Hai, nama ku Nakamoto Yuta. Aku berasal dari Jepang, umur ku masih 9 tahun. Aku anak ke 2 dari 2 bersaudara. Orang tua ku hanya seorang pedagang biasa, kakak ku laki-laki dia ber umur 11 tahun. Kalian mau tau mengapa aku bisa ada di rumah Dinda? Baiklah akan aku ceritakan.
Aku mempunyai orang tua yang bisa di bilang pilih kasih. Mereka selalu saja memperlakukan kakak ku sangat baik, dia di manja, apa yang di mau selalu saja di belikan. Tapi ketika aku minta sebuah mobil mainan saja tidak di beri, padahal aku tidak pernah meminta apa pun kepada mereka selain mobil mainan. Tapi aku tidak boleh kesal apalagi benci, mereka adalah orang tua ku.
Kalian tau setiap hari aku selalu saja di marahi, ibu ku bilang bahwa aku tidak pernah menuruti apa kemauan mereka, mereka bilang aku anak pemalas, padahal aku selalu menuruti apa kemauan mereka, sampai pada akhirnya mereka membuang ku ke tempat yang sangat tidak layak untuk di tinggali.
"Yuta! Kau ini benar-benar pemalas! Jam segini kenapa kau belum bangun juga? Ayo bangun! Bersihkan rumah ini, aku mau pergi keluar" Ucap ibu ku sambil menggoyangkan badan ku, waktu itu aku sedang sakit karna sangat kelelahan. Tapi aku tidak mau buat ibu lebih marah lagi jadi aku beranjak dari kasur dan mulai membersihkan rumah.
Saat aku sedang ngepel ruangan tengah, kakak ku sengaja jalan di lantai yang masih basah sehingga lantai itu kotor lagi. Aku pun tidak memperdulikan nya karna itu memang sudah biasa, dia selalu menggangguku ketika aku sedang bekerja."Yuta! Lihat lantai ini masih kotor! Kau kerja begitu saja tidak becus! Bisa mu apa sih? Dasar pemalas!" Ucap kakak ku sambil bernada kasar. Dia pun sengaja menendang ember yang berisi air penuh. Lalu lantai pun licin dan aku pun segera membereskan nya.
"Kak, kenapa kau lakukan ini? Lihat lantai nya jadi licin"
"Aku tidak peduli. Pokonya kau harus membersihkan nya! Hahaha selamat bekerja yuta" Jawab nya sambil berjalan ke pintu. Tidak lama ibu ku datang dann
"Aww, sakit. Yuta! Kenapa lantai nya licin sekali?! Kau sengaja membuat ku ingin celaka kan?! Jelaskan!!" Ibu membentak ku, ibu sangat mengerikan jika sedang marah seperti ini. Rasanya aku ingin menangis.
"Maaf bu, bukan aku yang melakukan nya, tapi~
"Ah dia banyak alasan bu, dia berniat ingin mencelaka kan ibu. Hukum saja dia bu. Jika bisa usir dia dari rumah ini" Kakak ku benar-benar kejam. Padahal ini semua perbuatan dia. Ibu telah termakan omongan kakak ku, jadi jelas saja dia mempercayai kakak ku, karna kakak ku anak kesayangan nya. Ibu ku menjenggut rambut ku. Ayah ku saat itu ada dan menyaksikan penyiksaan ibu terhadap ku. Ayah bilang "Buang saja dia! Dia anak durhaka!" Ayah dan ibu ku lalu membawa ku ke luar rumah sambil menjambak rambut ku.
"Aww, bu kumohon lepaskan aku. Aku berani bersumpah, aku tidak bersalah. Maafkan aku bu" Nangis ku sambil berjerit kesakitan.
"Diam! Atau kau akan aku bunuh!" Ucap ayah ku sambil menodongkan pistol ke arah kepala ku.
"Tolong maafkan aku bu" Aku benar-benar kesakitan, saat sudah sampai rumah yang sangat kosong mereka menyimpan ku di sebuah gudang. Dan..
"Doorr" Itu suara pistol ayah ku. Ayah ku menembak kan nya tepat di kepala ku dan juga dia menimpuk kepala ku menggunakan batu bata sehingga merusak wajah ku. Mereka pun pergi dengan tanpa bersalah.
Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian aku melihat di rumah sebrang tempat ku di bunuh ada sebuah keluarga yang baru menempati rumah itu. Sepertinya mereka pindahan. Dan ada seorang anak kecil perempuan. Aku pun datang dan masuk ke rumah itu. Setau ku setiap memantau Mereka, anak perempuan itu sangat kesepian karna kedua orang tua nya sangatlah sibuk. Tapi meskipun begitu dia masih sangat beruntung karna mempunyai orang tua yang sangat baik dan menyayangi dia. Aku terkejud karna ketika aku berdiri di depan nya, dia melihat ku. Sepertinya dia belum sadar kalau aku ini bukan manusia karna waktu itu dia masih ber umur sangat kecil. Aku ingin sekali ketika dia sudah besar aku ingin menjadi teman nya.
Namanya Dinda, dia sangat baik, dia sangat manis, tapi kadang nyebelin. Dia sudah ku anggap sebagai kakak perempuan ku, ketika dia masih kecil dia di beri hadiah mainan barbie oleh ayah nya. Aku sangat menginginkan nya, tapi dinda bilang itu mainan perempuan bukan laki-laki. Aku bilang ingin mobil mainan karna aku tidak pernah di belikan oleh kedua orang tua ku. Dan ternyata dinda membelikan nya untuk ku. Aku sangat senang sekali, dia memang benar anak yang sangat baik. Aku sayang kamu dinda. Terima kasih sudah menjadi teman ku. Hanya kau lah satu-satu nya yang ku punya.
Waktu itu aku sedang iseng untuk pergi keluar dan tidak sengaja aku melihat seseorang yang sedang membunuh. Dan ku lihat, astaga dia ayah ku. Dia membunuh ibu dan kakak laki-laki ku. Aku tidak tahu ala yang terjadi sehingga ibu dan kakak ku di bunuh seperti itu. Sampai akhirnya aku bertemu dengan ibu, iya ibu mengincar dinda karna dinda sangat cantik. Ibu ingin mengambil aura kecantikan dinda. Aku sangat terkejud saat ibu mengganggu dinda sampai membuat dinda ketakutan.
Tapi aku berhasil menyuruh ibu untuk pergi. Aku tidak ingin melihat nya lagi. Aku sudah benci! Aku benci ibu, ayah dan kakak laki-laki ku! Mereka Jahat! Jahat sekali!Seharusnya di usia ku yang kanak-kanak ini aku masih menikmati dengan masa-masa nya seperti bermain dengan teman-teman, membaca cerita dan lain-lain. Tapi takdir ku berkata lain, aku harus mati di bunuh oleh keluarga ku sendiri. Tapi tidak apa-apa setidak nya aku pernah merasakan nafas dan melihat indah nya dunia:).
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Haiii aku kambekkkkk
Ini chapter khusus yuta aja sih hehe.Maaf aku lagi kehabisan ide nih makanya lama update nya hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada 'Dia' 👻
HorrorDi dalam cerita ini ada dari sesuai pengalaman aku dan ada yg engga juga ya:) Silahkan yang berani boleh baca, yang ga berani juga baca ya hahaha. Dan di cerita aku ini ga sepenuhnya horror ko, ada kisah cinta, sedih nya juga ada hehe. Jangan lupa...