Yuta: Dinda sudah besar

70 11 0
                                    

Sekarang aku sudah memasuki SMA lagi. Yuta bilang "Tidak terasa kamu sudah besar saja haha". Saat hari pertama sekolah aku mendapatkan teman teman yanh banyak, mereka baik semua. Tapi tetap saja aku dekat nya dengan salwa hehe. Iyaps, salwa satu sekolah lagi bersamaku, satu kelas pula.

Senin, 05:00 AM

Alarm ku bunyi, aku pun bergegas untuk segera bangun. Oh iya sekarang hari senin, hm malas sebenarnya tapi tetap semangat saja deh haha. Tiba tiba ada yang bicara di samping ku, itu yuta

"Dinda bangun" Sambil menatap ke arah ku

"Udh yuta, ga liat aku udh duduk" Jawab ku kesal

"Iya iya, selamat pagi dinda hehe. Cepat sana mandi, kau bau iler" Jawab yuta sambil tertawa kecil

"Ih dasar, ya udh aku mandi dulu ya"

"Oke"

Selesai mandi dan setiba nya di kamar, seragam ku sudah ter simpan rapih di atas kasur. Hm sepertinya yuta yg menyiapkan nya. Aku pun segera bergegas lalu turun ke bawah untuk sarapan.

Saat tiba di bawah bi ida sudah menyiapkan sarapan untuk ku. Oh iya papah sama mamah lagi di luar negeri, iya sekarang aku sendirian lagi di rumah, eh tidak ada bi ida dan yuta juga ko hehe.

Selesai sarapan aku pun langsung berangkat ke sekolah. Di antar oleh supir ku. Tidak ku sangka ternyata jalanan sangatlah macet, aku hampir lupa bahwa hari ini hari senin dan upacara. Aduh bagaimana ini jika aku telat.

20 menit aku tiba di sekolah, aku langsung lari menuju kelas, untungnya upacara belum di mulai, aku langsung cepat cepat mengambil topi ku dan keluar kelas berlari menuju lapangan. Karna semua murid sudah baris di lapangan. Ketika aku sedang teburu buru tiba tiba..

Dugg. Aku bertabrakan dengan seorang laki laki. Huh sebal.

"Punya mata ga sih? Aku lagi buru buru nih" Jawab ku kesal

Dia tidak menjawab, dia malah hanya memperhatikan ku saja sambil tersenyum.

"Ngapain liat liat? Dasar gatau malu"

"E-eh iya maaf aku udah nubruk kamu, tadi aku ga sengaja ga liat ke depan. Maaf ya" jawab nya sambil tersenyum

Aku pun tidak menjawab nya sebab kesal dan langsung lari ke arah lapangan dan baris di belakang salwa.

"Tumben telat din"

"Iya nih jalanan macet soalnya, terus tadi sempet tubrukan sama satu cowo, kesel"

"Namanya juga hari senin, haha ada ada aja, yaudh ga usah cemberut gtu haha"

Sekitar 1 jam kita melaksanakan upacara. Akhirnya kita masuk kelas. Lalu sesampainya di kelas tidak lama pun guru ku masuk dan ada murid yang datang. Iya dia laki laki yang manabrak ku. Apa dia murid baru?

"Anak anak sekarang kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu"

"Baik bu, Perkenalkan nama saya Rivan Fahreza Nugraha, saya pindah ke bandung karna Ikut orang tua yang bertugas di bandung, semoga saya bisa berteman baik dengan kalian semua, terima kasih"

Benar kan dia murid baru, di kelas teman teman perempuan ku banyak yang teriak teriak tidak jelas karna murid baru nya cowok dan ada yg bilang..

Wah tampan sekali!!

Id line mu berapa? Boleh aku minta?

Oppa, kau sangat tampan!!

Seperti itu lah pujian pujian teman teman ku. Padahal menurut ku biasa saja. Kenapa harus se lebay itu sih mereka.

"Silahkan duduk di bangku paling belakang itu ya"

Rivan pun jalan menuju belakang. Bangku dia ada di belakang ku. Dia satu bangku sama Adit, tapi dia sempat berdiri di samping ku dan tiba tiba..

"Hey bertemu lagi dengan ku, aku kira kita tidak akan satu kelas" Ucap nya sambil berdiri di sebelah ku

"Kenapa mesti satu kelas sih? Menyebalkan" Jawab ku sambil pura pura sibuk menulis






Lalu dia menjawab "mungkin jodoh"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bersambung...

Ada 'Dia' 👻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang