita ini ada dari sesuai pengalaman aku dan ada yg engga juga ya:) Silahkan yang berani boleh baca, yang ga berani juga baca ya hahaha. Dan di cerita aku ini ga sepenuhnya horror ko, ada kisah cinta, sedih nya juga ada hehe. Jangan lupa...