Aku takut.

64 12 0
                                    

Aku kaget setengah mati, jantung ku hampir copot. Aku melihat sosok perempuan yang sangat menyeramkan. Kenapa aku bisa lihat mereka lagi? Padahal dulu setelah berteman dengan yuta aku tidak pernah melihat makhluk seperti dia lagi. Tapi kenapa aku bisa melihat lagi?
Aku pun keluar lari dari kamar ku saking takut nya. Dan mencari bi ida, namun bi ida tidak ada di rumah. Dan yuta? Dia kemana? Kenapa tidak muncul juga dari tadi?

Aku pun mencoba untuk menghubungi salwa, tapi handpone ku tertinggal di kasur. Ah sial. Mana berani aku kembali ke kamar ku. Sepertinya makhluk itu masih ada di dalam kamar ku. Ya Tuhan tolonglah aku
Tapi, mau tidak mau aku harus kembali ke kamar ku. Aku pun memberanikan diri. Saat sudah di depan pintu kamar ku, ku lihat disana sudah tidak ada siapa siapa. Syukurlah. Aku pun masuk ke kamar dan cepat cepat mengambil handpone ku.

Aku pun menelfon salwa dan sudah aku coba berulang kali tidak dia angkat. Ah kesal, apa mungkin dia sedang sibuk hari ini. Tapi dari lantai bawah terdengar suara bi ida memanggil ku, syukurlah bi ida sudah pulang. Aku pun langsung turun ke bawah dan menemui bi ida. "Bi dari mana aja sih? Tadi dinda panggil panggil ko ga nyaut?" Tanya ku sambil berdiri di belakang bi ida, tapi tunggu, semenjak kapan rambut bi ida sangat panjang. Selama ini rambut bi ida hanya sebahu saja, tapi ini hampir sampai kaki. Ah tapi aku tidak memperdulikannya, mungkin memang sudah tumbuh panjang rambutnya.

"Ayo non makan siang dulu" Jawab nya sambil nada nya sangat datar. Aku pun meng iyakan dan bi ida berjalan ke arah ku sambil menunduk. Aku pun bertanya "Bi bibi kenapa? Sakit? Istirahat aja bi"

Tapi bi ida tidak menjawab nya hanya terus saja menundukan kepala nya. Dia memberikan makanan nya kepada ku dan bi ida bilang "bibi mau ke kamar mandi dulu" Lalu dia pun berjalan ke arah mandi. Aku pun makan dan setelah makan aku melihat bi ida yang sedang berdiri di dekat jendela ruang tengah. Aku pun menghampiri nya dan mengajak nya bicara.

"Bi kenapa diem terus? Bibi sakit ya? Bi tau ga tadi dinda ngeliat kunti di kamar, wajah nya serem banget, terus tadi dinda manggil manggil bibi tapi ga nyaut nyaut, bibi kemana si~? Ucapan ku terpotong saat aku melihat ke sebelah ku. Bi ida sudah hilang entah kemana. Perasaan ku sudah mulai tidak enak. Bulu kuduk ku mulai berdiri. Degg degg degg suara jantung ku semakin cepat, aku benar benar takut sekarang.









"Non?" Panggil bi ida.

Aku pun menoleh ke belakang..






















"dia seperti ini ya non? Hi hi hi hi hi hi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dia seperti ini ya non? Hi hi hi hi hi hi"












"AAAAAAAAA TERNYATA DIA BUKAN BI IDA AAAAAAAAA!!!!!"

Ada 'Dia' 👻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang