06:50 AM
Aku terbangun dan melihat bahwa aku sudah ada di kamar ku. Siapa yang memindahkan ku ya, hm. Aku pun mengecek jam dan ternyata, Ya Tuhan sudah jam set 7. Aku pun langsung cepat-cepat mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Aku pun sampai lupa tidak sarapan karna saking buru-buru nya.
Saat menuju ke depan rumah aku melihat seseorang yang menunggu di luar gerbang ku, dan saat ku lihat itu rivan. Mau apa dia ke rumah ku.
"Hai din, pergi ke sekolah bareng yu" Ucapnya Sambil tersenyum lebar
"Ga usah pan, aku di anter supir ko hehe" Aku pun memanggil Pak Yadi supir ku, dan ternyata kata bi ida supir ku terkena diare jadi tidak bisa mengantarkan ku, bisa saja sih kalau aku mau menunggu tapi iti hanya bisa membuat ku telat. Jadi? Masa aku harus berangkat bersama rivan?
"Tuh kan supir kamu nya kena masalah perut, jadi ayo sama aku aja"
Aku pun diam dan sambil memikir tapi tiba tiba tangan ku di tarik olehnya.
"Ga usah banyak mikir, yu masuk. Nanti kita bisa telat" Rivan menggandeng tanganku dan menyuruh ku masuk ke dalam mobil nya. Lalu kita pun pergi.
Sepanjang jalan kita berdua tidak berbicara satu kata pun. Duh kenapa aku deg deg an gini sih.
"Ak~" Ucap kita barengan. Dan rivan meminta ku saja yang duluan berbicara, tapi aku meminta dia saja yang duluan berbicara. Dan akhirnya rivan pun yang buka suara duluan.
"Din pulang nya bareng aku lagi ya"
"Ga usah van, aku minta jemput aja ke supir ku"
"Oh oke"
Sesampai nya di sekolahan, saat aku turun dari mobil banyak sekali murid yang memperhatikan kami berdua. Sepertinya mereka berpikiran yang tidak tidak tentang kami. Huh aku kesal ini semua karna dia, kenapa mesti menjemputku sih dan pak yadi juga kenapa mesti terkena diare sih.
Kita pun pergi ke kelas bareng. Dan salwa yang melihat kami bersama pun tampak kaget."Din kamu pacaran sama rivan?" Bisik salwa
"Dih engga lah, apaan sih kamu ini" Jawab ku sambil mengeluarkan buku
"Kalau beneran juga gapapa, kalian cocok hahaha"
"Ih nyebelin, aku ga suka sama dia"
"Jangan bilang gitu, nanti malah kamu yang ngejar ngejar dia hahaha"
Hahaha ingin ku baku hantam saja kau salwa. Pagi pagi sudah bikin aku kesal saja.
Istirahat.
Aku dan salwa ke kantin. Saat di kantin sangatlah penuh. Kalian tau kan kantin memang tempat favorit semua murid jika istirahat, ya otomatis akan penuh. Jadi aku juha tidak kebagian tempat duduk. Tapi dari jarak yang tidak jauh Adit melambaikan tangan kepada ku dan salwa menandakan kalau aku duduk bersama dia saja. Aku pun berjalan mendekatinya dan ternyata ada rivan juga disana. Lalu kita pun duduk bersama. Aku di sebelah rivan, salwa di sebelah adit. Aduh kenapa mesti seperti ini sih, canggung rasanya.
"Mau pada mesen apa nih? Gua yang traktir" Adit yang bilang seperti itu otomatis membuat kita bertiga semangat haha
"Aku ingin batagor kuah + minum nya jus jeruk aja" Kata ku
"Aku juga deh samain" Ini rivan yang bilang. Dih pengen samaan aja
"Kalau aku hm apa ya" Salwa sambil melihat menu menu makanan
"Aku aja mau ga?" Goda adit sambil cengar cengir ke salwa
"Ih ogah najis. Apaan sih. Udah nih aku pengen mie ayam aja"
"Hahaha canda elah, yaudah sal anterin dong"
"Ga ah males"
"Ayo udh ayo" adit menarik tangan salwa, dan sekarang hanya aku dan rivan saja. Aku yakin adit pasti sengaja mengajak salwa agar hanya aku dan rivan saja yang di meja.
"Din besok kamu ada acara ga?"
"Gatau" Jawab ku dengan singkat
"Kalau ga ada, mau ga ikut aku ke suatu tempat?"
"Kemana? Jangan bilang kamu mau culik aku. Aku tau aku cantik, tapi plis aku ga mau di culik sama kamu, kalau di culik nya sama Suga BTS aku rela"
Rivan diam sejenak sambil melihat wajahku, dia menahan ketawa nya karna Ya Tuhan aku bodoh, kenapa aku ke pede an sekali sih.
"Siapa juga yang mau nyulik kamu. Males juga nyulik kamu, ga ada apa apanya" Jawab nya sambil tertawa
"Maksudnya? Oh aku tau"
"Ga ga ga bercanda din hehe. Jadi aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. Tempat ini yang paling bagus di Bandung. Mau kan?"
"Liat aja besok" Jawab ku sambil memainkan handpone ku
"Oke deh hehe"
Dan akhirnya adit dan salwa pun datang sambil membawa makanan nya.
"Nih punya dinda sama rivan" Ucap salwa sambil memberikan nya kepada ku dan rivan.
Saat aku makanan ku sudah habis, aku pun minum tapi tidak tahu dari mana datangnya tiba tiba di minuman ku banyak sekali rambut. Saat aku menyedot minuman nya rambut nya pun tersedot, aku tampak terkejud dan berteriak "AAA!!" sambil mengeluarkan minuman nya
"Din ada apa din?" Tanya mereka bertiga
"Ada rambut di minuman ku"
Rivan pun mengecek minuman ku tapi tidak apa apa sama sekali.
"Din ga ada apa apa ko, beneran deh. Nih coba lihat" Rivan pun menyodorkan minuman nya kepada ku
"Itu ada van, nih ya liat" Aku pun mengeluarkan rambut itu dan memperlihatkan nya kepada mereka.
"Mana din? Ga ada apa apa juga" Ucap salwa sambil tertawa
Masa tidak ada sih? Jelas jelas di tangan ku ada rambut
"Ya udah kalau beneran ada, nih kamu minum minuman aku aja, biar aku minum yang kamu" Ucap rivan sambil menggantikan minuman nya
"Beneran van?" Tanya ku
"Iya, nih buat kamu" Jawab nya sambil tersenyum.
Benar apa kata salwa. Dia sangat baik, apa aku sekarang mulai merasa ya bahwa dia memang peduli terhadap ku. Selama aku mengenal laki laki tidak ada yang se peduli dia terhadap ku. Tidak tidak, aku tidak boleh suka sama dia.
"Makasih van"
"Sama sama din"
.
.
.
.
.
.
.
Tapi aku masih aneh, rambut siapa yang ada di dalam minuman ku? Kenapa hanya aku saja yang bisa melihat nya? Apa jangan jangan... Itu rambut 'kunti'-
-
-
-
-
-
-
-
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada 'Dia' 👻
KorkuDi dalam cerita ini ada dari sesuai pengalaman aku dan ada yg engga juga ya:) Silahkan yang berani boleh baca, yang ga berani juga baca ya hahaha. Dan di cerita aku ini ga sepenuhnya horror ko, ada kisah cinta, sedih nya juga ada hehe. Jangan lupa...